Carpal Tunnel Syndrome merupakan penyakit saraf terjepit yang paling umum terjadi pada tangan dan pergelangan tangan. Kejadian carpal tunnel syndrome diperkirakan dialami sekitar 10% populasi, dan sebagian besar terjadi pada wanita berusia lanjut.
Carpal Tunnel Syndrome termasuk penyakit gangguan kelainan otot dan saraf yang dipengaruhi oleh adanya peningkatan tekanan yang disebabkan oleh trauma, peradangan, perubahan hormonal, penyakit diabetes, atau akibat kebiasaan yang salah dalam bekerja (tidak ergonomis).
Adanya peningkatan tekanan pada penyakit Carpal Tunnel Syndrome dapat menyebabkan gangguan aliran darah serta aliran konduksi saraf ke bagian tangan, sehingga kondisi ini tentunya memicu timbulnya keluhan seperti nyeri pada pergelangan tangan, tangan menjadi kebas atau kesemutan, bahkan tangan dapat menjadi sulit untuk digerakkan.
sumber: https://stemcellmia.com
Saraf yang mengalami kompresi pada Carpal Tunnel Syndrome adalah saraf medianus yang mempersarafi telapak tangan hingga ibu jari, jari telunjuk, dan setengah jari manis, sehingga jika saraf medianus terjepit maka akan menimbulkan keluhan nyeri atau kebas pada bagian yang dipersarafi.
Banyak metode pengobatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi carpal tunnel syndrome. Salah satu metode pengobatan terbaru untuk mengatasi carpal tunnel syndrome adalah terapi hidrodiseksi. Masih banyak mungkin yang belum familiar dengan jenis metode pengobatan ini.
Terapi hidrodiseksi adalah salah suatu terapi metode terbaru yang dilakukan bertujuan untuk membebaskan saraf yang terperangkap atau terjepit atau membebaskan jaringan parut yang terbentuk disekitar saraf dengan bantuan alat ultrasound (USG).
Terapi hidrodiseksi merupakan prosedur yang baik dan relatif aman dilakukan untuk mengatasi carpal tunnel syndrome.
Terapi hidrodiseksi dilakukan oleh dokter yang sudah berpengalaman dan terlatih. Salah satu yang dapat melakukan terapi ini adalah dokter spesialis rehabilitasi medik.
Terapi hidrodiseksi dilakukan dengan panduan alat Ultrasound (USG).
Dengan bantuan Ultrasound dokter akan mencari lokasi saraf yang terjepit. Setelah menemukan lokasi saraf, maka dokter akan mensterilkan bagian yang akan dilakukan terapi dengan cairan khusus dan memberikan anestesi lokal pada area tersebut untuk memberikan kenyamanan pada penderita saat terapi hidrodiseksi dilakukan.
Akan dimasukkan campuran cairan saline dan obat anestesi ataupun obat anti radang.
Cairan saline dapat membentuk bantalan jangka pendek di sekitar saraf. Dengan adanya bantalan dapat mempermudah untuk memindahkan jaringan parut menjauh dari saraf, sehingga saraf dapat bergerak bebas dan tidak terjepit sementara waktu.
Sedangkan obat anti radang dapat bermanfaat untuk menenangkan saraf dan mengecilkan jaringan parut di area tersebut. Dengan menggunakan bantuan ultrasound, dapat memudahkan dokter dalam menyutikkan dan mengawasi terapi hidrodiseksi ini.
Saat cairan disuntikkan, dokter dapat melihat larutan garam mengisi area di sekitar saraf tersebut.
sumber: https://ainsworthinstitute.com
Terapi hidrodiseksi memiliki risiko yang minimal, sehingga sering disarankan sebagai perencanaan terapi.
Penelitian telah menunjukkan bahwa terapi hidrodiseksi ini sama efektifnya dengan injeksi anti radang untuk mengatasi carpal tunnel syndrome.
Terapi hidrodiseksi berbeda dengan injeksi anti radang karena metode penentuan lokasi saraf dan cara dokter memandu selama proses terapi berlangsung berbeda.
Dengan bantuan ultrasound (USG), maka dapat menentukan lokasi saraf dengan baik serta melalukan terapi hidrodiseksi dengan tepat, dan menurunkan kemungkinan risiko cedera yang dapat dialami.
Secara keseluruhan, ada banyak manfaat yang dapat dirasakan pada terapi hidrodiseksi, seperti:
Bagaimana Efektivitas Terapi Hidrodiseksi pada Carpal Tunnel Syndrome?
Beberapa penelitian terkontrol secara acak telah menunjukkan hasil positif dari terapi hidrodiseksi dengan perbaikan nyeri dan fungsi anggota tubuh yang mengalami carpal tunnel syndrome (Tat et al. 2015; Salman Roghani et al. 2018; Wu et al. 2019).
Dalam salah satu penelitian ini, hasilnya serupa dengan injeksi anti radang atau hanya dengan obat anestesi dan cairan garam (saline). Hal ini menunjukkan bahwa volume memainkan peran penting dalam memperbaiki gejala (Salman Roghani et al. 2018).
Studi lain menunjukkan, adanya peningkatan hantaran saraf pada carpal tunnel syndrome setelah dilakukan terapi hidrodiseksi (Evers et al. 2018b).
Metode terapi hidrodiseksi jarang menimbulkan efek samping. Jikapun terjadi, kemungkinan efek samping yang dapat timbul, seperti:
Rasa sakit ini biasanya dapat timbul pada lokasi terapi . Biasanya setelah dilakukan diberikan injeksi tambahan untuk mengurangi keluhan rasa sakit yang dapat dirasakan setelah terapi.
Sama seperti injeksi lainnya, efek injeksi ini dapat hilang setelah 2 hari, setelah itu untuk mengatasi keluhan nyeriu setelah tindakan dapat menggunakan kompres dingin.
Rasa sakit terkait dengan terapi biasanya singkat dan dapat ditoleransi dengan baik. Jangan khawatir sebelum terapi dilakukan, akan diberikan anestesi untuk memberikan rasa kenyaman pada pasien selama terapi hidrodistensi dilakukan.
Mengalami infeksi setelah terapi dapat terjadi, walaupun sangat jarang. Saat jarum masuk melalui kulit, kemungkinan dapat terkontaminasi kuman dari luar masuk melalui kulit. Untuk meminimalisir risiko infeksi yang dapat terjadi. maka tindakan terapi hidrodistensi dilakukan dengan sterilisasi alat dan tindakan disiapkan dengan baik.
Mengalami risiko perdarahan dapat terjadi saat terapi hidrodistensi dilakukan, walaupun jarang terjadi. Jika anda mempunyai riwayat mempunyai penyakit gangguan pembekuan darah atau sedang mengonsumsi obat yang dapat menganggu pembekuan darah, segera beri tahu dokter sebelum terapi dilakukan, untuk meminimalisirkan terjadinya perdarahan saat terapi.
Klinik Flex Free dapat membantu berbagai keluhan anda terkait keluhan muskuloskeletal, salah satunya adalah Carpal Tunnel Syndrome. Terapi hidrodiseksi dapat dilakukan di klinik Flex Free untuk mengatasi keluhan Carpal Tunnel Sydrome anda.
Untuk mendapatkan prosedur dan terapi yang tepat sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu keluhan anda dengan dokter kami di Klinik Flex Free.
Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.
Klinik Flex-Free Jakarta Utara
Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421Klinik Flex-Free Bandung
Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806Klinik Flex-Free Jakarta Selatan
The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561