Lordosis, Kifosis, dan Skoliosis: Apa Bedanya?

Jumat, 15 Maret 2024
dr. Bella Pricylla J
Jumat, 15 Maret 2024
dr. Bella Pricylla J

Tulang belakang pada setiap orang memiliki sedikit lengkungan di bagian leher, punggung atas, dan punggung bawah. Lekukan ini, yang menciptakan bentuk S pada tulang belakang, disebut dengan lordotik (leher dan punggung bawah) dan kifotik (punggung atas).

Adanya Lekukan-lekukan dapat membantu tubuh anda untuk:

  • Meredam guncangan
  • Menopang berat kepala
  • Menyelaraskan kepala Anda di atas panggul Anda
  • Menstabilkan dan mempertahankan strukturnya
  • Bergerak dan membungkuk secara fleksibel

Lordosis, Kifosis, dan Skoliosis merupakan suatu kelainan dari tulang belakang yang paling sering ditemui. Sekilas mereka terlihat sama tetapi sebenarnya mereka memiliki gejala dan tampilan klinis yang berbeda.

Terkadang penderita tidak meyadari adanya perubahan pada bentuk tulang belakang mereka, kebanyakan yang menyadari kelaian tersebut adalah orang disekitar mereka.

Lordosis, Kifosis, Skoliosis jika masih ringan jarang menimbulkan gejala yang berat dan terkadang tidak membutuhkan penanganan yang spesifik.

Hampir setiap orang dapat menderita kelainan tulang belakang, tetapi paling sering ditemui pada anak usia remaja serta lansia.

Apa itu Lordosis, Kifosis, dan Skoliosis ?

Lordosis merupakan kelainan tulang belakang yang melekuk berlebihan kearah dalam (depan). Adanya sedikit lengkugan pada bagian cervical (punggung atas) dan lumbal (punggung bawah) tulang belakang merupakan hal yang normal.

Lekukan alami ini membantu menyerap guncangan dari gerakan, seperti berjalan dan melompat. Lordosis terjadi ketika kurva tersebut berlebihan dan menyebabkan masalah pada postur tubuh dan berpotensi menimbulkan rasa sakit atau ketidaknyamanan yang dapat diobati.

Kifosis merupakan suatu kondisi di mana lengkungan tulang belakang punggung bagian atas melengkung kearah belakang. Kondisi ini dapat menyebabkan anda mencodongkan tubuh ke arah depan seperti membungkuk.

Sedangkan Skoliosis, merupakan suatu kelainan tulang belakang yang melengkung kearah samping dapat kearah kiri ataupun kanan.

Perbedaan di antara Lordosis, Kifosis dan Skoliosis adalah bagian mana dari tulang belakang yang terpengaruh dan ke arah mana lengkungannya.

Bagaimana membedakan Lordosis, Kifosis, dan Skoliosis ?

Gejala yang ditimbulkan pada lordosis, kifosis, dan skoliosis berbeda, sehingga kita dengan mudah dapat mengidentifikasinya. Kelainan tulang belakang ini tidak hanya dapat terjadi pada bagian punggung atas saja (cervical) tetapi juga dapat terjadi pada punggung bagian bawah (lumbal).

Perbedaan lordosis, kifosis, dan skoliosis

sumber: wexnermedical.osu.edu

Gejala yang ditimbulkan pada Lordosis, seperti:

Lordosis dapat ditemui pada orang dewasa dengan usia diatas 50 tahun, anak dengan masa pertumbuhan,serta ibu hamil

  • Kepala dan leher condong lebih jauh ke depan dari biasanya
  • Pinggul terdorong ke arah depan
  • Bokong terdorong kearah luar (terlihat maju)
  • Adanya ruang ekstra di punggung bawah saat berbaring

Gejala yang ditimbulkan pada Kifosis, seperti:

  • Pada punggung bagian atas, terlihat punuk
  • Punggung atas tampak terlihat lebih tinggi dari biasanya ketika membungkuk ke belakang
  • Kepala selalu atau hampir selalu membungkuk ke depan
  • Bahu terlihat bulat
  • Perbedaan tinggi, posisi bahu, atau tulang belikat

Gejala yang ditimbulkan pada Skoliosis, seperti:

  • Bahu kiri dan kanan tidak rata, terdapat salah satu dari tulang belikat yang lebih menonjol
  • Pinggang tidak rata
  • Salah satu pinggul lebih tinggi dari yang lain
  • Salah satu sisi tulang rusuk menonjol ke depan
  • Terdapat bagian yang menonjol pada salah satu sisi punggung ketika membungkuk ke depan

Lordosis, Kifosis dan Skoliosis yang berat juga dapat menimbulkan gejala lainnya, seperti:

  • Nyeri leher atau nyeri punggung bawah yang berat
  • Kekakuan otot punggung
  • Otot-otot paha bagian belakang paha terasa tegang
  • Kesulitan bergerak dari biasanya
  • Kesulitan bernapas
  • Kelelahan yang ekstrem

Apa Penyebab Lordosis, Kifosis, dan Skoliosis ?

Penyebab Lordosis, Kifosis, dan Skoliosis bervariasi, tetapi umumnya mereka sering disebabkan oleh faktor genetik (riwayat keturunan dari keluarga).

