Berkenalan dengan Braces Skoliosis

Rabu, 04 September 2024
dr. Ferdinand Dennis K
Rabu, 04 September 2024
dr. Ferdinand Dennis K

Mengapa harus Membuat Braces Skoliosis?

Skoliosis merupakan suatu kelainan 3 dimensional dari tulang belakang dan batang tubuh yang melibatkan perputaran dari sumbu tubuh dan adanya bongkok (kifosis) atau tenggeng (lordosis) yang berlebihan, menyebabkan suatu kondisi tulang belakang dan sumbu tubuh yang memuntir.

Skoliosis merupakan suatu istilah umum yang terdiri dari kondisi beragam dalam perubahan tulang belakang dan batang tubuh. Kondisi skoliosis ini memiliki suatu kriteria, di mana sudut Cobb (yang diperoleh dari pemeriksaan radiologis tulang belakang) lebih dari 10o disertai rotasi sumbu batang tubuh.

Penanganan skoliosis didasarkan pada derajat Cobb yang dialami penderitanya. Pada sudut 10-20 derajat, maka tidak ada penanganan khusus dan hanya dilakukan observasi atau pengawasan oleh dokter. Penderita skoliosis mungkin akan diminta untuk menjalani foto rontgen tulang belakang setiap 6 bulan sekali untuk memantau perjalanan skoliosisnya.

Apabila sudut Cobb mencapai lebih dari 20 dan sampai 40 derajat, maka brace skoliosis menjadi pilihan tatalaksana. Pemilihan brace skoliosis didasarkan pada lokasi kelengkungan tulang belakang.

Lengkungan tersering biasa terjadi pada daerah torasik (setinggi rongga dada). Seorang penderita skoliosis pun dapat mengalami kelengkungan ganda (setinggi dada/torasik dan setinggi pinggang/lumbar).

sudut cobb

Gambar 1. Sudut Cobb

Sumber: Physical Medicine and Rehabilitation Board Review, Cuccurullo, Sara J. (2020)

Penatalaksanaan pada sudut Cobb lebih dari 40 derajat adalah pembedahan.

Semua tatalaksana ini bertujuan untuk mengurangi risiko kelengkungan tulang belakang menjadi semakin parah yang pada akhirnya akan meminimalisir kemungkinan terjadinya suatu komplikasi atau penyulit dari skoliosis seperti sesak napas, nyeri dan kematian akibat gagal jantung kanan yang disebabkan oleh himpitan tulang belakang terhadap jantung.

Apa saja Jenis-jenis Braces Skoliosis?

Apabila pemilihan penanganan skoliosis berdasarkan sudut, maka pemilihan brace skoliosis mana yang akan diberikan pada penderita berdasar pada lokasi kelengkungannya.

Beberapa braces skoliosis yang sering dipakai adalah sebagai berikut:

  1. Brace Skoliosis Milwaukee atau Cervico-thoraco-lumbo-sacral orthosis (CTLSO)

Pada brace skoliosis Milwaukee terdapat beberapa komponen yang khas yaitu pelvic girdle (bagian braces skoliosis yang diletakkan pada panggul) yang terhubung sampai bagian atas toraks/rongga dada doleh palang aluminium pada bagian depan dan belakang.

Pada bagian atas dari brace skoliosis ini terdapat penyangga dagu dan bagian belakang kepala yang terletak 2–3 cm di bawah rahang bawah dan oksiput (bagian belakang kepala).

Brace skoliosis Milwaukee memiliki komponen yang memberikan tekanan pada sisi samping tubuh penderita yang berfungsi sebagai pengingat sentuhan bagi penderita untuk menyesuaikan posturnya.

Penyesuaian yang dilakukan penderita inilah yang akan berperan dalam penyesuaian tulang punggung dengan menngaktivasi otot yang bertujuan agar tarikan pada tulang punggung sesuai dan kelengkungan tulang belakang akan membaik.

