Beberapa Pilihan Pengobatan Nyeri Bahu

Jumat, 22 April 2022
Flex Free
Jumat, 22 April 2022
Flex Free

Anatomi Bahu

Bahu terdiri dari tiga tulang: tulang lengan atas (humerus), tulang belikat (skapula), dan tulang selangka (klavikula).

Bagian “kepala” dari tulang lengan atas sesuai dengan ukuran lubang dangkal di bilah bahu. Lubang ini disebut dengan glenoid.

Jaringan ikat yang kuat, yang disebut dengan kapsul bahu, merupakan sistem ligamen bahu yang menjaga tulang lengan atas tetap berada di bagian tengah lubang glenoid. Jaringan ini menutupi sendi bahu dan melekatkan bagian atas tulang lengan ke bilah bahu.

Bahu juga bergantung pada tendon dan otot yang kuat untuk menjaga agar bahu tetap stabil.

Otot-otot rotator cuff menghubungkan humerus dengan scapula. Rotator cuff terdiri dari tendon otot-otot berikut: supraspinatus, infraspinatus, teres minor dan subskapularis. Otot-otot rotator cuff juga menjaga humerus tetap berada di dalam lubang glenoid.

anatomi bahu

Bagian tepi dari jaringan lunak, yang disebut dengan labrum, mengelilingi glenoid, yang membuat lubang glenoid seperti cangkir. Labrum mengubah permukaan glenoid yang datar menjadi lubang yang lebih dalam yang sesuai dengan bagian kepala tulang humerus.

Sendi bahu merupakan sendi yang kompleks karena banyaknya struktur yang membentuk sendi.

Di sekeliling sendi bahu terdapat kantung kedap air yang disebut dengan kapsul sendi. Kapsul sendi berisi cairan yang melubrikasi sendi. Dinding kapsul sendi terdiri dari ligamen. Kapsul sendi memiliki sejumlah jaringan yang longgar sehingga bahu dapat bergerak dengan tidak terbatas. Bila bahu bergerak terlalu jauh, ligamen akan menjadi kencang dan menghentikan gerakan lebih jauh.

Sendi bahu adalah sendi yang memiliki mobilitas tinggi pada anggota gerak atas dan paling sering mengalami proses degenerasi dan trauma/cedera.

Penyebab Nyeri Bahu

Nyeri bahu bisa disebabkan karena dua faktor, yaitu

  1. Faktor ekstrinsik (dari luar bahu):
    1. Nyeri menjalar; yaitu nyeri bahu akibat kelainan/penyakit di area lain yang menjalar ke bahu (contohnya dari perut, tumor paru-paru.
    2. Nyeri radikuler; nyeri bahu karena saraf kejepit di daerah leher
    3. Nyeri menjalar karena kelainan tulang leher atau pengapuran di leher
  2. Faktor instrinsik (masalah dari bahu sendiri):
    1. impingement; yaitu peradangan pada tendon (ujung otot bahu akibat terjepit karena gerakan tertentu yang dilakukan berulang-ulang, misalnya gerakan di atas kepala).
    2. rotator cuff tear; otot-otot bahu disebut dengan rotator cuff. Robekan otot rotator terjadi karena peradangan kronis atau trauma yang terjadi berulang-ulang atau karena proses degeneratif ataupun karena penyakit yang menyebabkan otot bahu menjadi rapuh atau rentan robek (misalnya pada penyakit diabetes, dyslipidemia, dll).
    3. AC joint disease; sendi AC atau acromioclavicular yang menghubungkan sendi bahu dengan tulang clavicula, yang sering mengalami proses degeneratif.
    4. Frozen shoulder. Atau bahu kaku, adalah kelainan sendi bahu yang ditandai dengan terbatasnya gerakan bahu ke segala arah, disertai bahu nyeri. Terjadi perlengketan kapsul sendi bahu dengan tendon otot-otot bahu di bawahnya akibat peradangan salah satu tendon otot bahu yang sudah berlangsung lama atau kronis.
    5. Radang sendi bahu (arthritis bahu).

Pemeriksaan Nyeri Bahu

Anda dapat mengkonsultasikan masalah bahu Anda dengan dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi, spesialis bedah ortopedi, atau spesialis rematik.

