Para pembaca pasti sering mengalami nyeri punggung bawah.
Nyeri punggung bawah tentunya sangat beragam penyebabnya. Nyeri punggung bawah dapat berasal dari berbagai struktur di tulang belakang dimulai dari tulang, saraf, otot, ligamen, bantalan sendi (diskus), dan persendian antar tulang.
Nyeri merupakan suatu pertanda bahwa terdapat struktur tubuh kita yang mengalami kelainan. Maka dari itu perlu dianalisis sifat nyeri yang dikeluhkan, untuk mengetahui kemungkinan penyebab dari nyeri punggung bawah.
Salah satu penyebab dari nyeri punggung bawah adalah HNP. Lantas apakah ada cara pengobatan dan latihan nyeri punggung bawah untuk HNP yang dapat kita lakukan? Mari kita simak penjelasan berikut.
Fungsi tulang belakang salah satunya adalah melindungi saraf yang keluar dari otak menuju punggung dan ke seluruh tubuh. Tulang belakang terdiri dari ruas-ruas tulang yang dipisahkan satu sama lain oleh bantalan pelindung yang terdiri dari lapisan luar (annulus fibrosus) dan lapisan dalam (nucleus pulposus).
Nukleus pulposus tersusun dari bahan seperti jeli dan jaringan serat kolagen yang longgar. Struktur inilah yang memungkinkan tulang belakang dapat menahan tekanan dan bergerak dengan lentur mengikuti postur tubuh.
HNP atau Hernia Nukleous Pulposus terjadi ketika bantalan tulang belakang mengalami kelemahan sehingga bantalan mengalami pergeseran dan penonjolan keluar yang menyebabkan penekanan pada saraf tulang belakang.
Menurut data, HNP terjadi sekitar 5-20 kasus per 1000 orang dewasa setiap tahunnya dan paling sering terjadi pada rentang usia 30-50 tahun, dengan rasio pria dan wanita sebesar 2:1.
Beberapa penyebab dari HNP adalah
Gejala HNP dapat bervariasi tergantung pada lokasi herniasi terjadi dan tingkat keparahannya.
Beberapa gejala umum HNP pada punggung meliputi:
Bila mengalami keluhan-keluhan tersebut dan memiliki faktor risiko (sering angkat beban berat, obesitas, merokok), segera konsultasikan ke dokter. Dokter akan memeriksa mulai dari tanya jawab dan pemeriksaan fisik.
Pemeriksaan dimulai dari cara berjalan, pemeriksaan fisik di area tempat nyeri, dan dilanjutkan dengan pemeriksaan neurologis yang teliti. Pemeriksaan dilanjutkan dengan pemeriksaan MRI, CT-Scan, X-ray, maupun myelogram.
Mayoritas pasien dengan HNP akan mengalami perbaikan klinis secara perlahan dalam jangka waktu beberapa hari hingga minggu. Biasanya, sebagian besar pasien bebas dari gejala dalam 3 hingga 4 bulan.
Pada fase awal (akut) saat terjadi nyeri HNP, perawatan yang direkomendasikan adalah perawatan non bedah.
Bila nyeri masih berlanjut dapat dipertimbangkan untuk diberikan obat pelemas otot, obat anti radang, dan pemberian suntikan anti radang.
Bila keluhan masih dirasakan setelah pemberian obat-obatan selama kurang lebih 12 minggu, perlu dipertimbangkan dilakukan pembedahan.
Terapi fisik merupakan salah satu modalitas utama untuk mengurangi keluhan dari nyeri punggung. Namun, terapi fisik tidak dianjurkan pada awal timbulnya gejala.
Latihan nyeri punggung baru dapat dilakukan setelah setidaknya tiga minggu.
Terdapat banyak teknik latihan nyeri punggung pada HNP. Salah satu teknik nya adalah dengan William’s Flexion Exercise.
Latihan nyeri punggung dengan William’s Flexion Exercise adalah cara sederhana untuk meningkatkan mobilitas punggung dan mengurangi nyeri punggung bawah.
Latihan nyeri punggung ini aman untuk dilakukan karena memberikan tekanan minimal pada punggung dan dapat dilakukan di rumah sambil berbaring.
Latihan nyeri punggung bawah ini dapat diulang beberapa kali. Durasi latihan yang disarankan adalah setiap hari selama 10 hingga 20 menit. Latihan nyeri punggung ini dilakukan secara perlahan.
Tahan setiap posisi latihan selama 5 hitungan lambat. Dalam melakukan setiap gerakan perlu berhati-hati dan tidak harus dipaksakan agar tidak menimbulkan rasa nyeri
Latihan Williams meliputi:
Sebisa mungkin punggung diangkat hingga tulang belikat terangkat dari lantai. Selain itu, pasien tidak boleh mendorong dirinya dari lantai atau mengangkat kepala dengan tangan.
Saat melakukan gerakan ini, pasien harus menjaga lututnya tetap ditekuk dan telapak kakinya rata di lantai. Pasien seharusnya merasakan kontraksi otot hanya pada otot perutnya.
Pasien kemudian diinstruksikan untuk menurunkan tubuh bagian atas secara perlahan dengan gerakan yang halus dan rileks.
Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.
Klinik Flex-Free Jakarta Utara
Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421Klinik Flex-Free Bandung
Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806Klinik Flex-Free Jakarta Selatan
The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561