Pengobatan Osteoporosis dan Pencegahannya

Kamis, 03 September 2020
Flex Free
Kamis, 03 September 2020
Flex Free

Osteoporosis adalah sebuah kondisi di mana tulang menjadi rapuh dan mudah patah.

Osteoporosis berkembang secara perlahan selama bertahun-tahun dan seringkali terdiagnosis ketika seseorang jatuh dan tulangnya patah.

Patah tulang yang sering terjadi pada orang dengan osteoporosis yaitu:

  • Patah pergelangan tangan
  • Patah panggul
  • Patah tulang belakang

Akan tetapi tulang yang lain juga bisa patah, misalnya tulang lengan.

Osteoporosis biasanya tidak menimbulkan gejala nyeri sampai tulang patah.

Penyebab Osteoporosis

Tulang paling kuat dan tebal ketika kita memasuki usia dewasa muda hingga akhir usia 20-an.

Tulang mulai berkurang kepadatannya ketika kita berusia 35 tahun. Akan tetapi pada beberapa orang hal ini terjadi lebih cepat.

Hal ini yang menyebabkan terjadinya osteoporosis dan meningkatnya risiko patah tulang.

Penyebab Osteoporosis pada Wanita

Wanita lebih berisiko mengalami osteoporosis, terutama bila menopause terjadi sebelum usia 45 tahun atau bila menjalani pengangkatan indung telur karena perubahan hormon yang terjadi mempengaruhi kepadatan tulang secara langsung.

Perubahan hormon juga terjadi ketika menstruasi terhenti selama lebih dari 6 bulan akibat olahraga berlebihan dan diet ketat.  

Penyebab Osteoporosis pada Pria

Pada sebagian besar kasus, penyebab osteoporosis pada pria tidak diketahui. Akan tetapi ada kaitan dengan hormon pria testosterone yang membantu menjaga kesehatan tulang.

Faktor Risiko Osteoporosis

Banyak faktor risiko yang dapat meningkatkan risiko terjadinya osteoporosis, salah satunya hormon.

Seseorang yang memiliki penyakit berkaitan dengan hormon dapat lebih berisiko mengalami osteoporosis.

Faktor risiko lainnya yaitu:

  • Mengkonsumsi obat steroid dosis tinggi selama lebih dari 3 bulan
  • Memiliki penyakit lain, misalnya penyakit peradangan, atau masalah penyerapan makanan
  • Riwayat osteoporosis dalam keluarga
  • Berbadan kurus (indeks massa tubuh rendah)
  • Tidak aktif dalam waktu yang lama
  • Jarang berolahraga
  • Mengkonsumsi alkohol dan merokok 

Pengobatan Osteoporosis

Meskipun kondisi osteoporosis tidak dapat diobati sepenuhnya, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk pengobatan osteoporosis.

Pengobatan osteoporosis didasarkan pada risiko patah tulang di masa yang akan datang. Hal ini berdasarkan berbagai faktor seperti usia, jenis kelamin dan hasil scan tulang.  

Biaya juga dapat mempengaruhi pilihan pengobatan osteoporosis.

Ada dua jenis pengobatan osteoporosis:

  1. Anti-resorptive agent, yang mengurangi penghancuran tulang sehingga kepadatan tulang dapat terjaga.
  2. Anabolic agent, yang dapat menstimulasi pembentukan tulang.

Pengobatan Osteoporosis

Berikut ini beberapa jenis obat yang digunakan untuk menangani osteoporosis.

  1. Bisfosfonat

Bisfosfonat memperlambat pemecahan tulang di tubuh, sehingga kepadatan tulang terjaga dan mengurangi risiko patah tulang.

Obat ini diberikan dalam bentuk tablet atau injeksi.  

Pengobatan osteoporosis dengan bisfosfonat biasanya memerlukan waktu 6 hingga 12 bulan untuk bekerja, dan pasien dapat mengkonsumsinya hingga 5 tahun atau lebih lama.

Pasien mungkin juga diresepkan kalsium dan vitamin D untuk dikonsumsi dalam waktu yang berbeda dengan bisfosfonat.

Efek samping bisfosfonat antara lain:

  • Iritasi saluran pencernaan
  • Gangguan menelan
  • Nyeri perut
  1. Selective oestrogen receptor modulator (SERM)

SERM adalah obat yang memiliki efek yang sama dengan estrogen di tulang.

Obat ini membantu mempertahankan kepadatan tulang dan mengurangi risiko patah tulang terutama tulang belakang. Contoh obat golongan ini adalah raloksifen.

Efek samping dari obat ini antara lain:

  • Hot flush
  • Kram kaki
  • Potensi risiko pembekuan darah meningkat
  1. Hormon Paratiroid

Hormon paratiroid diproduksi secara alami dalam tubuh. Hormon ini mengatur jumlah kalsium dalam tulang.

Pengobatan osteoporosis dengan hormon paratiroid (misalnya teriparatide) digunakan untuk menstimulasi sel-sel yang membentuk tulang baru.

Hormon paratiroid meningkatkan kepadatan tulang, akan tetapi hanya digunakan pada sebagian pasien yang kepadatan tulangnya sangat rendah dan pengobatan osteoporosis lainnya tidak berhasil.

Efek samping penggunaan hormon ini anara lain mual dan muntah

  1. Kalsium dan Vitamin D

Kalsium adalah mineral utama dalam tulang, sehingga asupan kalsium sangat penting.

Untuk orang dewasa yang sehat, jumlah kalsium yang direkomendasikan adalah 1.000 mg per hari. Pasien osteoporosis memerlukan kalsium lebih banyak.

Vitamin D membantu tubuh menyerap kalsium.

