Pilates adalah olahraga yang dikembangkan oleh Joseph Pilates di tahun 1920-an. Pilates terdiri dari gerakan yang menekankan postur tubuh yang benar, keseimbangan fleksibilitas, dan kekuatan, terutama otot-otot inti tubuh (otot-otot di punggung, pinggang, panggul, dan bokong, yang menstabilkan bagian pusat badan untuk meningkatkan efisiensi gerakan).
Pilates dapat dilakukan dengan menggunakan matras dan beban berat badan kita sendiri, atau menggunakan alat khusus yang disebut dengan Pilates reformer.
Pilates merupakan olahraga yang tepat untuk lansia karena dampaknya pada tubuh tidak seperti olahraga lainnya dan tidak terlalu membebani sendi seperti sebagian besar olahraga lain, sehingga lebih nyaman dan lebih mudah dilakukan oleh orang dengan nyeri sendi atau masalah mobilitas.
Selain itu, beberapa manfaat Pilates untuk lansia lainnya yaitu:
Menjaga kepadatan tulang seiring dengan bertambahnya usia sangat penting untuk mencegah osteopenia dan osteoporosis. Pilates yang dilakukan menggunakan alat (Reformer dan Tower) dapat menjadi salah satu cara untuk mencegah penurunan kepadatan tulang karena termasuk dalam latihan yang menggunakan beban berat badan yang baik untuk memperlambat kerusakan tulang.
Hilangnya kepadatan tulang dapat ikut berperan pada postur tubuh yang kurang baik dan ketidaksejajaran tulang. Postur tubuh yang bungkk juga berperan pada penekanan sendi, dan dapat menyebabkan otot-otot mengencang dan tidak seimbang, yang seringkali menyebabkan nyeri.
Pilates fokus pada menyeimbangkan tubuh, yang menekankan kemudahan dan mobilitas sendi. Kombinasi antara kekuatan dan kelenturan otot, disertai dengan kesadaran lebih dalam mengenai kesejajaran, menghasilkan postur tubuh yang lebih baik.
Ketika usia kita bertambah, seringkali cara berjalan kita juga berubah. Pilates dapat memperbaiki cara berjalan dan keseimbangan melalui latihan keseimbangan khusus dan penguatan bagian badan, panggul, kaki dan pergelangan kaki.
Dengan kekuatan, stabilitas dan keseimbangan yang baik, risiko terjatuh dan patah tulang pada lansia akan berkurang.
Keseimbangan antara kekuatan dan fleksibilitas dapat menghasilkan mobilitas yang baik. Sebuah penelitian di tahun 2022 menyebutkan bahwa latihan Pilates selama 6 minggu ideal untuk memperbaiki mobilitas pada lansia. Mobilitas yang lebih baik dapat memudahkan gerakan sehari-hari dan menurunkan risiko terjatuh.
Karena fokus pada support sendi dan stabilitas, Pilates menyiapkan tubuh kita untuk dapat melakukan aktivitas sehari-hari yang memerlukan kekuatan dan mobilitas.
Kesadaran dan koneksi yang lebih dalam dengan tubuh juga dapat meningkatkan propriosepsi (kemampuan tubuh untuk menyadari posisi dan gerakan dalam ruang), yang dapat membantu lebih awas dengan gerakan kita lakukan.
Pilates menargetkan otot-otot inti tubuh, dan otot inti tubuh yang kuat dapat menopang punggung lebih baik.
Pilates adalah olahraga yang memerlukan kesadaran penuh dengan prinsip, bernapas bersamaan dengan melakukan gerakan. Dengan begitu, kesadaran diri akan meningkat dan sistem saraf akan tenang.
Sebuah analisis pada tahun 2018 menyebutkan bahwa Pilates dapat memperbaiki kesehatan mental, terutama dengan mengurangi kecemasan dan depresi. Selain itu, sebuah penelitian di tahun 2022 menyebutkan bahwa Pilates mungkin dapat memberikan manfaat psikososial pada lansia ketika dilakukan bersama-sama dalam kelompok.
Sebuah penelitian kecil di tahun 2022 menyebutkan bahwa melakukan Pilates dengan teratur dapat memperbaiki fungsi kognisi (kemampuan berpikir), termasuk daya ingat.
Beberapa penelitian menyebutkan bahwa Pilates mungkin dapat mempebaiki sistem imun, terutama pada lansia. Dari sebuah penelitian di tahun 2020 diketahui, pria yang berusia di atas 65 tahun mengalami perbaikan fungsi sistem imun yang signifikan setelah melakukan Pilates selama 12 minggu.
Konsultasikan dengan dokter sebelum Anda mempertimbangkan untuk mengikuti program Pilates. Dokter mungkin akan merekomendasikan latihan yang aman dan yang harus Anda hindari bila Anda memiliki masalah pada tulang belakang atau sakit punggung. Dan bila memungkinkan, ikuti kelas privat agar Anda mendapatkan perhatian penuh dari instruktur. Pastikan kelas yang Anda ikuti dipandu oleh instruktur yang bersertifikasi dan berpengalaman.
Catatan.
Beberapa latihan dalam Pilates tidak direkomendasikan untuk orang dengan kepadatan tulang yang rendah, atau mengalami osteoporosis. Bila kepadatan tulang Anda rendah, hindari:
Pilates Seringkali dilakukan dengan matras atau Reformer, akan tetapi bila Anda tidak nyaman atau tidak dapat melakukannya dengan berbaring, Anda dapat menggunakan kursi. Pada Pilates menggunakan kursi, latihan penguatan dan peregangan dilakukan sambil duduk.
Manfaat Pilates dengan kursi diantaranya:
Selain itu, Pilates menggunakan kursi dapat memungkinkan Anda untuk berolahraga tanpa memerlukan ruang yang luas.
Referensi:
Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.
Klinik Flex-Free Jakarta Utara
Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421Klinik Flex-Free Bandung
Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806Klinik Flex-Free Jakarta Selatan
The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561