Seperti halnya olahraga lain, bermain basket juga memiliki risiko cedera, terlebih basket adalah olahraga yang banyak kontak fisik.
Beberapa contoh cedera saat bermain basket misalnya otot terkilir atau teregang.
Cedera saat bermain basket paling sering mengenai kaki, pergelangan kaki dan lutut. Beberapa cedera lainnya yang sering dialami ketika bermain basket antara lain:
Cedera ini paling sering terjadi ketika kaki mendarat di kaki pemain lain. Pada sebagian kasus, pergelangan kaki terputar ke dalam. Setelah terkilir, dapat timbul memar atau bengkak. Pergelangan kaki dapat menjadi tidak stabil.
Untuk mengatasinya dapat dilakukan metode RICE:
Lutut terkilir dapat disebabkan karena berhenti atau berubah arah tiba-tiba. Lutut dapat terasa meletup atau lemas, dan terasa tidak stabil. Nyeri dapat dirasakan di satu titik atau di semua bagian lutut. Setelahnya dapat terjadi pembengkakan di sendi, yang disertai tekanan di belakang tempurung lutut atau di dalam sendi.
Penanganan awal dapat menggunakan metode RICE seperti di atas. Akan tetapi bila lutut sangat tidak stabil, sangat nyeri, bengkak hebat, terasa seperti meletup atau terdengar bunyi ‘klik’, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan terapi lebih lanjut.
Cedera otot terjadi akibat penggunaan berlebihan atau kurangnya fleksibilitas. Sebagian cedera otot dapat terjadi dengan disertai pembengkakan, memar, dan lekukan yang jelas terlihat di otot.
Cedera otot ringan dapat diatasi dengan metode RICE, lakukan juga peregangan ringan.
Regangan ligamen jari sering terjadi ketika bermain basket. Untuk penanganan awal, rendam jari di air dingin selama 20 menit. Anda dapat melindungi jari yang cedera dengan menggunakan perekat medis untuk menempelkan jari yang cedera ke jari di sebelahnya.
Cedera kepala dapat terjadi dengan atau tanpa kehilangan kesadaran. Meskipun begitu, pemain tidak boleh kembali bermain hingga dievaluasi dan dinyatakan aman untuk bermain kembali.
Beberapa tanda dan gejala concussion misalnya kebingunggan, gangguan penglihatan, daya ingat, bicara, perubahan perilaku atau kepribadian, sakit kepala, sakit perut atau muntah, sensitivitas terhadap cahaya atau suara, dan lebih letih dari biasanya.
Selain yang telah disebutkan di atas, memar, luka di kepala dan wajah sering terjadi akibat benturan langsung dari pemain lain. Mata, mulut, dagu, dan hidung adalah bagian yang paling mudah mengalami cedera.
Luka di kepala dan wajah banyak mengeluarkan darah. Tekan luka untuk mengendalikan pendarahan. Luka yang tidak beraturan, terbuka lebar, sangat dalam atau luas, atau tidak segera berhenti perdarahannya, harus diperiksa oleh dokter dan diatasi segera.
Gunakan metode RICE untuk mengatasi memar. Peregangan ringan dan menggunakan sendi di atas bagian yang memar dapat membantu mencegah kaku dan nyeri.
Mengalami cedera ketika bermain basket sudah menjadi risiko. Akan tetapi bukan berarti Anda tetap harus mengalaminya. Dengan berbagai cara pencegahan, cedera dapat dihindari.
Dalam setiap olahraga, Anda harus selalu bersiap menghadapi cedera, sehingga ketika cedera terjadi, Anda mengetahui apa yang harus dilakukan.
Pastikan orang-orang yang bermain atau berolahraga bersama Anda juga mengerti tindakan pertama yang harus dilakukan ketika ada cedera.
Pastikan untuk mengkonsultasikan dengan dokter ketika mengalami cedera yang berat, dan berikan waktu agar tubuh memiliki kesempatan untuk menyembuh terlebih dahulu sebelum Anda kembali berolahraga.
Referensi:
Olahraga paling sederhana yang biasa orang lakukan adalah berlari, tidak membutuhkan alat bantu dan tidak meng
Memakai sepatu yang tepat sesuai dengan olahraga yang dilakukan dapat meningkatkan performa dan kenyamanan, da
Tirah baring adalah suatu keadaan ketika kita tidak dapat bergerak secara aktif dan berbaring selama hampir ku
Ketika kita berolahraga, tentu yang diharapkan adalah tubuh menjadi lebih sehat dan lebih bugar. Akan tetapi,
Tanya jawab seputar muskuloskeletal (otot, tulang, sendi) kepada dokter kami