HERNIA NUKLEUS PULPOSUS PENYEBAB NYERI PUNGGUNG BAWAH TERSERING

Senin, 08 Juli 2024
dr. Bella Pricylla J
Senin, 08 Juli 2024
dr. Bella Pricylla J

Nyeri punggung bawah dapat disebabkan oleh berbagai hal, salah satunya adalah Hernia Nukleus Pulposus (HNP) atau lebih dikenal dengan Saraf Kejepit. Hernia Nukleus Pulposus terjadi ketika bantalan tulang belakang mengalami pergeseran dan penonjolan keluar yang menyebabkan penekanan pada saraf tulang belakang.

Adanya penekanan pada saraf tulang belakang ini dapat menimbulkan berbagai keluhan, yang tentunya dapat mempengaruhi efisiensi aktivitas penderita.

Walaupun Hernia Nukleus Pulposus adalah penyebab nyeri punggung bawah tersering, terkadang masyrakat umumnya tidak menyadarinya.

Maka dari itu pentingnya mengetahui Hernia Nukleus Pulposus agar anda dapat mengetahui penyakit ini dengan cepat.

Mengetahui penyakit ini dengan cepat, dapat mempengaruhi prognosis penyakit.

Bacalah artikel berikut ini untuk mengetahui lebih lanjut mengenai Hernia Nukleus Pulposus .

Penyebab Terjadinya Hernia Nukleus Pulposus

penyebab nyeri punggu bawah akibat hernia nukleus pulposus

Pada tulang belakang terdapat sumsum tulang belakang, pada sumsum tulang terdapat bantalan yang disebut dengan diskus. Pada Hernia Nukleus Pulposus bantalan tersebut mengalami herniasi atau terdorong. Bantalan tersebut berbentuk seperti jeli yang terdapat pada bagian tengah sumsum tulang belakang disebut dengan nukleus. Nukleus yang seperti jeli ini terdorong kearah luar sehingga diskus mengalami herniasi sehingga merubah tekanan dan menjepit saraf yang berada di daerah sekitarnya.

Tidak hanya menekan saraf sekitarnya, tetapi bantalan pada diskus dapat melepaskan reaksi radang yang mana dapat menyebabkan peradangan saraf.

Ketika akar saraf teriritasi, akan timbul rasa nyeri punggung bawah, mati rasa atau kebas, dan kelemahan pada salah satu atau kedua kaki.

Hernia Nukleus Pulposus juga dapat terjadi akibat keausan secara alamiah yang berkaitan dengan usia.

Diskus hernia paling sering terjadi akibat keausan alamiah yang berkaitan dengan pertambahan usia. Kondisi ini disebut dengan proses degenerasi diskus (degenerasi bantalan).

Pada anak-anak dan dewasa muda, bantalan memiliki kandungan air yang cukup, tetapi seiringnya bertambah usia bantalan tersebut mulai menipis dan tingkat fleksibilitas berkurang. Adanya proses yang normal ini dapat membuat bantalan tersebut berisiko untuk mengalami hernia nukleus pulposus .

Faktor Risiko Hernia Nukleus Pulposus

Faktor-faktor tertentu dapat meningkatkan risiko hernia nukleus pulposus. Faktor-faktor tersebut antara lain:

  • Jenis kelamin. Pria berusia antara 20 dan 50 tahun berisiko untuk mengalai nyeri nyeri punggung bawah akibat hernia nukleus pulposus.
  • Kebiasaan cara mengangkat yang tidak tepat. Saat mengangkat dengan menggunakan otot punggung dan bukannya kaki dapat berisiko menyebabkan nyeri punggung bawah dan juga herniasi. Memutarkan tubuh saat mengangkat barang juga dapat membuat punggubg berisiko mengalami cedera serta herniasi. Mengangkat dengan kaki, bukan punggung, dapat melindungi kesehatan tulang belakang anda.
  • Berat badan. Kelebihan berat badan dapat menambah tekanan pada bantalan di punggung bawah.
  • Aktivitas berulang yang membebani tulang belakang. Banyak pekerjaan yang menuntut kebugaran fisik. Seperti pekerjaan yang membutuhkan tenaga untu mengangkat, menarik, atau pekerjaan lainnya. Menggunakan teknik mengangkat dan gerakan yang aman dapat membantu melindungi kesehatan punggung Anda.
  • Sering mengemudi. Duduk dalam waktu lama, ditambah dengan adanya getaran dari mesin mobil, dapat mempengaruhi tekanan pada tulang belakang dan diskus anda.
  • Aktivitas fisik yang kurang (tidak aktif). Olahraga yang teratur dapat membantu untuk mencegah berbagai kondisi medis, termasuk nyeri punggung bawah serta hernia nukleus pulposus.
  • Merokok. Merokok masih diyakini dapat mengurangi suplai oksigen ke bantalan (diskus) dan menyebabkan degenerasi yang lebih cepat.

Tanda dan Gejala Hernia Nukleus Pulposus

Tanda dan Gejala Hernia Nukelus Pulposus bervariasi, tetapi umumnya keluhan yang dirasakan meliputi :

  • Nyeri punggung bawah
  • Kesemutan, kebas, atau mati rasa yang biasanya dirasakan pada salah satu tungkai kaki.
  • Kelemahan otot hingga dapat menyebabkan kelumpuhan

Keluhan yang dirasakan dapat bervarisi, bergantung dari tingkat keparahan dan letak lesinya hernia nukleus pulposus yang dialami oleh penderita.

