Penyakit refluks gastroesofageal ini lebih sering terjadi pada perempuan daripada laki-laki terutama pada usia muda.
Penyakit refluks gastroesofageal yang berkepanjangan dapat mempengaruhi kualitas hidup penderita.
"Penyebab Penyakit refluks gastroesofageal "
sumber: www.gleneagles.com.sg
Penyakit refluks gastroesofageal umumnya disebabkan oleh asam lambung yang naik keatas akibat kelemahan sphincter/katup yang terdapat pada kerongkongan bagian bawah.
Katup kerongkongan bagian bawah (Lower Esophageal Sphincter) merupakan katup otot yang berbentuk melingkar (cincin) yang berfungsi untuk menahan makanan dan asam lambung agar tidak naik ke atas (kerongkongan).
Asam lambung merupakan zat yang mengandung tinggi asam, jika asam lambung sering naik ke kerongkongan tentunya dapat menyebabkan kerusakan pada lapisan atau sel yang melapisi kerongkongan.
Kondisi yang dapat meningkatkan risiko terjadi GERD, yaitu:
Kondisi yang dapat meningkatnya Asam Lambung, yaitu:
Tanda yang paling khas pada penyakit refluks gastroesofageal adalah rasa terbakar atau rasa panas di daerah dada.
Selain rasa terbakar di daerah dada penyakit refluks gastroesofageal mempunyai keluhan yang mungkin juga dirasakan, seperti:
Kondisi yang dapat memperberat keluhan penyakit refluks gastroesofageal:
Keluhan nyeri pada dada dan rasa terbakar pada dada sering diartikan tanda penyakit jantung. Tanda penyakit jantung memiliki gejala yang mirip namun berbeda. Keluhan penyakit jantung jarang menimbulkan keluhan rasa terbakar pada dada dan keluhan jarang memberat pada kondisi, seperti saat malam hari, saat berbaring, atau setelah makan dalam jumlah porsi yang besar.
Nyeri pada penyakit jantung memiliki sifat seperti ditusuk, rasa tertekan atau terhimpit pada bagian dada dan biasanya penderita mempunyai riwayat penyakit komorbid seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, ataupun penyakit gula yang tidak terkontrol.
Diperlukan pemeriksaan lebih lanjut untuk dapat memastikan kondisi ini.
Mulailah dari perubahan gaya hidup untuk membatasi mengatasi penyakit refluks gastroesofageal serta menurunkan kadar asam lambung, seperti kebiasaan saat makan, kebiasaan setelah makan, mengurangi konsumsi alkohol, tidak merokok, dan menjaga berat badan agar tetap ideal .
Melalui perubahan gaya hidup tentunya dapat membantu anda mengatasi keluhan terkait penyakit refluks gastroesofageal.
Tetapi jika anda mempunyai keluhan penyakit refluks gastroesofageal yang kronis atau berkepanjangan, selain perubahan gaya hidup, anda mungkin disarankan untuk pemeriksaan lebih lanjut ke dokter dan mencari tau penyebabnya.
Jika telah diketahui penyebabnya, mungkin anda disarankan pengobatan yang sesuai dengan penyebab yang mendasari.
Mengonsumi obat-obatan dapat membantu mengatasi keluhan penyakit refluks gastroesofageal. Tetapi hendaklah mengonsumsi dibawahan pengawasan dokter.
Segeralah konsultasikan diri anda ke dokter jika anda mempunyai keluhan terkait penyakit refluks gastroesofageal.
Banyak jenis makanan yang dapat dikonsumsi untuk mengurangi keluhan Penyakit Refluks Gastroesopahgel, seperti:
1. Sayuran dan buah (yang tidak asam)
Hampir semua buah dan sayuran membantu mengurangi asam lambung. Dikarenakan mereka rendah lemak, rendah gula, dan mengandung serat serta nutrisi penting. Pisang, melon, brokoli, asparagus, dan kacang hijau memiliki kandungan yang rendah asam dan diketahui dapat menurunkan kadar asam lambung.
2. Biji-bijian utuh
Seperti beras merah, oatmeal, dan roti gandum membantu mengurangi gejala. Mereka adalah sumber serat yang baik dan dapat membantu menyerap asam lambung, sehingga dapat mengurangi risiko.
3. Protein tanpa lemak
Sumber protein rendah lemak dan tanpa lemak juga mengurangi gejala refluks asam. Pilihan yang baik adalah ayam, tahu, dan putih telur. Cara terbaik untuk mengonsumsinya adalah dengan cara dipanggang atau direbus.
4. Kacang-kacangan dan biji-bijian
Banyak kacang-kacangan dan biji-bijian yang mengandung serat dan nutrisi serta dapat membantu menyerap asam lambung yang berlebih. Seperti almond, kacang tanah, kacang polong, chia, delima, dan biji rami.
5. Yogurt
Yoghurt tidak hanya menenangkan kerongkongan yang teriritasi, tetapi juga mengandung probiotik yang baik untuk saluran pencernaan.
6. Lemak baik
Lemak adalah nutrisi penting, tetapi makan terlalu banyak makanan berlemak dapat memicu gejala. Mengganti lemak tidak sehat dengan lemak tak jenuh bisa mengurangi keluhan. Sepert Alpukat, minyak zaitun, kenari dan produk kedelai merupakan pilihan lemak sehat yang baik.
7. Jahe
Jahe memiliki sifat anti-inflamasi dan sering digunakan untuk masalah pencernaan. Jahe dapat ditambahkan ke smoothie, sup , tumisan , atau diseduh sebagai teh.
Pada sebagian penderita penyakit refluks gastroesofageal, kondisi jarang menimbulkan komplikasi/masalah yang serius kedepannya.
Walaupun dalam kasus yang jarang penyakit refluks gastroesofageal dapat menimbulkan komplikasi yang dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius, seperti:
Sesegera mungkin untuk mengatasi keluhan penyakit refluks gastroesofageal untuk menurunkan dan mencegah terjadi komplikasi yang akan timbul.
Tentunya terjadinya Penyakit Refluks Gastroesofageal dapat dicegah dengan cara, seperti:
Usahakanlah segera memodifikasi gaya hidup anda menjadi lebih baik, agar anda dapat tercegah dari penyakit refluks gastroesofageal.
Referensi:
Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.
Klinik Flex-Free Jakarta Utara
Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421Klinik Flex-Free Bandung
Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806Klinik Flex-Free Jakarta Selatan
The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561