Patah tulang lengan bawah adalah kondisi ketika salah satu atau kedua tulang di lengan bawah, yaitu radius dan ulna, mengalami keretakan atau patah. Kondisi ini sering terjadi akibat trauma langsung, seperti jatuh dengan tangan tertopang, kecelakaan lalu lintas, atau benturan keras saat olahraga.
Kondisi ini bisa terjadi pada siapa saja, tetapi paling umum dialami oleh orang dewasa muda yang aktif secara fisik atau terlibat dalam aktivitas berisiko tinggi.
Sumber gambar: myhealth.alberta.ca
Dua jenis patah tulang lengan bawah yang khas adalah fraktur Galeazzi dan fraktur Monteggia. Fraktur Galeazzi melibatkan patahnya tulang radius disertai dislokasi sendi di pergelangan tangan (sendi radioulnar distal). Sementara itu, fraktur Monteggia terjadi ketika tulang ulna patah dan kepala radius mengalami dislokasi di dekat siku. Kedua jenis ini cukup jarang tetapi penting untuk dikenali karena membutuhkan penanganan khusus.
Penyebab utama patah tulang lengan bagian bawah adalah trauma fisik. Pada populasi dewasa muda, kecelakaan lalu lintas, jatuh saat olahraga, atau aktivitas berisiko seperti bersepeda gunung atau olahraga kontak adalah faktor utama.
Selain itu, kondisi medis tertentu seperti osteoporosis, meskipun lebih umum pada orang tua, juga dapat meningkatkan risiko patah tulang pada dewasa muda dengan kepadatan tulang yang berkurang.
Secara patofisiologi, patah tulang terjadi ketika kekuatan yang diterima oleh tulang melebihi kapasitasnya untuk menahan beban. Dalam kasus fraktur Galeazzi, trauma langsung ke lengan bawah atau tekanan rotasi bisa menyebabkan patahnya radius dan dislokasi sendi pergelangan tangan. Sedangkan pada fraktur Monteggia, trauma yang mengenai sisi ulna, seperti jatuh dengan lengan dalam posisi tertekuk, menyebabkan patah ulna dan dislokasi kepala radius.
Kedua jenis patah tulang ini memengaruhi stabilitas lengan bawah dan fungsi sendi, yang dapat berdampak pada kemampuan seseorang untuk melakukan aktivitas harian seperti mengangkat, memutar, atau menggenggam benda.
Gejala patah tulang lengan bagian bawah biasanya sangat jelas dan dapat dikenali dengan mudah. Beberapa gejala umum meliputi:
Jika Anda mengalami salah satu atau lebih dari gejala di atas setelah cedera, sangat penting untuk segera mencari pertolongan medis untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.
Operasi biasanya diperlukan untuk menangani patah tulang yang kompleks, terutama pada fraktur Galeazzi dan Monteggia. Proses operasinya melibatkan penyambungan tulang menggunakan pelat, sekrup, atau pen. Setelah operasi, rehabilitasi menjadi langkah penting untuk mengembalikan fungsi lengan secara optimal.
Sumber gambar: www.researchgate.net
Berikut adalah beberapa tahapan tatalaksana rehabilitatif setelah operasi:
Setelah operasi, lengan biasanya akan diimobilisasi menggunakan gips atau penyangga selama beberapa minggu. Imobilisasi ini bertujuan untuk memastikan tulang menyatu dengan baik. Selama fase ini, dokter atau fisioterapis mungkin akan menyarankan latihan ringan pada jari dan bahu untuk mencegah kekakuan.
Setelah imobilisasi diangkat, latihan untuk mengembalikan rentang gerak pada pergelangan tangan, siku, dan lengan bawah dimulai. Latihan ini dilakukan secara bertahap untuk mengurangi kekakuan dan meningkatkan fleksibilitas. Contohnya termasuk gerakan memutar pergelangan tangan dan membengkokkan siku.
Latihan penguatan otot sangat penting untuk memulihkan kekuatan lengan. Fisioterapis mungkin akan merekomendasikan latihan dengan beban ringan atau menggunakan resistance band. Fokus utama adalah menguatkan otot-otot yang mendukung radius dan ulna, serta otot di sekitar pergelangan tangan dan siku.
Pada tahap ini, rehabilitasi bertujuan mengembalikan kemampuan koordinasi dan fungsi tangan untuk aktivitas harian. Misalnya, latihan menggenggam benda, menulis, atau menggunakan alat dapur. Untuk fraktur Galeazzi, latihan khusus mungkin diperlukan untuk menstabilkan pergelangan tangan, sedangkan untuk fraktur Monteggia, latihan fokus pada stabilitas dan kekuatan siku.
Modalitas fisik seperti terapi panas, es, ultrasound, atau stimulasi listrik dapat digunakan untuk mengurangi nyeri, menghilangkan pembengkakan, dan meningkatkan sirkulasi darah di area yang cedera. Terapi ini juga membantu mempercepat proses penyembuhan jaringan lunak di sekitar tulang.
Bagian penting dari rehabilitasi adalah edukasi untuk mencegah cedera ulang. Ini melibatkan pemahaman tentang teknik yang aman saat beraktivitas atau berolahraga, serta penggunaan pelindung seperti wrist guard jika diperlukan.
Patah tulang lengan bawah adalah kondisi yang sering dialami oleh dewasa muda, terutama mereka yang aktif secara fisik. Cedera ini bisa menyebabkan gangguan fungsi yang signifikan jika tidak ditangani dengan tepat. Fraktur Galeazzi dan Monteggia adalah dua jenis patah tulang lengan bagian bawah yang memerlukan perhatian khusus karena kompleksitasnya.
Dengan diagnosis yang cepat, operasi yang tepat, dan program rehabilitasi yang terarah, sebagian besar pasien dapat kembali ke aktivitas normal. Jika Anda atau orang terdekat mengalami patah tulang lengan bawah, jangan ragu untuk segera berkonsultasi dengan tenaga medis profesional. Rehabilitasi yang baik pasca operasi adalah kunci untuk pemulihan yang optimal.
Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.
Klinik Flex-Free Jakarta Utara
Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421Klinik Flex-Free Bandung
Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806Klinik Flex-Free Jakarta Selatan
The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561