Saraf kejepit adalah kondisi ketika saraf mendapatkan tekanan berlebihan dari tulang, otot, atau jaringan di sekitarnya. Tekanan mengganggu fungsi saraf dan menyebabkan timbulnya berbagai gejala.
Saraf bisa terjepit di bagian tubuh manapun karena saraf ada di seluruh tubuh kita. Akan tetapi saraf kejepit paling sering terjadi di persendian karena banyaknya pergerakan. Misalnya di leher, bahu, punggung bawah, terowongan karpal, dan sciatica.
Saraf bisa terjepit karena banyak hal, diantaranya yang paling sering yaitu:
Di antara ruas-ruas tulang belakang terdapat bantalan yang berperan sebagai peredam kejut. Terkadang akibat proses penuaan atau cedera, bantalan tersebut menonjol keluar dari tempatnya.
Penonjolan ini dapat menekan saraf yang berada di sekitarnya. Saraf yang tertekan (terjepit) bereaksi dengan menimbulkan gejala nyeri, kesemutan, dan lainnya, bergantung pada bagian yang dipersarafinya.
Bone spurs adalah penonjolan tulang kecil, yang terbentuk akibat penggunaan sendi terus menerus, cedera, atau kondisi seperti osteoarthritis. Bila penonjolan tulang ini mengenai saraf, saraf dapat terjepit dan menimbulkan gejala-gejala seperti disebutkan di atas.
Bila jaringan di sekitar saraf meradang, saraf dapat tertekan. Saraf merespons tekanan dengan menimbulkan gejala nyeri, kesemutan, atua baal di area yang dipersarafinya.
Mungkin Anda tidak menyadari bahwa selama ini Anda terbiasa dengan postur tubuh yang tidak baik, misalnya duduk membungkuk, atau memiringkan kepala menjepit telepon. Kebiasaan tersebut ternyata ikut berperan pada terjepitnya saraf karena tubuh tidak berada dalam posisi anatomisnya.
Gerakan yang dilakukan berulang-ulang juga dapat berperan terhadap terjadinya saraf kejepit. Misalnya pada orang yang pekerjaannya mengangkat benda berat setiap hari (terutama dengan teknik yang salah), duduk membungkuk ke meja, atau duduk dengan posisi yang tidak baik dalam waktu lama.
Posisi tersebut dapat mengubah kedudukan tulang, sendi atau jaringan lainnya di sekitar saraf dan menjepit saraf.
Tanda dan gejala saraf kejepit yang umum antara lain:
Pengobatan saraf kejepit bervariasi bergantung pada kondisi masing-masing penderitanya.
Secara umum pengobatan saraf kejepit adalah dengan mengistirahatkan area yang sakit, menggunakan bebat atau korset (bergantung pada area saraf yang terjepit), mengkonsumsi obat pereda nyeri dan/atau antiradang, fisioterapi, dan operasi bila perlu.
Setelah pemeriksaan menyeluruh, pengobatan saraf kejepit ditujukan untuk:
Fisioterapi sebagai pengobatan saraf kejepit adalah pilihan terapi yang dapat membantu meredakan nyeri dan gejala lain yang berkaitan dengan saraf kejepit.
Fisioterapi mengurangi tekanan pada saraf dengan:
Teknik terapi manual misalnya pemijatan jaringan lunak, peregangan, dan mobilisasi sendi. Mobilisasi sendi dan pijatan jaringan lunak dapat meredakan tekanan pada saraf yang teriritasi. Pijatan pada ‘trigger point’ dapat mengendurkan kaku yang otot.
Mengoreksi postur tubuh adalah dasar yang sangat penting untuk meredakan saraf yang terjepit. Anda akan diajarkan cara duduk, berdiri, dan bergerak, yang dapat mengurangi ketegangan pada saraf.
Modifikasi ergonomis di tempat kerja (misalnya mengganti posisi duduk menjadi bekerja sambil berdiri) atau penggunaan alat-alat yang lebih optimal dapat membuat saraf bergerak dengan bebas.
Olahraga atau latihan khusus ikut berperan penting dalam pengobatan saraf kejepit karena dapat membantu mengurangi ketegangan saraf, memperbaiki mobilitas dan menguatkan otot-otot penyokong di sekitarnya. Latihan fleksibilitas pada area yang terjepit dapat menciptakan ruang untuk saraf. latihan penguatan akan menstabilisasi sendi sehingga dapat mencegah jepitan saraf.
Dengan melakukan latihan-latihan tersebut, gejala nyeri atau tidak nyaman dapat berkurang, dan kekambuhan dapat dicegah.
Penggunaan alat-alat terapi dapat membantu meredakan gejala selama proses penyembuhan. Alat yang biasanya digunakan untuk pengobatan saraf kejepit yaitu Extracorporeal Shock Wave Therapy (ESWT), ultrasound, dan traksi.
ESWT menggunakan gelombang target untuk menstimulasi aliran darah dan perbaikan sel pada area yang sakit.
Biaya terapi ESWT di klinik Flex Free mulai dari Rp. 500.000,-.
Terapi ultrasound menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi untuk menghasilkan panas, meredakan peradangan dan mengurangi ketegangan di sekitar saraf yang terjepit. Terapi ultrasound dapat menghangatkan jaringan bagian dalam untuk membantu sirkulasi darah.
Biaya terapi ultrasound di klinik Flex Free mulai dari Rp. 150.000,-.
Traksi adalah satu bentuk terapi dekompresi yang dapat meredakan tekanan di tulang belakang. Di klinik Flex Free, pengobatan saraf kejepit dengan traksi dilakukan menggunakan alat Triton-DTS (Decompression Traction Stabilization).
Pengobatan Saraf Kejepit Tanpa Operasi di Klinik Flex Free dengan DTS
Triton-DTS memberikan tarikan pada tulang belakang secara ritmis, dengan pola, kekuatan dan kecepatan tarikan tertentu secara presisi dan akurat yang diatur oleh komputer sesuai dengan dosis yang sudah ditentukan oleh dokter sebelumnya.
Tarikan akan memberikan efek vakum pada diskus sehingga pada saat ditarik, material yang sudah keluar atau terlepas dari diskus atau adanya penonjolan diskus yang menyebabkan penjepitan saraf akan kembali masuk.
Efek vakum juga memberikan kesempatan pada diskus untuk menyerap nutrisi melalui proses difusi yang terjadi dengan adanya pergerakan dan dekompresi tulang belakang, sehingga dapat mempercepat proses regenerasi dan mempercepat penyembuhan.
Biaya terapi DTS di klinik Flex Free mulai dari Rp. 500.000,-.
Selain hal-hal di atas, Anda akan disarankan untuk memodifikasi aktivitas sehari-hari untuk membantu mencegah kerusakan saraf lebih lanjut dan memperbaiki kesehatan secara umum.
Dokter atau fisioterapis akan menganalisis aktivitas sehari-hari Anda yang dapat menekan saraf, kemudian akan menyarankan modifikasi yang diperlukan, misalnya:
Menghindari sementara faktor-faktor yang mencetuskan saraf kejepit dapat membantu mencegah iritasi saraf berulang selama masa penyembuhan.
Proses penyembuhan saraf kejepit bergantung pada banyak faktor, yaitu:
Proses regenerasi sel-sel saraf berlangsung lambat, dan terapi yang tepat memberikan waktu bagi saraf untuk sembuh sesuai dengan waktu yang diperlukan.
Referensi:
Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.
Klinik Flex-Free Jakarta Utara
Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421Klinik Flex-Free Bandung
Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806Klinik Flex-Free Jakarta Selatan
The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561