  1. HRT (Hormone Replacement Therapy)

HRT terkadang digunakan untuk mengendalikan gejala menopause pada wanita. HRT juga dapat menjaga kekuatan tulang dan mengurangi risiko tulang patah.

Meskipun begitu, HRT tidak dikhususkan untuk pengobatan osteoporosis, dan jarang digunakan untuk tujuan pengobatan osteoporosis karena ada sedikit peningkatan risiko terjadinya beberapa jenis kanker seperti kanker payudara, endometrium, ovarium. Selain itu juga ada risiko terjadinya stroke dan tromboemboli vena.

  1. Testosteron

Pada pria, penggunaan testosteron sebagai pengobatan osteoporosis dapat bermanfaat bila osteoporosis terjadi akibat rendahnya hormon seks pria.

Pentingnya Menjalani Pengobatan Osteoporosis dengan Konsisten

Seperti semua obat lainnya, obat-obatan untuk osteoporosis juga harus dikonsumsi dengan benar.

Ikuti anjuran dokter mengenai pengobatan osteoporosis Anda, karena tidak seperti penyakit infeksi, Anda tidak bisa mengetahui apakah pengobatan yang Anda jalani efektif. Jangan berhenti minum obat tanpa petunjuk dari dokter.  

Pencegahan Osteoporosis

Pencegahan osteoporosis sebenarnya harus dilakukan sejak kecil, namun ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan setelah dewasa untuk mengurangi risiko terkena osteoporosis:

  1. Olahraga dengan teratur untuk menjaga kekuatan tulang

Orang dewasa berusia 19-64 tahun harus berolahraga setidaknya 3-5x seminggu, selama 30-60 menit.

olahraga untuk pengobatan osteoporosis

Olahraga yang baik untuk pencegahan osteoporosis harus mencakup:

  • Olahraga dengan beban; dengan beban berat tubuh, atau bisa ditambah dengan dumbbell secara bertahap
  • Latihan fleksibilitas
  • Latihan ketahanan; misalnya dengan aerobic low impact (bersepeda, jogging)
  • Latihan koordinasi dan keseimbangan; untuk mencegah jatuh sehingga mengurangi risiko patah tulang

Konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter Anda sebelum memulai latihan.

  1. Mengkonsumsi  makanan sehat dan bergizi, termasuk makanan yang banyak mengandung kalsium dan vitamin D

Seperti halnya mencegah penyakit lainnya, makan makanan bergizi juga dapat membantu mencegah osteoporosis, terutama makanan yang banyak mengandung kalsium dan vitamin D.

Kebutuhan kalsium orang dewasa adalah 700 mg per hari.

Untuk mendapatkan kalsium dari makanan, Anda dapat mengkonsumsi:

  • Sayuran hijau (misalnya daun papaya, bayam, sawi)
  • Buah kering
  • Tahu
  • Yogurt
  • Ikan (terutama ikan teri kering)
  • Susu

makanan sumber kalsium

(Sumber gambar: www.beatthetreats.com)

Kebutuhan vitamin D setiap hari adalah sebagai berikut:

  • < 50 tahun         : 200 IU
  • 51 – 70 tahun     : 400 IU
  • > 70 tahun         : 600 IU

Makanan yang banyak mengandung vitamin D misalnya:

  • Daging merah
  • Hati
  • Kuning telur
  • Ikan yang banyak mengandung minyak seperti salmon, sarden
  • Makanan yang difortifikasi dengan vitamin D
  • Suplemen
  1. Tidak merokok dan tidak minum alkohol

Merokok dan alkohol dikaitkan dengan peningkatan risiko osteoporosis, oleh karena itu sebaiknya berhenti merokok.

  1. Berjemur

Cahaya matahari mencetuskan produksi vitamin D di tubuh, yang dapat membantu tubuh menyerap kalsium.

Akan tetapi perhatikan waktu berjemur Anda.

Waktu yang baik untuk berjemur adalah pukul 07.00-09.00 dan pukul 15.00-16.30, karena di luar waktu tersebut sinar ultraviolet sangat tinggi yang dapat berpengaruh buruk terhadap kesehatan kulit.

  1. Tidak menggunakan obat yang mengandung steroid sembarangan tanpa petunjuk atau resep dokter

Hidup dengan Osteoporosis

Bila Anda terdiagnosis menderita osteoporosis, ada hal yang harus Anda perhatikan selain mengkonsumsi obat dengan benar.

Upayakan berbagai hal yang dapat mencegah Anda terjatuh, misalnya dengan:

  1. Latihan fisik; melatih kekuatan otot, fleksibilitas, dan keseimbangan agar tidak mudah jatuh.
  2. Koreksi postur tubuh bila ada.
  3. Menggunakan alat bantu berjalan.
  4. Memodifikasi lingkungan agar aman dari benda-benda yang dapat membuat Anda mudah terjatuh.
  5. Menghindari membawa barang berat.

Apabila Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut mengenai pengobatan osteoporosis, silakan hubungi klinik kami.

Kami dengan senang hati akan membantu Anda untuk mendapatkan pengobatan osteoporosis terbaik.

 

 

 

 

Referensi:

  • https://www.iofbonehealth.org/treating-osteoporosis
  • https://www.livescience.com/65900-osteoporosis.html (Gambar cover)
  • https://www.nhs.uk/conditions/osteoporosis/
  • https://www.webmd.com/osteoporosis/guide/osteoporosis_treatment_care

Buat Kunjungan

Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.

Klinik Flex-Free Jakarta Utara

Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421

Klinik Flex-Free Bandung

Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806

Klinik Flex-Free Jakarta Selatan

The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561