Diperkirakan angka kejadian sakit punggung bawah (low back pain) di Amerika sebesar 15-20% setiap tahun, dan lebih dari 80% manusia pernah menderita sakit punggung bawah (Low back pain) minimal satu kali dalam hidupnya.
Peningkatan angka kejadian pada usia muda terjadi karena pola hidup yang salah yang dilakukan baik saat bekerja, berolahraga, melakukan hobi atau kegemaran maupun aktivitas sehari-hari.
Sakit punggung bawah (low back pain) dan sakit leher dapat disebabkan oleh
Penyebab sakit punggung bawah (low back pain) dan sakit leher tersebut dapat berdiri sendiri-sendiri atau terjadi secara bersamaan.
Selain karena faktor usia (penuaan), sebagian besar kelainan-kelainan tersebut terjadi karena pola aktivitas yang salah yang sering dilakukan tanpa sadar
Baik aktivitas dalam pekerjaan, melakukan hobi maupun aktivitas sehari-hari termasuk saat beristirahat seperti tidur dan duduk.
Walaupun jarang menyebabkan kematian, sakit punggung bawah (low back pain) dan sakit leher memberikan dampak yang sangat besar terhadap kualitas hidup penderitanya
Termasuk besarnya biaya pengobatan maupun karena kehilangan hari kerja bagi penderita yang bekerja, sehingga kualitas hidup memburuk.
Gambaran kelainan Diskus Degeneratif, Herniasi Atau Penonjolan Diskus
Penentuan diagnosis dan penyebab sakit punggung bawah (Low back pain) dan sakit leher yang tepat sangat penting karena penatalaksanaan yang diperlukan berbeda-beda.
Dibutuhkan pemeriksaan secara teliti dan detil, sehingga diperoleh ketepatan diagnosis penyebab sakit punggung bawah (low back pain) dan sakit leher.
dan dapat ditentukan tindakan terapi yang tepat dengan memperhatikan indikasi dan kontraindikasi suatu metode terapi.
Pengobatan sakit punggung bawah (low back pain) dan sakit leher yang pertama adalah terapi non operatif atau tanpa operasi.
Operasi dilakukan bila sakit punggung bawah (low back pain) dan sakit leher sudah menyebabkan gangguan syaraf yang hebat atau terapi non operatif sudah tidak efektif.
Salah satu terapi non operatif yang sering direkomendasikan dokter adalah terapi dekompresi spinal.
Metode terapi ini menjadi salah satu pilihan pengobatan tanpa operasi sakit punggung bawah (low back pain) dan sakit leher yang disebabkan kelainan tulang belakang.
Terapi dekompresi spinal adalah salah satu jenis terapi non operatif yang menggunakan suatu alat tarik khusus (traksi) untuk mengurangi tekanan intra-diskal
Yaitu tekanan yang terdapat pada tulang belakang antara ruas tulang belakang dan diskus (bantalan tulang belakang).
Pada kelainan diskus atau tulang belakang baik di punggung bawah (lumbal) dan leher (servikal) seperti HNP, disc bulging, dan protruded disc akan terjadi peningkatan tekanan intra-diskal
Dimana mengakibatkan penjepitan saraf tulang belakang dengan manifestasi sakit punggung bawah (Low back pain) atau sakit leher, tergantung lokasi saraf yang terjepit.
Decompression Traction Spinal (DTS)-Triton adalah salah satu alat traksi terkini untuk terapi dekompresi spinal.
Berbeda dengan alat terapi dekompresi spinal lainnya, DTS-Triton adalah alat traksi yang diatur dengan komputer, sehingga pengaturan kekuatan dan kecepatan tarikan dan relaksasi dapat lebih terkontrol dan akurat.
Terapi dekompresi spinal menggunakan DTS direkomendasikan untuk pengobatan sakit punggung bawah (low back pain) dan sakit leher yang memiliki kontraindikasi operasi seperti adanya penyakit berat.
