Diagnosis syaraf kejepit mungkin terdengar menakutkan bagi Anda, karena terkenal dengan rasa nyeri yang tidak kunjung hilang, perlu operasi besar, dan adanya risiko lumpuh.
Akan tetapi benarkah demikian? Berbahayakah bila kita mengalami syaraf kejepit? Apakah ada pengobatan syaraf kejepit tanpa operasi?
Simak penjelasannya berikut ini.
Syaraf kejepit terjadi ketika syaraf tertekan secara berlebihan oleh jaringan di sekitarnya, misalnya tulang, tulang rawan, otot atau tendon.
Syaraf kejepit paling sering terjadi di leher, punggung atas, atau punggung bawah. Akan tetapi juga bisa terjadi di tangan, siku dan pergelangan tangan.
Beberapa kondisi atau penyakit dapat menyebabkan saraf tertekan, misalnya:
Gejala bergantung pada lokasi syaraf yang kejepit.
Tanda dan gejala saraf kejepit antara lain:
Gejala syaraf kejepit dapat memburuk ketika berbaring atau sesaat setelah bangun tidur.
Anda mungkin berpikir bahwa bila menderita syaraf kejepit pengobatannya harus dengan operasi.
Akan tetapi ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk meredakan nyeri akibat saraf kejepit di rumah, diantaranya:
Pada banyak kasus, mengistirahatkan area yang sakit dan tidur lebih lama dapat membantu saraf kejepit untuk pulih.
sumber: shutterstock
Syaraf kejepit dapat disebabkan oleh postur yang buruk. Gunakan bantal tambahan, kursi yang disesuaikan dan bantal leher ketika duduk untuk membantu mengurangi tekanan dan memberikan waktu bagi syaraf untuk pulih.
sumber: healthandbalance.com.au
Menggunakan mouse dan keyboard komputer yang ergonomis dapat membantu mengurangi tekanan di tangan dan pergelangan tangan. Mengatur layar komputer setinggi pandangan mata dapat membantu mengurangi nyeri leher.
Obat-obat anti nyeri yang dijual bebas dapat membantu mengurangi pembengkakan dan meredakan nyeri pada kasus syaraf kejepit ringan. Misalnya obat-obat golongan anti-inflamasi non steroid.
Akan tetapi sebaiknya Anda konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter mengenai jenis dan dosis obat yang diperlukan untuk pengobatan syaraf kejepit karena potensi efek samping yang dapat timbul.
Pijat dapat membantu mengurangi nyeri dan stress. Memijat area yang nyeri dapat membantu mengurangi tegangan.
Akan tetapi sebaiknya pijat tidak dilakukan dengan berlebihan, karena dapat membuat kondisi makin memburuk, dan dapatkan pijat dari terapis yang bersertifikat, ahli dan berpengalaman menangani pasien syaraf kejepit.
Pasien dengan saraf yang terjepit di bagian punggung merasakan nyeri berkurang ketika tungkai bawah ditinggikan 45°.
Menggunakan kompres dingin dan panas dapat membantu mengurangi pembengkakan dan peradangan pada berbagai kasus. Sirkulasi darah ke area yang sakit akan meningkat sehingga dapat membantu meredakan nyeri.
Kompres dingin selama 15 menit, tiga kali sehari untuk membantu mengurangi peradangan. Kompres panas dapat dilakukan untuk waktu yang lebih lama, hingga 1 jam, tiga kali sehari.
Melakukan olahraga ringan dengan impact rendah (berjalan kaki, berenang atau bersepeda) dengan teratur dapat membantu mengurangi gejala, mengontrol berat badan tetap ideal, dan menjaga tubuh tetap sehat.
Sebelum menentukan pengobatan syaraf kejepit, dokter akan menanyakan perihal keluhan Anda dan akan dilakukan pemeriksaan lanjutan (misalnya dengan MRI, atau computerized axial tomography (CAT) scan). Pemeriksaan tersebut dapat membantu menentukan terapi yang diperlukan.
Di klinik Flex Free, pengobatan syaraf kejepit dilakukan tanpa operasi. Untuk pengobatan saraf kejepit awal, dokter akan memberikan terapi konvensional.
