Nyeri adalah rasa tidak nyaman yang memberikan tanda bahwa ada sesuatu yang salah ditubuh. Rasa nyeri bisa menetap, berdenyut, seperti tertusuk, dicubit, dan lain-lain.
Nyeri dapat menyebabkan masalah emosi terutama bila nyeri dirasakan berkepanjangan. Nyeri juga dapat mengganggu aktivitas, pekerjaan dan kemandirian, terutama bila nyeri dirasakan pada tulang, otot atau sendi karena pergerakan menjadi terbatas.
Anda mungkin sudah mencoba mengatasi nyeri dengan mengkonsumsi obat-obat antinyeri namun nyeri masih Anda rasakan, lalu adakah pilihan terapi nyeri lainnya?
Untuk mengatasi nyeri pada otot dan sendi, salah satu terapi yang dapat digunakan adalah stimulasi listrik dengan TENS, atau transcutaneous electrical nerve stimulation.
Transcutaneous electrical nerve stimulation (TENS) adalah terapi yang menggunakan aliran listrik rendah. Alat TENS menghantarkan arus listrik melalui elektroda yang diletakkan di kulit.
Sumber gambar: www.performancehealth.com
Elektroda dipasang di sekitar area yang nyeri atau area pencetus nyeri.
Terapi TENS menghambat atau mengubah persepsi nyeri.
Ada dua teori mengenai cara kerja TENS.
Teori pertama adalah arus listrik menstimulasi sel-sel saraf yang menghambat transmisi sinyal nyeri, yang memodifikasi persepsi nyeri.
Teori kedua adalah stimulasi saraf menyebabkan peningkatan level endorfin (hormon alami tubuh yang dapat menghambat persepsi nyeri).
TENS adalah terapi nyeri non invasif. TENS dapat digunakan sebagai terapi tunggal, maupun dikombinasikan dengan obat antinyeri.
Keuntungan lain dari terapi TENS adalah alatnya yang berukuran kecil dan mudah dipindahkan, sehingga dapat digunakan kapanpun diperlukan.
Akan tetapi manfaat TENS sebagai terapi nyeri bervariasi dan kurang meyakinkan. Efikasi atau kemanjuran terapi TENS bergantung pada banyak faktor termasuk kondisi bebas nyeri yang diharapkan, posisi elektroda, dan pengaturan TENS (frekuensi, durasi, intensitas dan jenisnya).
Terapi TENS secara umum digunakan untuk mengatasi nyeri akut dan kronis.
TENS sebagai terapi nyeri pada otot tulang dan sendi sering digunakan untuk mengatasi kondisi seperti:
Terkadang TENS juga digunakan sebagai terapi nyeri pada persalinan, migraine dan untuk menstimulasi pertumbuhan tulang.
Ada kondisi-kondisi tertentu yang mengakibatkan terapi TENS tidak dapat digunakan, yaitu:
Konsultasikan dengan dokter Anda sebelum Anda ingin mendapatkan terapi nyeri dengan TENS.
Bagi sebagian besar orang, TENS tidak menimbulkan efek samping.
Efek samping yang mungkin timbul setelah terapi nyeri dengan TENS misalnya:
Apabila Anda memiliki masalah nyeri pada otot dan sendi, terlebih yang sudah berkepanjangan, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi di klinik kami, Flex Free Musculoskeletal Rehabilitation Clinic, untuk mendapatkan pemeriksaan dan terapi nyeri otot dan sendi secara menyeluruh, yang salah satunya bisa dilakukan dengan terapi TENS.
Referensi:
Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.
Klinik Flex-Free Jakarta Utara
Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421Klinik Flex-Free Bandung
Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806Klinik Flex-Free Jakarta Selatan
The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561