Bagi penderita skoliosis, penting untuk segera mendapatkan terapi agar kelengkungan tulang belakang tidak bertambah berat.
Salah satu cara yang mungkin pernah Anda dengar adalah dengan rutin melakukan olahraga renang dan yoga untuk skoliosis. Benarkah renang dan yoga dapat membantu mengatasi skoliosis?
Skoliosis adalah kondisi pelengkungan tulang belakang yang tidak normal sehingga seseorang terlihat miring ke satu sisi.
Pada rontgen, akan nampak gambaran tulang belakang seakan membentuk huruf ”S” atau ”C” (tidak lurus).
Kemiringan yang terjadi karena adanya kelainan murni pada struktur tulang belakang:
Kemiringan yang terjadi akibat adanya kelainan di tempat lain yang menyebabkan posisi tulang belakang berubah (tidak lurus lagi) sebagai mekanisme kompensasi:
Skoliosis akan menyebabkan tubuh seseorang tampak asimetris ketika dilihat dari depan maupun belakang.
Waspadai tanda-tanda berikut sebagai gejala skoliosis:
Skoliosis terbagi menurut sudut kelengkungan tulang belakang (sudut Cobbs):
Bila sudut mencapai 20 derajat dan terjadi pada anak atau remaja yang masih dalam masa pertumbuhan, akan dipertimbangkan penggunaan brace.
Pada sudut Cobb 11–20°, penderita skoliosis bisa mencoba latihan renang dan yoga.
Selain itu dilakukan juga latihan seperti renang dan yoga.
Pertumbuhan tinggi badan yang pesat pada remaja menyebabkan penanganan skoliosis harus intensif dan evaluasi yang ketat.
Renang tidak dapat menangani kondisi skoliosis (tidak mengurangi kelengkungan sudut tulang belakang).
Sebagai bagian dari terapi skoliosis, renang direkomendasikan karena merupakan latihan atau olahraga dengan impact yang rendah. Tahanan dalam air dapat membantu pasien untuk meningkatkan fleksibilitas dan ketahanan.
Renang juga dapat membantu mengurangi nyeri punggung kronis. Air yang dingin dapat memperbaiki sirkulasi, dan gerakan-gerakan renang dapat membantu meredakan ketegangan otot.
Seseorang dengan skoliosis sebaiknya tidak berenang untuk berlomba karena diperlukan waktu empat hingga enam jam latihan per harinya.
Latihan renang yang lama akan memaksa tubuh untuk berada dalam posisi yang tidak alami dalam waktu lama dan bisa menimbulkan dampak negatif.
Yoga dapat sangat membantu pasien skoliosis, terutama karena diperlukan kombinasi antara fleksibilitas dan stabilisasi otot inti tubuh untuk dapat melakukan gerakan dengan benar.
Ketika melakukan yoga, sebagian tubuh teregang dan bagian lainnya harus kontraksi untuk dapat melakukan gerakan tertentu. Hal ini menyebabkan meningkatnya mobilitas tulang belakang torakal.
Sumber gambar: 7pranayama.com
Salah satu penelitian dari 25 pasien skoliosis ditemukan bahwa, pasien yang melakukan pose side plank menunjukkan perbaikan pada sudut skoliosis primer.
Untuk menunjukkan perbaikan, pasien harus melakukan pose tersebut selama 90 detik, setidaknya 6 hari seminggu selama 6 bulan.
Referensi:
Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.
Klinik Flex-Free Jakarta Utara
Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421Klinik Flex-Free Bandung
Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806Klinik Flex-Free Jakarta Selatan
The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561