Cedera saraf spinal atau tulang belakang adalah cedera yang menyebabkan kerusakan pada saraf tulang belakang atau sel-sel saraf yang terkait.
Cedera saraf tulang belakang dapat terjadi akibat trauma, terutama yang paling sering adalah akibat kecelakaan lalu lintas, terjatuh, cedera olahraga, atau akibat penyakit seperti arthritis, kanker, infeksi, atau degenerasi tulang belakang.
Cedera pada saraf tulang belakang menyebabkan hilangnya pergerakan, perubahan fungsi tubuh, dan dapat mengubah hidup penderitanya.
Gejala cedera saraf tulang belakang diantaranya:
Orang yang mengalami cedera saraf tulang belakang cenderung juga memiliki masalah kesehatan berkaitan dengan kenaikan berat badan, kadar gula darah yang tinggi, perubahan kolesterol, dan penyakit jantung.
Salah satu alasannya adalah penderita cedera saraf tulang belakang memiliki gaya hidup banyak berbaring atau duduk, yang dapat memiliki dampak pada kesehatan secara umum.
Terapi fisik mungkin sulit untuk mengembalikan mobilitas sepenuhnya seperti sebelum cedera, tetapi dengan melakukan banyak olahraga akan membuat Anda tetap sehat dan menghindari berbagai masalah kesehatan yang telah disebutkan di atas.
Sebelum melakukan olahraga, konsultasikan dengan dokter Anda, olahraga yang tepat dan aman untuk dilakukan. Anda harus melakukan latihan dengan benar untuk mengurangi cedera.
Kesembuhan total setelah cedera saraf spinal jarang terjadi, dengan berolahraga, penderita cedera saraf bisa mendapatkan manfaat seperti berikut ini:
Olahraga harus mencakup latihan peregangan, aerobik, dan latihan kekuatan.
Penderita cedera saraf spinal harus melakukan latihan peregangan dengan teratur untuk menghindari otot dan sendi menjadi kaku.
Latihan difokuskan pada bahu, panggul, lutut, dan pergelangan kaki, karena bagian tubuh tersebut adalah area yang umumnya mengencang setelah cedera.
Latihan dapat dilakukan sendiri atau dengan bantuan orang lain, dan sebisa mungkin dilakukan setiap hari.
Mulai dengan melakukan peregangan ringan pada setiap kelompok otot setidaknya 30 detik, kemudian diulangi dan coba untuk meregangkan lebih jauh. Lakukan peregangan sebelum dan sesudah latihan aerobik dan latihan kekuatan.
Contoh latihan peregangan misalnya:
Latihan aerobik terutama baik untuk kesehatan jantung dan pembuluh darah. Untuk mengetahui intensitasnya, Anda dapat melakukan tes bicara.
Latihan aerobik dengan intensitas sedang, Anda masih dapat bicara tapi sudah tidak bisa bernyanyi. Pada latihan aerobik berat, Anda tidak dapat bicara tanpa jeda untuk ambil napas.
Latihan aerobik harus mencakup tiga fase berikut:
Contoh latihan aerobik misalnya:
Latihan kekuatan menargetkan otot-otot besar yang dapat Anda kendalikan. Kelompok otot tersebut dapat berbeda-beda pada setiap penderita cedera saraf tulang belakang.
Untuk memulai, rencanakan untuk melakukan setiap latihan setidaknya 10 kali (10 pengulangan = 1 set). Istirahat sejenak. Ulangi setiap set satu atau dua kali. Bila Anda baru memulai latihan kekuatan, mulai dengan latihan ringan, jangan paksakan diri.
Contoh latihan kekuatan misalnya:
Ada beberapa risiko melakukan olahraga pada penderita cedera saraf, oleh karena itu, konsultasi dengan dokter dan latihan dibawah pengawan tenaga profesional sangat penting dilakukan sebelum memulai olahraga.
Referensi:
Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.
Klinik Flex-Free Jakarta Utara
Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421Klinik Flex-Free Bandung
Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806Klinik Flex-Free Jakarta Selatan
The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561