Pemeriksaan yang akan dilakukan oleh dokter yaitu:

  1. Pemeriksaan fisik
  2. Pemeriksaan penunjang, bisa dengan USG, rontgen, MRI dan mungkin pemeriksaan darah, sesuai dengan indikasi.

Pengobatan Nyeri Bahu

Pengobatan nyeri bahu bersifat menyeluruh, tidak dapat mengandalkan satu jenis terapi.

Pengobatan juga berdasarkan penyebabnya. Waktu penyembuhan bervariasi bergantung penyebabnya.

Pengobatan nyeri bahu dilakukan dengan tujuan tidak hanya menghilangkan nyeri, tetapi juga mencegah kekambuhan.

Pengobatan nyeri bahu secara garis besar terbagi menjadi 2, yaitu:

  1. Penanganan non operatif

Penanganan non operatif bertujuan untuk:

  • menghilangkan nyeri
  • meningkatkan kelenturan jaringan lunak sekitar sendi bahu
  • meningkatkan fleksibiliats sendi bahu
  • meningkatkan kekuatan otot-otot sendi bahu
  • meningkatkan koordinasi sendi bahu
  • dapat kembali ke aktivitas sebelum sakit

Penanganan non operatif antara lain dengan:

terapi nyeri bahu

Terapi ESWT sebagai Pilihan Pengobatan Nyeri Bahu

  • terapi modalitas fisik, yaitu dengan ultrasound, laser, stimulasi listrik, atau dengan ESWT. Pemilihan alat akan ditentukan oleh dokter, disesuaikan dengan kondisi Anda.
  • terapi latihan. Merupakan terapi yang penting dalam pengobatan nyeri bahu, karena melengkapi pengobatan nyeri bahu agar cepat kembali normal dan untuk mencegah kekambuhan.
  • injeksi regeneratif. Dapat menggunakan injeksi proloterapi dekstrosa 15% dan 25%, injeki PRP, injeksi BMAC, injeksi hyaluronic acid.
  • obat-obatan.
  • terapi ortosis. Ortosis adalah alat bantu untuk menguranig beban atau tekanan pada suatu struktur muskuloskeletal, atau alat untuk membantu gerakan fungsional.
  1. Penanganan operatif

Terapi apa yang paling tepat untuk nyeri bahu?

Tentu berbeda-beda bergantung pada penyebab dari nyeri bahu. Dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan untuk menentukan penyebab dan terapi yang tepat untuk keluhan nyeri bahu Anda.

Apa yang Tidak Boleh Dilakukan saat Nyeri Bahu?

Ada beberapa hal yang sebaiknya tidak Anda lakukan bila mengalami nyeri bahu, yaitu:

  1. Jangan dipijat
  2. Jangan minum obat sembarangan, terutama ‘obat rematik’ atau jamu-jamu rematik’
  3. Jangan sengaja bergerak atau berolahraga berlebihan dengan harapan nyeri akan hilang dan gerakan lebih lancar
  4. Jangan meminta obat suntik kortikosteroid secara berlebihan dan berulang

Sebagai catatan, akupuntur kurang bermanfaat untuk mengatasi nyeri bahu.

Apa yang Harus Dilakukan bila Mengalami Nyeri Bahu?

  1. Bila nyeri akut (<2 minggu), gunakan kompres dingin selama 5 menit setiap 4 jam.
  2. Istirahatkan bahu.
  3. Pada saat tidur telentang, bahu jangan tertindih
  4. Jangan menggerakkan bahu secara berlebihan kea rah yang menimbulkan nyeri (jangan mengangkat lengan ke atas kepala).
  5. Bila setelah 3–5 hari masih terasa nyeri, segera konsultasikan ke dokter.
  6. Bila nyeri sudah lama dirasakan (>2 bulan) konsultasikan dengan dokter.

 

 

Referensi:

  • dr. Arif Soemarjono, Sp.KFR, FACSM

Buat Kunjungan

Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.

Klinik Flex-Free Jakarta Utara

Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421

Klinik Flex-Free Bandung

Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806

Klinik Flex-Free Jakarta Selatan

The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561