Penyebab Nyeri Betis dan Cara Mengatasinya

Jumat, 03 Oktober 2025
dr. Vidya Hartiansyah
Jumat, 03 Oktober 2025
dr. Vidya Hartiansyah

Nyeri Betis dan Penyebabnya

Sakit pada betis dapat berbeda-beda pada setiap orang, bisa berupa sakit yang terus menerus, atau seperti tertusuk. Bila sakit di betis dirasakan setelah beraktivitas fisik (misalnya jalan kaki atau berlari), kemungkinan penyebabnya adalah masalah otot. Akan tetapi bila nyeri betis dirasakan tiba-tiba, tanpa penyebab yang jelas, nyeri bisa disebabkan karena masalah kesehatan yang serius, misalnya gangguan pada pembuluh darah.

Nyeri betis ringan karena masalah otot dapat diatasi dengan istirahat, kompres dingin, dan lainnya. Akan tetapi bila ada gejala perubahan warna kulit, bengkak, atau nyeri yang tiba-tiba dan sangat berat, segera periksakan diri ke dokter karena mungkin Anda mengalami kondisi yang memerlukan penanganan segera.

Beberapa Kemungkinan Penyebab Nyeri betis

  1. Kram otot

Kram otot betis dapat terjadi bila kita menggunakan otot betis berlebihan, dalam posisi yang sama terlalu lama, atau akibat kurang minum air putih. Kram otot betis biasanya tidak berbahaya dan dapat berkurang dengan pijatan, dan kompres hangat. Tentunya bila keluhan tidak juga membaik, periksakan diri Anda ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

pijat untuk nyeri betis

  1. Otot teregang

Regangan berlebihan dapat membuat otot robek. Bila hal ini terjadi, nyeri yang dirasakan akan memburuk ketika bergerak. Gejala lainnya misalnya bengkak, kemerahan, atau memar, dan ketika jari-jari kaki diangkat akan terasa nyeri.

Untuk mengatasinya, istirahatkan tungkai Anda dan gunakan kompres dingin. Ketika duduk, angkat betis lebih tinggi dari panggul. Otot yang tertarik atau teregang berlebihan memerlukan waktu hingga 6 minggu untuk sembuh sempurna.

  1. Achilles Tendinitis

tendon Achilles

Tendon Achilles menghubungkan otot betis ke tulang tumit. Bila tendon cedera, nyeri akan dirasakan di belakang tungkai setelah beraktivitas. Betis juga dapat terasa kaku dan nyeri di pagi hari. Kondisi ini seringkali dapat diatasi dengan penanganan RICE (rest, ice, compression, dan elevation). Bila tidak membaik, dokter mungkin akan menganjurkan terapi fisik.

  1. Kista Baker

Cairan di dalam lutut membantu lutut bergerak dengan halus, tetapi cedera atau arthritis dapat menyebabkan penumpukan cairan di belakang lutut. Penumpukan cairan atau kista ini dapat menyebabkan pembengkakan yang dapat menyebar ke betis.

  1. Sciatica

Bila saraf sciatic di punggung bawah terjepit atau mengalami peradangan, dapat muncul gejala nyeri seperti terbakar ke salah satu atau kedua tungkai bawah. Nyeri dapat hilang timbul, dan dapat memburuk setelah berdiri atau berjalan.

Untuk mengurangi keluhan, kompres menggunakan air dingin selama 20 menit, atau konsumsi obat pereda nyeri. Pijat, akupuntur atau yoga juga dapat membantu. Bila kondisi tidak juga membaik, dokter mungkin akan merekomendasikan suntikan steroid.

  1. Compartment syndrome kronis

Di dalam tungkai terdapat kantung yang berisi otot, saraf dan pembuluh darah. Aktivitas yang berlebihan dapat menyebabkan perdarahan atau pembengkakan di dalamnya. Bila kita mengalami kondisi ini, tekanan dapat meningkat di dalam otot yang menyebabkan penurunan aliran darah.

Betis dapat kram atau nyeri ketika bergerak. Otot betis juga dapat membengkak atau menonjol. Pada kasus yang berat, dapat diperlukan pembedahan.

  1. Varises

Tekanan pada tungkai saat berdiri atau berjalan, dapat menyebabkan varises di salah satu atau kedua tungkai. Vena yang menebal dan menonjol dapat menyebabkan nyeri, rasa terbakar, bengkak, dan gatal.

Stoking kompresi dapat membantu. Selain itu gerakan dan olahraga juga dapat membantu memompa darah dari betis. Anda juga dapat mengangkat tungkai ketika duduk, dan cobalah untuk tidak duduk atau berdiri dalam waktu lama. Bila kondisi semakin berat, diperlukan tindakan penutupan atau mengecilkan pembuluh darah vena.

  1. Trombosis vena dalam

Terkadang bekuan darah terbentuk di tungkai bagian dalam. Bila hal ini terjadi, betis dapat terasa nyeri, hangat dan merah.

Risiko terjadinya thrombosis vena dalam diantaranya obesitas, kehamilan, merokok, dan duduk terlalu lama. Bila bekuan darah terlepas, bekuan dapat terbawa ke paru dan menyebabkan masalah berat. Segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

  1. Klaudikasio

Nyeri betis dapat menjadi tanda otot betis kekurangan darah. Bila Anda mengalami klaudikasio, tungkai, kaki, paha, panggul dan bokong akan terasa sakit saat beraktivitas.

