Sakit di belakang lutut adalah keluhan yang sering dialami orang dewasa, yang terjadi karena kerusakan alami akibat gerakan sehari-hari seperti berjalan, berdiri, membungkuk dan mengangkat.
Selain itu, atlet yang banyak berlari dan melakukan gerakan melompat, dan menggunakan lutut sebagai tumpuan (pivoting) juga sering mengalami keluhan ini.
Penting untuk memeriksakan diri untuk setiap keluhan sakit lutut baik yang akut maupun kronis dan mendapatkan penanganan yang tepat sehingga tidak akan mengganggu aktivitas dan kualitas hidup Anda.
Ada banyak hal yang dapat menyebabkan belakang lutut sakit, misalnya kerusakan sendi akibat penuaan, atau cedera.
Berikut ini beberapa penyebab tersering dari sakit di belakang lutut:
Otot hamstring terdiri dari tiga otot yang memanjang di belakang paha, yaitu otot:
Otot-otot tersebut memungkinkan lutut menekuk.
Ketika otot hamstring cedera, akan terasa nyeri. Cedera otot biceps femoris akan menyebabkan keluhan belakang lutut sakit dan lutut sulit ditekuk.
Gejala lainnya dapat berupa bengkak, memar, nyeri saat berdiri, dan berjalan. Cedera ini banyak dialami atlet sepak bola, bola basket, tennis, atau hoki.
Kista Baker atau kista popliteal adalah kantung berisi cairan yang terdapat di belakang lutut.
Cairan di dalam kista Baker adalah cairan synovial (cairan sendi). Normalnya cairan ini berperan sebagai cairan pelumas sendi, tetapi pada kondisi cedera atau ada radang sendi, cairan ini diproduksi berlebihan sehingga dapat terbentuk kista.
Sumber gambar: my.clevelandclinic.org
Selain belakang lutut sakit, gejala lainnya adalah lutut kaku dan sulit ditekuk, ada sensasi lutut mengunci, dan belakang lutut bengkak. Gejala dapat memburuk saat banyak aktivitas.
Kista Baker terkadang dapat sembuh sendiri. Bila kista pecah, dapat terdengar bunyi letupan, ada nyeri tajam di belakang lutut dan terasa hangat yang menyebar ke betis.
Meniskus adalah tulang rawan yang melapisi dan menstabilkan sendi lutut. Lutut memiliki dua meniskus, masing-masing di setiap sisi lutut.
Semakin bertambah usia, meniskus akan melemah dan rusak, sehingga mudah robek. Robekan meniskus terkadang terjadi saat seseorang (biasanya atlet) berjongkok dan memutar lututnya.
Robekan meniskus pada awalnya mungkin tidak nyeri, tetapi setelah beberapa hari, belakang lutut akan menjadi nyeri. Gejala lainnya dapat berupa lutut bengkak, kaku dan lemas.
PCL adalah jaringan ikat yang menghubungkan tulang paha dengan tulang kering dan menyokong lutut. PCL dapat cedera ketika bagian depan lutut terpukul dengan keras, misalnya saat kecelakaan mobil. Terkadang cedera terjadi saat memutar lutut, atau tersandung saat berjalan.
Selain sakit di belakang lutut terutama saat berlutut, gejala lainnya dapat berupa lutut bengkak, kaku, sulit berjalan, dan lutut lemas. Sakit juga dirasakan saat berjalan, naik turun tangga atau berjalan pada permukaan yang menurun.
DVT adalah bekuan darah yang terbentuk di pembuluh darah vena bagian dalam di tungkai bawah. DVT biasanya mengenai satu tungkai.
Gejala dari DVT diantaranya nyeri di paha atau betis, terutama saat berdiri, tungkai bengkak, pembuluh darah vena bengkak, teraba hangat, kulit memerah.
DVT harus segera ditangani karena bekuan darah dapat terbawa aliran darah dan menuju paru-paru dan menyumbat pembuluh darah di paru yang dapat membahayakan nyawa.
Untuk membantu mengurangi keluhan sakit di belakang lutut di rumah, Anda dapat melakukan beberapa cara seperti berikut ini:
Keluhan ringan mungkin dapat diatasi di rumah dengan penanganan seperti di atas, akan tetapi segera periksakan diri ke dokter apabila Anda mengalami:
Gejala-gejala terakhir terutama penting diperhatikan bila Anda memiliki riwayat pembekuan darah. Dokter akan melakukan pemeriksaan lengkap dan memberikan penanganan yang Anda perlukan.
Untuk menentukan penyebab sakit di belakang lutut, dokter akan menanyakan riwayat kesehatan Anda dan gejala yang Anda alami, kemudian melakukan pemeriksaan fisik langsung, dan pemeriksaan tambahan yang diperlukan, misalnya:
Pengobatan bergantung pada penyebab atau penyakit yang mendasarinya. Beberapa terapi yang mungkin akan diberikan oleh dokter yaitu:
Dokter akan memberikan obat antinyeri yang lebih kuat dan obat anti radang.
Prosedur ini dilakukan dengan menempelkan elektroda di dekat saraf di bagian dalam lutut. Aliran listrik akan mengecoh tubuh untuk menghentikan sinyak nyeri sehingga dapat meredakan gejala nyeri di sekitar lutut.
Beberapa latihan dapat membantu membentuk otot dan meredakan nyeri di belakang lutut. Jangan lakukan latihan tanpa petunjuk dokter atau terapis karena latihan yang salah justru dapat menyebabkan cedera atau masalah lebih lanjut.
Dokter mungkin akan menyarankan perubahan gaya hidup untuk membantu mengurangi gejala belakang lutut sakit. Misalnya dengan menjaga berat badan sehat dan menghindari aktivitas seperti berlari, atau memberikan beban yang berlebihan pada lutut.
Anda mungkin akan memerlukan operasi lutut bila penyebab gejala belakang lutut sakit adalah masalah struktural lutut. Jenis operasi yang dilakukan bergantung pada masing-masing kondisi pasien.
Referensi:
Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.
Klinik Flex-Free Jakarta Utara
Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421Klinik Flex-Free Bandung
Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806Klinik Flex-Free Jakarta Selatan
The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561