Hernia nukleus pulposus yang tidak ditangani dengan baik dapat menimbulkan berbagai komplikasi seperti kerusakan saraf permanen, sindrom cauda equina, hilangnya sensasi, serta kelumpuhan anggota gerak. Diagnosis pasti hernia nukleus pulposus dapat ditegakkan melalui pemeriksaan MRI atau CT scan tulang belakang.

Kapan Hernia Nukleus Pulposus Harus Ke Dokter ?

Apapun keluhan yang anda rasakan terkait Hernia Nukleus Pulposus ,sebaiknya segeralah untuk berkonsultasi diri anda ke dokter, terutama jika keluhan yang anda rasakan :

  • Rasa sakit telah mengganggu rutinitas sehari-hari, seperti saat bekerja
  • Keluhan tidak membaik setelah 4 hingga 6 minggu
  • Keluhan semakin memburuk tiap harinya
  • Sudah mulai sulit mengontrol buang air kecil ataupun buang air besar
  • Anda mulai merasakan kesemutan, mati rasa atau kehilangan kekuatan pada lengan, tangan, tungkai atau kaki.
  • Sudah mengalami kesulitan saat berdiri atau berjalan.

Cara Mengatasi Hernia Nukleus Pulposus

Pengobatan hernia nukleus pulposus dapat dilakukan dengan terapi konservatif seperti fisioterapi dan penggunaan obat-obatan, atau dengan tindakan operasi.

Pada fase awal (akut) saat terjadi nyeri HNP, perawatan yang direkomendasikan adalah perawatan non bedah, seperti bedrest, membatasi gerakan yang memicu nyeri, kompres dingin atau hangat, dan pemberian obat pereda nyeri.

Pengobatan Hernia Nukleus Pulposus di Klinik Flex Free

Penanganan hernia nukleus pulposus di Klinik Flex Free rehabilitasi muskuloskeletal dapat membantu penanganan nyeri punggung bawah akibat hernia nukleus pulposus tanpa pembedahan meliputi: Terapi ESWT, diathermy, ultrasound therapy, IR dan terapi dengan menggunakan obat-obatan oral atauun terapi injeksi.

Selain terapi diatas terdapat juga dilakukan terapi DTS (Decompression Traction System).

  1. Terapi DTS (Decompression Traction System)

Terapi DTS merupakan terapi yang bekerja dengan memberikan tarikan ritmis pada tulang belakang untuk menurunkan tekanan intradiskal (tekanan pada bantalan sum sum tulang belakang), sehingga terapi ini baik diberikan pada penderita nyeri punggung bawah terkait hernia nukleus pulposus . dr. Reggy Trialetta Injo, Sp.K.F.R

dr reggy sp kfr dalam terapi mengatasi penyebab hernia nukleus pulposus

Dengan seiringnya penurunan tekanan pada intradiskal , dapat membantu mengurangi keluhan nyeri punggung bawah terkait hernia nukleus pulposus.

Manfaat terapi DTS ini pada beberapa penderita dapat dirasakan dengan adanya perubahan keluhan nyeri punggung bawah yang berkurang.

Selain mengurangi tekanan intradiskal, terapi DTS ini juga membantu proses penyembuhan dengan cara mempercepat proses regenerasi saraf tulang belakang.

Waktu terapi yang dibutuhkan menggunakan Triton-DTS ini adalah sekitar 15-20 menit dapat dilakukan 3-4 kali/minggu untuk hasil yang efektif, dengan frekuensi terapi 6-10 kali biasanya pasien sudah merasakan perubahan pada keluhan.

Estimasi biaya yang dikeluarkan per kali terapi lebih kurang Rp.500.000.

Efektivitas yang dirasakan pada setiap penderita berbeda-beda, hasil klinis menunujukkan terapi jenis ini efektif lebih dari 75% pada penderita.

Rencana lama terapi yang dibutuhkan sebaiknya dikonsultasi dengan dokter spesialis rehabilitasi medik.

  1. Terapi Injeksi

Terapi injeksi yang biasanya diberikan untuk mengatasi keluhan penyebab nyeri punggung bawah adalah injeksi kortikosteroid. Injeksi kortikosteroid dapat membantu mengatasi keluhan penyebab nyeri punggung bawah akibat hernia nukleus pulposus.

Injeksi kortikosteroid merupakan pilihan yang tepat untuk mengatasi keluhan nyeri punggung bawah yang bersifat kronik (sudah lama).

Berapa biaya yang harus disiapkan untuk Injeksi Kortikosteroid?

Biaya yang harus dikeluarkan untuk sekali terapi injeksi kortikosteroid kurang lebih Rp.1.000.000,- Rp.1.500.000,- per kali injeksi.

Referensi :

  • Informasi Artikel terkait Hernia Nukelus Pulposus by dr. Reggy Trialetta Injo, Sp.K.F.R
  • https://orthoinfo.aaos.org/en/diseases--conditions/herniated-disk-in-the-lower-back/

 


Buat Kunjungan

Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.

Klinik Flex-Free Jakarta Utara

Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421

Klinik Flex-Free Bandung

Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806

Klinik Flex-Free Jakarta Selatan

The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561