Namun bila kondisi penyakit sudah berat, atau ada risiko perburukan, pasien perlu mendapatkan terapi intervensi, yang akan dirujuk ke dokter spesialis ortopedi atau bedah syaraf.
Terapi konvensional yang diberikan oleh dokter-dokter di Klinik Flex Free antara lain:
Fisioterapi yang dilakukan di klinik Flex Free antara lain:
Jenis laser yang digunakan berbeda dengan laser yang digunakan pada kulit dan pada operasi. Terapi laser ini memiliki efek anti radang, anti nyeri dan regenerasi jaringan.
Terapi ultrasound dapat memberikan efek termal atau efek pemanasan dalam maupun superfisial, dan efek non termal (efek mekanik yang dapat berfungsi untuk memasukan jenis obat tertentu, efek pemijatan dan efek biologis yang dapat mempengaruhi proses yang terjadi di jaringan atau sel sehingga dapat mempercepat terjadinya pemulihan atau regenerasi jaringan).
sumber: flex free.com
Terapi stimulasi listrik atau electrical stimulation (ES), adalah salah satu jenis terapi yang menggunakan aliran listrik dengan berbagai macam jenis frekuensi, amplitudo dan karakteristik aliran listrik tertentu yang dialirkan melalui kulit dengan perantaraan pad (elektroda dengan lapisan gel di atasnya atau elektroda tertentu dengan bahan tertentu) atau dengan elektroda transduser khusus (berbentuk seperti pulpen) untuk tujuan terapi dalam bidang rehabilitasi muskuloskeletal.
Terapi ini bertujuan untuk menghilangkan nyeri dan membantu menangani kelemahan otot karena gangguan syaraf.
sumber: flex free.com
Triton-DTS (Decompression Traction Stabilization) adalah alat terapi dekompresi spinal yang menggunakan prinsip seperti alat traksi tetapi memiliki perbedaan dengan alat traksi biasa.
Triton-DTS akan memberikan tarikan pada tulang belakang secara ritmis dengan pola tarikan. Program traksi ini dilakukan sesuai dengan tempat penyempitan dan derajat keparahan penjepitan.
Tarikan terapi saraf terjepit DTS ini akan memberikan efek vakum pada diskus sehingga pada saat ditarik, material yang sudah keluar atau terlepas dari diskus (penonjolan diskus) yang menyebabkan penjepitan saraf akan kembali masuk.
Terapi ini adalah pengobatan syaraf kejepit terkini tanpa operasi yang dapat membantu penyembuhan.
Pengobatan syaraf kejepit dengan DTS diberikan selama 15-20 menit, 3-4 kali per minggu, atau bahkan setiap hari, dengan frekuensi terapi 15–35 kali, bergantung pada kondisi masing-masing pasien berdasarkan hasil pemeriksaan dokter.
Kekuatan traksi menyesuaikan berat badan, gejala, dan kenyamanan pasien.
Sebagian besar pasien merasa gejala nyeri berkurang setelah terapi setidaknya 6–10 kali. Akan tetapi, berkurangnya nyeri tidak berarti diskus telah sembuh, sehingga penting bagi pasien untuk mengikuti protokol terapi yang dianjurkan dokter untuk mendapatkan manfaat terapi dengan maksimal.
Berdasarkan pengalaman klinis, didapatkan hasil signifikan setelah 20 kali terapi dalam waktu 6 minggu.
Biaya yang harus dikeluarkan untuk sekali terapi dengan DTS kurang lebih Rp.500.000,- untuk setiap kali kedatangan.
Sebagian besar syaraf kejepit dapat sembuh sendiri dengan penanganan di rumah dalam waktu tiga hingga empat minggu. Akan tetapi bila kondisinya berat, diperlukan pengobatan lebih lanjut yang lebih serius, karena dapat berbahaya bagi penderitanya.
Tanda dan gejala bahaya dari saraf kejepit yang memerlukan pengobatan segera antara lain:
Referensi:
Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.
Klinik Flex-Free Jakarta Utara
Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421Klinik Flex-Free Bandung
Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806Klinik Flex-Free Jakarta Selatan
The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561