Bisa Sembuhkan Sakit Punggung Bawah atau LBP Tanpa Operasi

Senin, 11 September 2023
Flex Free
Senin, 11 September 2023
Flex Free

Berikut ini adalah pengalaman Bapak  Ahmad Malik (53Tahun) berobat di klinik Flex Free dengan sakit punggung bawah atau LBP.

 

Sebagai pekerja kantoran yang hampir setiap hari lebih banyak duduk di kantor, saya sering merasa jenuh dan bosan, apalagi jika sudah di depan komputer seharian.

Saya bekerja sebagai senior manager di perusahaan teknologi. Saya sudah bekerja di kantor selama lebih dari 30 tahun.

Hampir setiap hari kerja, saya tidak melakukan banyak kegiatan kecuali duduk di depan komputer.

Selain jenuh, ada dampak lain yang mulai saya rasakan akibat dari kurangnya kegiatan dan rutinitas yang monoton, yaitu sakit di bagian punggung bawah.

Sebenarnya saya sudah tidak asing dengan penyakit ini. Beberapa teman dan rekan kerja saya, banyak yang mengalami sakit punggung bawah namun selama ini saya sendiri belum pernah mengalaminya sampai saya mulai merasakan sakit pada akhir tahun 2022.

Pada Desember 2022, saya mulai merasakan sakit pada punggung bagian bawah. Awalnya saya kira sakitnya sama seperti teman-teman, yang biasanya bisa sembuh satu atau dua hari setelah minum obat pereda nyeri.

Namun setelah 2 minggu, rasa sakitnya tidak kunjung menghilang. Beberapa kali terasa nyeri di punggung bawah. Terutama saat sedang duduk di kantor.

Saat saya akan minum obat pereda nyeri, anak saya melarang karena tidak mau saya minum obat sembarangan. Saya pun disarankan untuk periksa ke dokter agar tahu sakit apa dan bagaimana pengobatannya.

Saya mengiyakan saja permintaan anak say karena saya paham kalau ia khawatir dengan kondisi saya. Apalagi di usia saya yang sudah tidak muda lagi. Saya pikir lebih baik periksa langsung ke dokter agar tidak salah pengobatan.

Anak saya menawarkan beberapa pilihan untuk tempat periksa. Ada beberapa rumah sakit dan klinik.

Namun saat sedang memilih tempat periksa, ada seorang kerabat yang memberitahu nama dokter Reggy.

“Ada dokter yang bagus, namanya dr. Reggy,” kata kerabat saya.

Dari penjelasannya, dokter Reggy adalah dokter Spesialis Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi. Beliau bisa ditemui di klinik Flex Free cabang Jakarta Selatan.

Setelah saya cari tahu lebih lanjut. Ternyata dr Reggy sudah mengikuti banyak kursus dan latihan. Baik kursus di dalam maupun luar negeri. Sehingga keilmuan dan pengalamannya sudah tidak perlu diragukan lagi.

Saat pertama kali bertemu dokter Reggy, saya menceritakan kronologi sakit punggung bagian bawah yang saya alami.

“Waktu kerja di kantor, tiba-tiba punggung bawah saya nyeri sekali, dok.” Rasa nyeri itu datang tiba-tiba saat saya sedang duduk di depan komputer.  

Lalu, dokter Reggy menanyakan beberapa pertanyaan, seperti kapan pertama kali terasa sakit, dan gejala-gejala lain yang muncul selain nyeri di punggung bawah. Kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik.

Setelah diperiksa, saya didiagnosis mengalami  LBP atau low back pain, yaitu sakit atau nyeri yang muncul di sekitar tulang belakang dan punggung bawah.

Dokter Reggy menyebutkan ada beberapa penyebab LBP, seperti:

  • Duduk dalam waktu terlalu lama
  • Duduk tidak dengan posisi atau postur yang baik
  • Mengangkat barang berat
  • Gerakan memuntir punggung yang berlebihan
  • Dan kurang tidur atau posisi tidur kurang baik

Dari beberapa penyebab yang sudah disebutkan, kemungkinan besar yang saya alami disebabkan oleh duduk dalam waktu terlalu lama.

Karena waktu pertama kali terasa sakit di punggung bawah adalah saat saya duduk bekerja di kantor.

Saya sendiri menyadari bahwa selama ini kegiatan saya selalu monoton. Sering duduk lama saat bekerja dan jarang melakukan peregangan tubuh di sela-sela duduk lama. Apalagi saya juga jarang olahraga rutin dan sedikit minum air putih.

