Saya Didiagnosis Plantar Fasciitis, Apa Saja Terapinya?

Senin, 22 Januari 2024
dr. Ferdinand Dennis K.
Senin, 22 Januari 2024
dr. Ferdinand Dennis K.

Plantar fasciitis adalah salah satu penyebab nyeri tumit paling umum. Kondisi ini terjadi karena peradangan jaringan ikat pada bagian bawah tumit dan telapak kaki yang menghubungkan tulang tumit dan jari-jari kaki. Jaringan ini disebut fasia plantar.

Plantar fasciitis merupakan penyakit yang terjadi akibat trauma berulang, yang menyebabkan fibrosis, peradangan dan proses degeneratif pada plantar fascia.

Umumnya pasien mengeluhkan rasa sakit yang menusuk di pagi hari saat melangkah. Saat pasien bangun dan bergerak, rasa sakit biasanya berkurang, dan keluhan akan kembali setelah berdiri lama atau ketika berdiri setelah duduk.

Penyebab kondisi ini kurang dipahami. Namun, hal ini lebih sering dialami oleh pelari dan pada orang yang kelebihan berat badan.

Pengobatan untuk kondisi ini dibagi menjadi 2, yaitu konservatif dan operatif.

Terapi konservatif memberikan perbaikan yang signifikan pada 90% pasien.

Banyak metode yang digunakan untuk mengatasi kondisi ini, seperti obat anti inflamasi nonsteroid, suntikan steroid, terapi fisik, latihan peregangan, kinesiotaping dan extracorporeal shockwave therapy (ESWT).

Terapi injeksi lebih sering digunakan karena pada memberikan efek yang lebih baik dibandingkan terapi konservatif lainnya.

Artikel ini akan membahas tentang plantar fasciitis dan terapinya terutama terapi injeksi.

 

Penyebab Plantar Fasciitis

Fasia berfungsi sebagai penyerap tekanan untuk menyokong bagian-bagian kaki dan membantu saat proses berjalan. Jika plantar fascia terbebani dan teregang secara berlebihan, maka akan terjadi robekan-robekan kecil (micro-tearing), yang dapat menyebabkan iritasi dan peradangan fasia.

plantar fasciitis

Faktor risiko

Beberapa faktor risiko terjadinya plantar fasciitis antara lain:

  • Usia 40-70 tahun
  • Kelainan anatomi seperti kaki datar
  • Berat badan berlebih

Olahraga yang memberi banyak tekanan pada telapak kaki secara berlebihan dan terus menerus seperti berlari, melompat, berdansa.

Pekerjaan yang mengharuskan untuk berdiri dan berjalan dalam waktu lama

Penggunaan sepatu yang tidak menopang telapak kaki dengan baik, atau penggunaan sepatu hak tinggi juga bisa meningkatkan risiko terjadinya kondisi ini.

 

Terapi plantar fasciitis

Terapi bisa menggunakan terapi konservatif dan operatif.

Awalnya, penggunaan es adalah lini pertama terutama untuk atlet. Es harus dilakukan setelah menyelesaikan latihan, peregangan, dan penguatan.

Kemudian, pentingnya istirahat dengan modifikasi kegiatan untuk mengurangi nyeri pada telapak kaki.

Latihan peregangan digunakan untuk meningkatkan fleksibilitas otot-otot paha, betis, dan fascia plantaris.

Latihan peregangan bermanfaat tidak hanya sebagai terapi aktif, tetapi juga membantu mengurangi kekambuhan.

Latihan untuk kondisi ini antara lain:

  • peregangan pergelangan kaki ke arah dorsifleksi,
  • peregangan otot gastrocsoleus, tendon achiles, dan
  • peregangan otot hamstring.

Selain latihan peregangan, latihan penguatan otot intrinsik kaki dapat dilakukan untuk mengurangi gejala.

Penggunaan night splints dirancang untuk menjaga mata kaki seseorang dalam posisi netral sepanjang malam sehingga memungkinkan peregangan pasif dari betis dan fasia plantaris selama tidur.

terapi kinesiotape

Kinesio Taping (KT) merupakan sebuah modalitas terapi menggunakan pita terapi elastis yang pertama kali diperkenalkan oleh Dr. Kenzo Kase di Jepang pada tahun 1973.

Penggunaan teknik tapping bertujuan untuk mengurangi rasa nyeri. Kinesio taping sangat umum digunakan untuk menangani plantar fasciitis.