Brace skoliosis Milwaukee sering juga disebut sebagai ortosis tulang belakang dinamik karena pemakainya harus terus bergerak untuk menyesuaikan posturnya agar tidak tertekan oleh penyangga pada sisi samping tersebut.

brace skoliosis milwaukee

Gambar 2. Brace Skoliosis Milwaukee

Sumber: Sumber: Physical Medicine and Rehabilitation Board Review, Cuccurullo, Sara J. (2020)

  1. Brace Skoliosis Thoraco-Lumbo-Sacral Orthosis (TLSO)

Brace skoliosis TLSO pada umumnya memiliki komponen yang memanjang dari tulang ekor (sakrum) sampai ke bagian atas tulang belikat (skapula) dan digunakan untuk menyokong dan menstabilkan batang tubuh serta mencegah perburukan dari skoliosis derajat sedang sampai penderita skoliosis mencapai kematangan tulang belulang.

Brace skoliosis jenis ini menghambat gerakan flesi (menekuk tubuh ke bagian depan/serupa rukuk). Brace skoliosis ini juga dapat diberikan pada mereka yang mengalami ketidakstabilan tulang belakang akibat patah tulang.

braces skoliosis TLSO

Gambar 3: Braces Skoliosis TLSO
Sumber: JFK Johnson Rehabilitation Institute, 2000

Bagaimana Proses Pembuatan Braces Skoliosis?

Setelah diagnosis skoliosis ditegakkan oleh dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi atau spesialis orthopaedi, pembuatan braces skoliosis merupakan topik pertama yang harus dibahas.

Pembuatan braces skoliosis memerlukan banyak pertimbangan baik dari sisi medis maupun dari sisi penderita. Braces skoliosis harus dikenakan sepanjang hari, dan hanya dilepas saat penderita mandi.

Penggunaan braces skoliosis yang berkepanjangan ini akan memberikan dampak tidak hanya pada kehidupan pribadi penderita tapi terhadapa kehidupan bersosial juga.

Pemberian braces skoliosis pada mereka yang belum mencapai pematangan penulangan (biasa pada usia remaja) akan menimbulkan konflik psikologis terutama karena rasa malu saat mengenakannya dan potensi terjadinya penolakan atau isolasi sosial oleh teman sebaya karena dianggap ‘aneh atau tidak lazim’.

Kondisi ini haruslah dijelaskan sejak dini oleh dokter kepada keluarga penderita agar kondisi mental penderita dapat disiapkan, selain itu penggunaan sepanjang hari juga dapat mengganggu aktivitas sehari-hari seperti makan, mengerjakan tugas, bermain dan tidur.

Kondisi-kondisi ini akan dapat memengaruhi kepatuhan pemakaian brace skoliosis, yang apabila tidak dipatuhi, tidak akan memberikan efek maksimal dan mengurangi efektivitas dari penanganan ini.

Pembuatan braces skoliosis melalui tiga tahapan, yaitu peresepan dan pengukuran, pembuatan, dan check-out ortosis.

Pada tahap pertama, dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi akan memeriksa dan melakukan penilaian fungsi yang mungkin terhambat karena adanya skoliosis.

Setelahnya peresepan braces skoliosis yang sesuai akan dilakukan dan pengukuran akan dilakukan oleh tim ortotik/prostetik. Pengukuran yang dilakukan ini terindividualisasi, sehingga ukuran yang diberikan pada penderita adalah unik dan tidak dapat digunakan oleh penderita skoliosis lainnya.

Menggunakan brace skoliosis orang lain dapat menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan seperti luka karena tekanan yang tidak sesuai sampai cedera serius karena komponen-komponen logam yang dapat melukai pemakai.

Pembuatan braces skoliosis tergantung dari ketersediaan bahan dan keahlian tim ortotik/prostetik yang terlibat, pada umumnya dapat memakan waktu sampai 2 minggu.

Setelah braces skoliosis selesai dibuat, penderita akan melalui tahap check-out oleh dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi dimana komponen dan ukuran dari braces skoliosis akan dipastikan kesesuaiannya dan kondisi yang tidak diinginkan seperti luka saat pemakaian, adanya tekanan berlebih pada tonjolan tulang dan kulit serta ukuran komponen yang tidak sesuai akan dicatat untuk kemudian dilakukan reparasi oleh tim ortotik/prostetik kembali sampai tercapai kesesuaian yang diinginkan.

 

(Gambar cover: www.researchgate.net)


Buat Kunjungan

Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.

Klinik Flex-Free Jakarta Utara

Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421

Klinik Flex-Free Bandung

Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806

Klinik Flex-Free Jakarta Selatan

The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561