Pada telapak kaki terdapat jaringan lunak yang tebal berbentuk pita (ligamen) yang menghubungkan tulang tumit dengan jari-jari kaki, yang membentuk arkus atau lengkungan pada bagian bawah kaki yang disebut dengan plantar fascia.
Plantar fasciitis adalah peradangan pada plantar fascia yang gejalanya berupa
Nyeri biasanya berkembang bertahap, yang secara khas memburuk di pagi hari ketika bangun tidur atau setelah beristirahat selama beberapa waktu.
Ketika kaki diistirahatkan, nyeri biasanya berkurang.
Nyeri bertambah setelah aktivitas berat seperti lari, atau terlalu lama berdiri atau berjalan, terutama pada permukaan yang keras atau ketika naik tangga.
Plantar fasciitis biasanya hanya mengenai satu kaki, tetapi juga dapat terjadi pada kedua kaki dalam waktu yang bersamaan.
Wanita cenderung lebih sering menderita plantar fasciitis dibandingkan pria.
Penyebab pasti dari plantar fasciitis tidak dipahami dengan baik.
Meskipun begitu, bila terdapat tekanan yang berlebihan pada jaringan (tendon, ligamen atau plantar fascia) akibat penggunaan yang berlebihan atau akibat cedera, akan terjadi degenerasi (kerusakan) pada jaringan.
Selain itu, terdapat perubahan pada plantar fascia yang berkaitan dengan cedera, penyakit atau usia yang juga menyebabkan terjadinya degenerasi.
Pemeriksaan pemcitraan dapat membantu mendiagnosis plantar fasciitis.
Walaupun tidak rutin diperlukan pada awalnya, pemeriksaan pencitraan dapat digunakan untuk memastikan plantar fasciitis yang sulit, untuk menyingkirkan kelainan tumit lainnya.
Ultrasonografi adalah pemeriksaan yang murah dan bermanfaat untuk menyingkirkan kelainan jaringan lunak tumit.
Gambaran yang mendukung plantar fasciitis mencakup ketebalam plantar fascia lebih besar dari 4 mm dan adanya area hipoechogenik.
MRI meskipun mahal, adalah alat pemeriksaan yang bermanfaat untuk menentukan penyebab nyeri tumit yang membandel.
Penanganan plantar fasciitis terdiri dari tindakan non operatif dan operatif.
Akan tetapi 90% penderita akan sembuh sempurna dengan penanganan non operatif.
1. Penanganan di rumah
Kaki yang nyeri diistirahatkan lalu dikompres dengan es untuk mengurangi nyeri.
Penggunaan alas sepatu tambahan (insole) juga disarankan bagi penderita plantar fasciitis.
Penderita plantar fasciitis harus menjaga berat badan ideal dan tidak boleh melakukan olahraga high impact (seperti berlari, melompat) yang akan memberikan tekanan berlebihan pada kaki.
2. Obat-obatan
Obat-obat anti nyeri dan anti peradangan digunakan untuk membantu mengurangi nyeri.
Dokter akan menentukan obat yang tepat bagi Anda.
3. Terapi fisik
Terapi fisik (Fisioterapi) merupakan perpaduan terapi menggunakan alat-alat ultrasound, low power laser dan pelatihan fisik untuk peregangan dan penguatan otot-otot tungkai.
Semua alat terapi yang digunakan bertujuan untuk menghilangkan peradangan pada plantar fascia, memperbaiki dan mempertahankan kelenturan otot-otot betis dan sekitarnya.
4. Terapi okupasi
Bertujuan untuk menemukan cara sehingga penderita dapat melakukan aktivitas yang berkaitan dengan pekerjaan tanpa rasa nyeri dan mencegah kejadian berulang.
Umumnya dianjurkan penggunaan splint, tapping dan orthosis yang merupakan alat bantu khusus dengan fungsinya masing-masing, yang bertujuan untuk mempercepat penyembuhan peradangan dan nyeri dan mencegah terjadinya kekambuhan.
Terapi pembedahan (operatif) dilakukan jika timbul rasa nyeri yang hebat, dan dilakukan bila pengobatan non-operatif selama 1-2 tahun tidak memberikan hasil yang signifikan
Atau masih didapatkan nyeri dan sangat mengganggu ketika berjalan.
Operasi dilakukan oleh dokter spesialis bedah tulang (orthopedi).
Biomekanika alat gerak bawah pada penderita plantar fasciitis harus diperbaiki.
Otot paha dan betis serta fascia plantaris harus dikendurkan.
Posisi kaki yang datar dan mengakibatkan telapak kaki sakit juga diperbaiki, dengan sepatu atau alas kaki khusus, termasuk penguatan otot-otot yang berfungsi membentuk lengkung kaki.
Informasi selengkapnya, baca Plantar Fasciitis
Referensi:
www.plantarfasciopathy.org
Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.
Klinik Flex-Free Jakarta Utara
Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421Klinik Flex-Free Bandung
Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806Klinik Flex-Free Jakarta Selatan
The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561