Kinesio taping melibatkan peningkatan sirkulasi darah dan limfatik untuk mengatasi edema yang disebabkan oleh komponen inflamasi plantar fasciitis, menekan rasa sakit dan menghilangkan ketegangan otot untuk mengembalikan fasia dan otot berfungsi normal.

Kinesio taping dapat membantu distribusi beban secara merata sehingga beban yang diterima plantar fascia dapat berkurang.

Penggunaan obat anti nyeri yang bersifat anti inflamasi dapat digunakan. Terapi menggunakan obat NSAID berguna sebagai terapi tambahan saat pasien mendapat terapi fisik seperti latihan peregangan dan latihan penguatan.

Efek samping dari NSAID harus diperhatikan, diantaranya nyeri ulu hati, mual, muntah dan gejala pencernaan lainnya. Penggunaan obat anti nyeri harus diperhatinkan dengan baik terutama pada pasien usia lanjut (>64 tahun).

ESWT telah diusulkan sebagai pilihan pengobatan untuk plantar fasciitis. ESWT (extracorporeal shockwave therapy) adalah terapi yang menggunakan gelombang kejut yang menghantarkan energi tinggi ke jaringan.

Mekanisme kerja ESWT adalah dengan:

  1. merangsang aliran darah untuk respons imun menguntungkan,
  2. merangsang penyembuhan, dan
  3. menutup jalur nyeri saraf melalui gate-control theory. 

Di klinik Flex Free, Anda bisa mendapatkan terapi ESWT, dengan biaya Rp. 500.000,- untuk satu kali tindakan.

terapi injeksi tumit

Tindakan injeksi dapat diberikan pada pasien dengan kondisi ini yang bertujuan untuk mengurangi nyeri dengan menghambat inflamasi, maupun mempercepat proses penyembuhan.

Injeksi steroid, antinyeri, maupun kombinasi steroid dan anti nyeri merupakan pilihan utama dalam mengurangi nyeri pada kondisi ini.

Injeksi PRP (platelet rich plasma) dan proloterapi memiliki efek anti nyeri dan meningkatkan proses penyembuhan pada plantar fasciitis.

Prolotherapy adalah injeksi dexterose yang dapat menginduksi nekrosis lokal pada tempat injeksi dan memicu regenerasi melalui proses inflamasi, pembentukan granulasi jaringan, pembentukan matriks dan remodelling.

Tindakan prolotherapy di Flex Free Clinic adalah Rp. 550.000,- untuk satu sesi.

Injeksi PRP menggunakan darah pasien yang mengandung growth factor seperti platelet-derived growth factor, transforming growth factor dan  vascular endothelial growth factor. Injeksi PRP dengan tujuan meningkatkan growth factor pada jaringan sehingga memodulasi proses penyembuhan.

Tindakan injeksi dengan panduan USG dapat membantu proses injeksi ke area yang tepat.

Sekitar 90% kasus terobati setelah menjalani pengobatan konservatif selama 12 bulan, 5% pasien akhirnya menjalani tindakan operasi apabila semua tindakan konservatif gagal.

Tindakan operatif yang sering dilakukan adalah fasciotomi atau pelepasan penjeratan plantar fasciitis.

Jika pasien memiliki rentang gerakan pergelangan kaki yang normal dan nyeri tumit yang berlanjut, maka prosedur ini akan direkomendasikan.

Saat operasi, ligamen fasia plantaris dipotong sebagian untuk meredakan ketegangan pada jaringan. Dengan tindakan ini diharapkan nyeri akan berkurang, sehingga penderita dapat beraktifitas kembali.

 

Pencegahan Plantar Fasciitis

Pencegahan yang dapat dilakukan pada kondisi antara lain:

  • menurunkan berat badan,
  • menghindari kegiatan-kegiatan yang memberikan beban yang terus menerus pada tumit,
  • melakukan peregangan pada otot gastrocsoleus, hamstring dan quadriceps setelah berolahraga,
  • menurunkan berat badan,
  • menghindari berolahraga di lantai yang keras,
  • menghindari berjalan tanpa alas kaki di lantai yang keras,
  • menggunakan sepatu dengan insole empuk dan dapat menopang plantar fascia serta toe box yang besar.

Buat Kunjungan

Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.

Klinik Flex-Free Jakarta Utara

Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421

Klinik Flex-Free Bandung

Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806

Klinik Flex-Free Jakarta Selatan

The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561