  1. Klaudikasio neurogenik

Kaludikasio neurogenik paling sering disebabkan karena penyempitan rongga di tulang belakang yang menjepit saraf. Gejala dapat berupa nyeri, kesemutan, atau kram di tungkai, panggul dan bokong.

Kondisi ini dapat memburuk saat berdiri atau berjalan, tetapi menghilang saat duduk atau membungkuk ke depan. Klaudikasio neurogenik dapat memerlukan pembedahan untuk mengurangi tekanan pada saraf.

  1. Infeksi tulang

Meskipun jarang terjadi, kuman dapat masuk ke tulang dan menyebabkan infeksi, yang disebut osteomyelitis. Bila ada infeksi di tungkai bawah, gejala yang muncul antara lain betis merah, bengkak, dan teraba hangat, ada demam dan tubuh terasa lemah.

 

Faktor Risiko Nyeri Betis

Nyeri betis sering dialami atlet dan orang yang banyak beraktivitas dan menggunakan otot betis. Lansia di atas 65 tahun juga berisiko tinggi mengalami nyeri tungkai bawah karena otot yang mulai melemah, kondisi kesehatan khusus, atau gaya hidup yang tidak aktif.

Faktor-faktor lain yang dapat menyebabkan nyeri betis misalnya:

  • Obat-obatan tertentu, termasuk obat penurun kolesterol
  • Penyakit seperti hipotiroid, penyakit liver, penyakit ginjal, diabetes dan penyakit arteri perifer
  • Pembengkakan di tungkai bawha
  • Terpapar panas berlebihan
  • Kadar elektrolit yang rendah akibat dehidrasi atau dialisis
  • Kehamilan
  • Otot betis yang pendek atau kencang
  • Merokok atau menggunakan produk tembakau lain

 

Cara Mengatasi Nyeri Betis

Nyeri betis ringan dapat diatasi di rumah menggunakan metode RICE:

terapi cedera otot

  • Rest: Istirahatkan tungkai, hindari berjalan atau berlari dengan kondisi betis nyeri.
  • Ice: Gunakan kompres dingin selama 20 menit, setiap dua jam sekali. Jangan langsung menempelkan es ke kulit, gunakan kain atau handuk untuk membungkus.
  • Compression: Gunakan bebat atau perban. Kompresi membantu mengurangi aliran darah ke area yang sakit dan mengurangi bengkak.
  • Elevation: Angkat tungkai saat berbaring, sedikit lebih tinggi dari posisi jantung.

Bila nyeri betis disebabkan karena kram otot, peregangan ringan dapat membantu mengurangi nyeri.

Bila keluhan tidak juga membaik dengan penanganan di rumah, konsultasikan segera dengan dokter. Penanganan yang mungkin akan diberikan oleh dokter diantaranya:

  • Obat pereda nyeri
  • Terapi fisik
  • Gips atau sepatu khusus (boot khusus) untuk mencegah pergerakan tungkai bawah, bila penyebab nyeri betis adalah regangan atau robekan otot

 

Kapan Harus ke Dokter?

Periksakan diri ke dokter apabila:

  • Ada masalah dengan gerakan tungkai atau saat berjalan
  • Nyeri tungkai bawah yang tiba-tiba atau sangat berat
  • Ada perubahan warna di tungkai, kaki, atau jari-jari kaki
  • Betis atau bagian lainnya bengkak

 

Cara Mencegah Nyeri Betis

Beberapa cara berikut ini dapat dilakukan untuk membantu mencegah nyeri betis diantaranya:

  • Olahraga atau peregangan: Meregangkan pergelangan kaki dan otot betis dapat membantu mencegah nyeri betis.
  • Istirahat: Istirahat disela-sela olahraga atau aktivitas fisik lain diperlukan agar otot dapat memulihkan diri dan berkembang.
  • Pemanasan/pendinginan: Pemanasan dan pendinginan dapat membantu melenturkan otot dan mencegah kemungkinan cedera.
  • Sepatu yang tepat guna: Gunakan sepatu yang tepat sesuai dengan aktivitas yang dilakukan untuk membantu mencegah cedera.
  • Cukup minum: Kurang minum dapat menyebabkan otot kram. Pastikan Anda tidak kekurangan cairan.
  • Meningkatkan intensitas latihan secara bertahap: Bila Anda baru saja mencoba olahraga tertentu, atau meningkatkan intensitas olahraga Anda, lakukan secara bertahap. Aktivitas fisik yang meningkat secara tiba-tiba dapat menyebabkan cedera.

 

 

Referensi:

  • my.clevelandclinic.org. Calf Muscle Pain. 2025.
  • www.healthline.com. Calf Pain: Causes and Treatments. 2023.
  • www.webmd.com. Why Does My Calf Muscle Hurt?. 2025.

Buat Kunjungan

Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.

Klinik Flex-Free Jakarta Utara

Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421

Klinik Flex-Free Bandung

Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806

Klinik Flex-Free Jakarta Selatan

The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561
WhatsApp ×

Jika ada pertanyaan, silahkan menghubungi kami melalui