Pengapuran tulang merupakan kondisi yang umum terjadi terutama pada lanjut usia. Seiring berjalannya waktu persendian terutama lutut dapat mengalami keausan akibat proses degeneratif.
Keluhan pengapuran tulang ini dapat timbul bervariasi dan berbeda pada setiap orang, mulai dari nyeri sendi, kekakuan sendi, ataupun pembengkakan pada sendi. Umumnya pengapuran tulang ini sering mengenai lutut dan pinggul.
Proses pengapuuran tulang tentunya dapat terjadi dengan berjalannya waktu, usia, dan faktor risik tertentu.
Walaupun mungkin kita tidak bisa mengambat pengapuran tulang dengan sempurna, minimal kita dapat menghambat pengapuran tulang terjadinya.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai cara menghambat pengapuran tulang bacalah artikel berikut dibawah ini.
Hal-hal berikut ini dapat meningkatkan risiko anda mengalami pengapuran tulang, seperti:
sumber: www.sportsandspineortho.com
Pengapuran tulang biasanya sering terjadi pada lutut akibat osteoarthritis. Tanda dan Ciri yang mungkin anda rasakan jika mengalami pengapuran tulang, seperti:
Cara berikut ini hanya dapat membantu Anda untuk menghambat pengapuran tulang , yaitu :
Hal pertama yang dilakukan sebagai cara menghambat pengapuran tulang adalah menjaga berat badan untuk tetap ideal.
Memiliki berat badan yang berlebih berisiko untuk menambah beban dan tekanan pada sendi, treutama pada panggul dan lutut. Setiap berat yang menambah akan memberikan tekanan dan stress pada sendi terutama lutut
Berat badan berlebih memberikan tekanan tambahan pada sendi yang menahan beban, seperti pinggul dan lutut. Setiap berat badan yang bertambah akan memberikan tekanan pada lutut dan meningkatkan tekanan pada pinggul berkali-kal lipat. Adanya tekanan ini juga akan memecah tulang rawan yang menjadi bantalan sendi-sendi dan akan memburuk seiring berjalannya waktu.
Namun, adanya teknanan tidak hanya menjadi salah satunya masalah. Jaringan lemak menghasilkan protein yang disebut sitokin yang meningkatkan peradangan di seluruh tubuh. Pada sendi, sitokin menghancurkan jaringan dengan mengubah fungsi sel tulang rawan.
Ketika berat badan Anda bertambah, tubuh dapat membuat dan melepaskan lebih banyak protein perusak ini.
Maka dari itu, jika Anda merasa berat badan berlebih, segeralah untuk menurunkan bertujuan untuk mengurangi stress dan peradangan sendi.
Kadar gula darah (glukosa) yang tinggi dapt mempercepat pembentukan zat tertentu yang membuat tulang rawan menjadi lebih kaku dan lebih sensitif terhadap tekanan mekanis. Diabetes juga dapat memicu peradangan sistemik yang menyebabkan hilangnya tulang rawan. Ditemukan adanya hubungan antara diabetes dan kerusakan sendim dimana pada orang Amerika yang terdiagnosis diabetes terkadnag juga menderita radang sendi.
Aktivitas fisik merupakan cara mengahambat pengapuran tulang terbaik dengan menjaga kesehatan sendi.
Melakukan aktivitas fisik ringan selama 30 menit, 5 kali dalam seminggu dapat membantu menjaga sendi tetap fleksibel dan memperkuat otot-otot yang menipang dan menstabilkan pinggu; dan lutut Anda.
Aktivitas fisik tidak hanya menghambat pengapuran tulang tapi juga dapat meningkatkan kesehatan jantung dan paru-paru, serta menurukan risiko penyakit diabetes.
Melakukan aktivitas fisik rutin tidak perlu untuk mendaftarkan gym atau mengikuti rencana olahraga formal untuk mendapatkan manfaatnya. Cobalah untuk rutin melakukan aktivitas fisik ringan dan mudah untuk dilakukan seperti berjalan kaki ataupun berkebun.
Namun, hasil terbaik akan diperoleh melakukan program latihan konsisten yang telah disesuaikan dengan usia, tingkat kebugaran, dan aktivitas.
Pilihlah olahraga yang sesuai dengan kondisi tubuh Anda, dan jangan memaksakan latihan fisik yang dilakukan, jika saat melakukan terapi fisik dirasakan timbulnya keluhan yang menganggu, segera hentikan aktivitas latihan fisik tersebut.
Untuk menghindari cedera, lakukan aktivitas fisik secara perlahan serta tingkatkan intensitas olahraga juga secara perlahan.
Aktivitas fisik yang disarankan untuk menghambat pengapuran tulang adalah seperti berenang, bersepeda atau aerobic di dalam air.
Walaupun mengalami cedera tidak dapat diprediksi dan juga dihindari, ada baiknya Anda selalu melindungi sendi dan mencegah pengapuran tulang menjadi lebih buruk.
Dimanapun Anda berada, gunakanlah sendi yang terbesar dan terkut untuk mengangkat dan membawa barang, angkatlah dengan posisi ergonomis, dan berisirahatlah jika perlu.
Usahakan diri untuk mencegah terjadinya cedera yang mengenai lutut atau pinggul.
Gaya hidup dengan menjaga pola makan dan kebiasaan dapat membantu menghambat pengapuran tulang . Tapi, mungkin ada beberapa faktor risiko yang mungkin untuk cukup sulit untuk dihindari misalnya adalah perubahan hormone estrogen pada wanita yang telah memasuk usia lanjut. Hormon estrogen yang berkurang dapat berperan dalam berkurangnya densitas tulang dan juga pengapuran sendi.
Makanan yang mengandung tinggi inflamasi juga dapat berisiko untuk mempercepat proses pengapuran tulang, seperti fast food, ultra processed food, makanan tinggi gula atau mengonsumsi alkohol secara berlebihan.
Apapun keluhan yang Anda rasakan terkait sendi, misalnya nyeri ataupun kekakuan, segeralah untuk konsultasi ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Deteksi awal keluhan dapat membantu mengurangi tingkat keparahan pengapuran tulang dan juga penanganan yang dilakukan masih bersifat ringan.
Referensi :
Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.
Klinik Flex-Free Jakarta Utara
Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421Klinik Flex-Free Bandung
Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806Klinik Flex-Free Jakarta Selatan
The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561