Kombinasi kebiasaan tidak sehat itu saya jalani hampir 30 tahun. Tanpa saya sadari membuat tubuh sakit, dan butuh pertolongan dari ahlinya.

Ketika dokter Reggy mengatakan bahwa sakit di tulang belakang yang saya rasakan bisa hilang dengan terapi, saya sangat senang. Saya pun langsung menyetujui prosedur terapi yang disarankan dr. Reggy.

Untuk menyembuhkan LBP, Saya dijadwalkan menjalani tiga jenis terapi, yaitu terapi dengan alat laser, ESWT dan terapi modalitas.

Pada pertemuan pertama, saya langsung menjalani terapi laser dan terapi modalitas.

Terapi laser adalah terapi dengan menggunakan sinar laser, untuk mengurangi nyeri dan meningkatkan regenerasi sel.

Sedangkan terapi modalitas adalah terapi yang menggunakan alat fisik yaitu TENS, Ultrasound dan Infra Red. Saya juga diminta mengubah kebiasaan yang tidak sesuai menjadi kebiasaan baru yang sesuai.

Dalam kasus saya, kebiasaan yang diubah adalah duduk terlalu lama dengan posisi tubuh yang tidak bagus.

Oleh karena itu, saya diberi saran untuk menjalankan beberapa kebiasaan baru, yaitu untuk berdiri setiap 15 menit sekali, melakukan peregangan tubuh, atau cukup jalan kaki sekitar 2 menit.

Tujuannya agar saya tidak duduk dengan posisi yang sama dalam waktu terlalu lama.

Saya juga dianjurkan memperbaiki posisi duduk, yaitu punggung tegak dengan support sesuai bentuk punggung. Posisi ini juga bisa mencegah tarikan otot.

Dua kebiasaan baru tersebut harus saya praktekkan ketika bekerja, dan hasilnya dikonsultasikan pada pertemuan berikutnya.

Selang sepuluh hari berikutnya, saya kembali menjalani terapi di klinik Flex Free dengan dokter Reggy.

Pada pertemuan kedua ini saya menjalani terapi dengan alat ESWT.

ESWT adalah sebuah alat yang memanfaatkan gelombang kejut untuk mengatasi nyeri di tulang belakang.

Setelah menjalani terapi ESWT, Dokter Reggy menanyakan hasil terapi modalitas yang saya jalani. Beliau mengatakan kalau saya menerapkan kebiasaan baru setiap hari, nyeri di punggung bawah akan mulai berkurang.

Saya tetap dianjurkan untuk menjalani kebiasaan baru setiap hari.

Pada pertemuan ketiga, saya kembali terapi ESWT.

Kali ini saya sudah terbiasa dengan sensasi sakit saat terapi.

Durasi terapi ESWT hanya sekitar 15 menit, namun efeknya cukup membuat rasa nyeri menghilang.

Setelah sesi terapi ketiga, saya sudah tidak lagi merasakan sakit atau nyeri, sehingga saya memutuskan untuk menghentikan proses terapi. Dokter Reggy pun mengizinkan saya menyudahi terapi ini.

Dokter Reggy menjelaskan jika periksa ke klinik adalah langkah yang tepat. Karena saya bisa tahu apa penyebab nyeri punggung bawah, sehingga langkah penyembuhannya bisa tepat dan sesuai.

Saya juga diberi tahu cara mengatasi jika nyeri di tulang belakang kambuh lagi.

Selain itu, mengobati LBP dengan obat pereda nyeri juga tidak disarankan. Karena obat pereda nyeri memiliki efek yang tidak baik untuk ginjal.

Langkah penyembuhan yang paling efektif adalah dengan mengubah kebiasaan. Dari yang awalnya duduk terlalu lama tanpa peregangan, menjadi pola duduk dengan jeda yang diisi dengan peregangan tubuh agar tubuh tidak kaku.

Saya sangat berterima kasih kepada dokter Reggy, karena telah menjelaskan dengan sabar dan detail tentang penyakit saya.

Beliau juga memberikan saran-saran yang sangat berguna, bagi penderita LBP seperti saya.

Tak lupa, saya juga berterima kasih kepada klinik Flex Free, yang menjadi rumah fisioterapi dengan fasilitas terbaik.

Saya sangat merekomendasikan klinik Flex Free untuk pengobatan berbagai masalah tulang, otot dan sendi.

- Ahmad Malik -


Buat Kunjungan

Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.

Klinik Flex-Free Jakarta Utara

Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421

Klinik Flex-Free Bandung

Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806

Klinik Flex-Free Jakarta Selatan

The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561