Alat Terapi Dekompresi Spinal
Efek tarikan pada terapi dekompresi spinal akan memberikan efek regangan (dekompresi) pada tulang belakang.
Sehingga material yang sudah keluar atau terlepas dari diskus atau penonjolan diskus (yang menyebabkan penjepitan saraf) akan masuk kembali dan menurunkan tekanan intra-diskal.
Terapi Dekompresi Spinal akan Mengurangi Tekanan Intra Diskal dan Meningkatkan Difusi Nutrisi
Terapi dekompresi spinal ini dapat meredakan keluhan sakit punggung bawah (low back pain), sakit leher, kesemutan dan baal.
Efek regangan pada terapi dekompresi spinal juga memberikan kesempatan kepada diskus untuk menambah nutrisinya melalui proses difusi yang terjadi karena adanya pergerakan dan dekompresi spinal (tulang belakang).
Proses peningkatan suplai nutrisi ke area yang mengalami masalah akan mempercepat penyembuhan dan regenerasi diskus.
Untuk pengobatan sakit punggung bawah (low back pain) dan sakit leher, dibutuhkan beberapa kali terapi dekompresi spinal dengan keteraturan jadwal terapi.
Hal ini agar proses tarikan, regangan dan proses pengambilan nutrisi berlangsung secara periodik namun berkesinambungan, sehingga proses perbaikan jaringan berlangsung optimal.
Kisaran terapi dekompresi spinal untuk pengobatan sakit punggung bawah (low back pain) dan sakit leher sebanyak 6-12 kali, bergantung pada
Lamanya pelaksanaan terapi dekompresi spinal ± 30 menit setiap kalinya.
Dokter akan mengatur dosis, arah dan kekuatan tarikan sesuai dengan indikasi dan kontraindikasinya melalui program komputer sehingga kekuatan dan kecepatan tarikan serta relaksasi dapat lebih terkontrol dan akurat.
Penggunaan alat terapi dekompresi spinal untuk pengobatan sakit punggung bawah (low back pain) dan sakit leher ini cukup aman
Karena dilakukan oleh Dokter Spesialis yang memiliki kompetensi dalam menentukan dosis, arah dan kekuatan tarikan sesuai dengan indikasi
Tentu berdasarkan diagnosis penyebab sakit punggung bawah (low back pain) dan sakit leher yang telah ditetapkan.
Dalam melakukan proses pengobatan sakit punggung bawah (low back pain) dan sakit leher.
Dokter akan memperhitungkan banyak hal termasuk adakah kontraindikasi untuk dilakukan terapi dekompresi spinal berdasarkan hasil pemeriksaan.
Terapi dekompresi spinal menggunakan alat traksi DTS tersedia di klinik Flex Free, ditangani langsung oleh Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi (Sp.KFR).
Klinik Flex Free telah menggunakan alat dekompresi spinal sejak klinik ini berdiri.
Biaya terapi dekompresi spinal menggunakan DTS relatif lebih murah dibanding tindakan operasi.
Pengobatan sakit punggung bawah (low back pain) dan sakit leher dengan terapi dekompresi spinal dapat membantu memperbaiki kualitas hidup dan kenyamanan pasien dengan risiko minimal.
Penderita tetap dapat menjalani aktifitas kesehariannya setelah melakukan terapi dekompresi spinal.
Selalu utamakan pencegahan sakit punggung bawah dan sakit leher dengan melakukan beberapa tips dari kami. Baca lebih lanjut pada:
- Nyeri Punggung (Back Pain) dan Tips Mengatasinya
- Hati-Hati! Posisi Tidur yang Salah Bisa Memicu Nyeri Leher, Nyeri Punggung dan Nyeri Pinggang
- Beberapa Kebiasaan Pemicu Nyeri Pinggang dan Nyeri Punggung
Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.
Klinik Flex-Free Jakarta Utara
Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421Klinik Flex-Free Bandung
Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806Klinik Flex-Free Jakarta Selatan
The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561