Keadaan lain yang dapat menyebabkan Lordosis, seperti:

  • Achondroplasia (pertumbuhan tulang yang ditandai dengan tubuh tidak proporsional dan kerdil)
  • Spondylolisthesis
  • Osteoporosis (Pengeroposan Tulang)
  • Kifosis
  • Kegemukan

Keadaan lain yang dapat menyebabkan Kifosis, seperti:

  • Kebiasaan postur tubuh yang buruk (membungkuk)
  • Menderita gangguan neuromuskuler, seperti spina bifida, cerebral palsy, osteogenesis imperfecta, dan distrofi otot
  • Mempunyai kondisi metabolik, seperti diabetes
  • Trauma yang mengakibatkan patahnya tulang belakang yang tidak diobati atau tidak sembuh dengan baik
  • Infeksi tulang belakang seperti osteomielitis
  • Tumor tulang belakang, baik yang bersifat kanker maupun jinak

Keadaan lain yang dapat menyebabkan Skoliosis, seperti:

  • Kondisi neuromuskular tertentu, seperti cerebral palsy atau distrofi otot
  • Kelainan cacat lahir yang mempengaruhi perkembangan tulang belakang
  • Riwayat melakukan operasi pada dinding dada saat masih bayi
  • Mengalami cedera atau infeksi pada tulang belakang
  • Kelainan pada sumsum tulang belakang

Apa Lordosis, Kifosis, dan Skoliosis Bisa Ditangani ?

Penanganan Lordosis, Kifosis, dan Skoliosis bervariasi bergantung dari tingkat keparahan yang dialami. Semakin dini penanganan penyakit ini, semakin baik hasil yang di dapat.

Penanganan yang akan disarankan pada Lordosis, Kifosis, dan Skoliosis umumnya, seperti:

Perubahan gaya hidup

  • Melatih postur tubuh yang benar
  • Memperkuat otot tulang belakang melalui yoga atau pilates
  • Berhenti merokok
  • Mempertimbangkan penurunan berat badan untuk mengurangi tekanan pada tulang belakang

Perawatan non-bedah

penyangga untuk kelainan tulang belkang

sumber: researchgate.net

  • Melakukan terapi fisik yang dianjurkan oleh dokter
  • Memakai penyangga (brace)
  • Mengonsumsi obat-obatan yang sesuai dengan penyebabnya
  • Tindakan Akupuntur

Perawatan bedah

Jika perawatan secara mandiri dan non bedah tidak terlalu memberikan hasil yang memuaskan dan derajat kelainan tulang belakang bertambah berat, mungkin anda akan disarankan untuk melakukan tindakan pembedahan.

Semua tindakan pada tulang belakang pada kelainan kifosis, lordosis, dan skoliosis memiliki tujuan yang sama yaitu memperbaiki kelengkungan dan mencegah perburukan penyakit di kemudian hari.

Apa Lordosis, Kifosis, dan Skoliosis Bisa Dicegah ?

Lordosis, Kifosis, dan Skoliosis umumnya dapat dicegah dengan berusaha untuk memperbaiki kebiasaan gaya hidup yang salah selama ini, seperti:

    1. Menjaga postur tubuh tetap baik

posisi ergonomis mencegah lordosis, kifosis dan skoliosis

sumber : healthandbalance.com.au

Mempertahankan postur tubuh merupakan dasar utama untuk mencegah terjaidnya lordosis, kifosis, dan skoliosis. Selalu berusaha untuk dudukm berdiri dan berjalan dengan posisi yang baik dan benar. Hindari kebiasaan untuk membungkuk terlalu sering dalam aktivitas anda sehari-hari, terutama saat bekerja. Pastikan posisi diri dalam berkerja ergonomis.

    1. Rutin melakukan olahraga

yoga untuk mencegah lordosis, kifosis, dan skoliosis

sumber: envato

Olahraga yang baik untuk kesehatan punggung serta tulang belakang adalah yoga atau pilates. Olahraga ini dapat membantu anda untuk memperkuat otot-otot punggung dan menjaga fleksibilitas tulang belakang. Selain yoga atau pilates, berenang ataupun berjalan kaki dapat membantu meningkatkan postur tubuh dan menjaga kesehatan tulang belakang.

    1. Pertahankan Berat Badan tetap Ideal

Obesitas atau kegemukan dapat meningkatkan risiko terkena lordosis, kifosis, dan skoliosis. Obesitas dapat  menambah beban pada tulang belakang. Menjaga berat badan tetap ideal dengan mengikuti pola makan seimbang merupakan hal yang baik untuk mencegah lordosis, kifosis, dan skoliosis.

    1. Tidak membawa beban terlalu berat

Membawa beban yang terlalu berat pada pundak atau punggung berisiko untuk mengalami cedera pada tulang belakang sehingga berisiko untuk mengalami lordosis, kifosis, dan skoliosis.

Pastikan posisi tubuh benar dalam mengangkat beban benar dengan menekankan pada penggunaan otot-otot kaki dan punggung yang kuat.

    1. Melakukan Pemeriksaan

Pemeriksaan dilakukan terutama untuk orang yang memilikli risiko dalam keluarga mengalami kelainan lordosis, kifosis, dan skoliosis. Lakukan pemeriksaan rutin dapat membantu anda mendeteksi secara dini lordosis, kifosis, dan skoliosis.

Kapan harus ke dokter?

Segeralah untuk konsultasikan diri anda ke dokter, jika anda mempunyai keluhan adanya perubahan bentuk tulang belakang atau anda menyadari diri anda berisiko untuk mengalami kelaianan bentuk tulang belakang.

 


Buat Kunjungan

Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.

Klinik Flex-Free Jakarta Utara

Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421

Klinik Flex-Free Bandung

Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806

Klinik Flex-Free Jakarta Selatan

The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561