Nyeri lutut adalah keluhan yang sering dialami oleh banyak orang dari segala usia. Nyeri lutut bisa disebabkan karena cedera lutut, radang sendi lutut, ataupun infeksi.
Sebagian masalah lutut dapat diatasi dengan obat nyeri lutut di rumah, sebagian lainnya memerlukan penanganan lebih lanjut, seperti operasi.
Beberapa cedera lutut yang sering terjadi antara lain:
Masalah lain yang dapat menyebabkan nyeri lutut yaitu patellofemoral syndrome. Sindroma ini mengacu pada nyeri yang dirasakan diantara tempurung lutut dan tulang paha di bawahnya.
Kondisi ini sering dialami atlet, anak remaja, terutama pada orang-orang yang tempurung lututnya tidak bergerak dengan tepat di jalurnya, dan pada orang dewasa yang mengalami radang sendi tempurung lutut.
Sebagian obat nyeri lutut bisa Anda dapatkan dengan mudah, sebagian lainnya memerlukan resep dokter. Pastikan Anda membaca petunjuk minum obat dengan baik agar obat aman digunakan.
Parasetamol adalah obat yang digunakan sebagai anti nyeri dan penurun demam. Anda dapat mengkonsumsi obat ini tiga kali sehari, dengan maksimal dosis satu kali minum adalah 1.000mg dan tidak boleh melebihi 4.000mg dalam satu hari.
Contoh Obat Nyeri Lutut; Parasetamol
Bila dikonsumsi lebih dari yang dianjurkan, ada risiko terjadi kerusakan liver. Efek samping dari obat ini antara lain ruam, gatal, bentol, bengkak di lidah, wajah, tenggorokan, pergelangan kaki, kaki dan tungkai bawah, kulit melepuh atau mengelupas, sulit bernapas atau menelan, suara serak.
Segera periksakan diri ke dokter bila Anda mengalami gejala-gejala di atas.
Capsaicin dapat menurunkan bahan kimia di tubuh yang mengirimkan sinyal nyeri ke otak. Capsaicin dapat menyebabkan kulit terasa tersengat atau terbakar, sehingga Anda harus berhati-hati ketika mengaplikasikannya.
Pilihan obat nyeri lutut berikutnya yaitu golongan obat anti inflamasi non steroid (OAINS), misalnya aspirin dan ibuprofen.
Obat golongan OAINS dapat meningkatkan risiko terkena ulkus dan perdarahan di lambung dan usus. Risiko lebih tinggi pada orang yang sering minum alkohol, berusia lebih tua, atau memiliki kondisi kesehatan lainnya.
Risiko meningkat pada orang yang mengkonsumsi obat golongan ini dalam waktu lama.
OAINS juga dapat berinteraksi dengan obat-obatan lain, seperti:
OAINS dapat menyebabkan efek samping seperti diare, kembung, sembelit, telinga berdenging, mengantuk, dan cemas. OAINS juga dapat meningkatkan risiko stroke atau serangan jantung, yang terjadi tiba-tiba.
Risiko meningkat pada orang yang merokok, pernah mengalami serangan jantung atau stroke sebelumnya, menderita diabetes atau kolesterol tinggi.
Segera konsultasikan dengan dokter bila Anda mengalami gejala-gejala di atas.
Konsultasikan dengan dokter bila Anda mengalami hal berikut:
Dokter akan melakukan pemeriksaan mengenai keluhan lutut Anda, yang dimulai dengan pemeriksaan fisik langsung, dan pemeriksaan lain yang diperlukan, misalnya pemeriksaan pencitraan (rontgen, CT scan, USG, atau MRI), atau pemeriksaan laboratorium bila dokter mencurigai adanya infeksi atau peradangan.
Dokter akan meresepkan obat nyeri lutut yang lebih kuat dari yang sudah Anda konsumsi sebelumnya. Selain itu diberikan juga obat-obatan yang sesuai dengan kondisi penyebab nyeri lutut Anda.
Anda mungkin akan diberikan obat golongan OAINS dosis tinggi, atau obat golongan COX-2 inhibitors (coxibs).
Penggunaannya harus hati-hati dan sesuai petunjuk dokter, karena obat nyeri lutut dari kedua golongan tersebut berisiko menyebabkan masalah pencernaan.
Beberapa efek samping dari kedua golongan obat nyeri lutut di atas diantaranya nyeri perut, kembung, ulkus, konstipasi, gastritis, sakit tenggorokan, dan pusing.
Risiko komplikasi lebih tinggi pada orang-orang yang:
Terapi Fisik
Selain obat nyeri lutut, dokter mungkin juga akan merekomendasikan terapi fisik atau berbagai latihan penguatan berdasarkan penyebab nyeri lutut Anda. Menguatkan otot-otot di sekitar lutut dapat membuat lutut lebih stabil.
Bila Anda akitf berolahraga, Anda mungkin perlu mengoreksi gerakan yang dapat mempengaruhi lutut dan menemukan teknik yang tepat saat berolahraga. Latihan untuk memperbaiki fleksibilitas dan keseimbangan juga penting.
Pada kondisi tertentu, berbagai brace mungkin diperlukan untuk membantu melindungi dan menopang lutut.
Suntikan
Pada sebagian kasus, dokter mungkin akan merekomendasikan terapi injeksi selain obat nyeri lutut. Suntikan akan diberikan langsung ke sendi lutut.
Suntikan kortikosteroid dapat membantu mengurangi gejala radang sendi dan meredakan nyeri selama beberapa bulan. Suntikan kortikosteroid tidak selalu efektif untuk semua kasus, dan hanya bisa diberikan tiga atau empat kali dalam setahun.
Diperlukan waktu 2 sampai 3 hari untuk merasakan efek dari penyuntikan kortikosteroid. Sebagian besar orang dapat kembali beraktivitas setelah penyuntikan, sedangkan sebagian lainnya dapat merasakan “steroid flare”, yaitu rasa nyeri di area penyuntikan sampai dengan 48 jam setelah disuntik.
Efek samping dari suntikan kortikosteroid yaitu nyeri dan pembengkakan pada lokasi penyuntikan, dan memar. Selain itu juga bisa terjadi efek samping yang lebih serius, misalnya infeksi, depresi, pembengkakan di wajah, lengan atau tungkai bawah, mengantuk, atau gangguan penglihatan.
Di klinik Flex Free, biaya suntikan kortikosteroid (anti radang) sebesar Rp. 1.000.000,- sampai 1.500.000,- untuk setiap kali tindakan.
Terapi Injeksi Pelumas Sendi di Klinik Flex Free
Asam hyaluronat serupa dengan cairan pelumas sendi. Sebagian orang yang mendapatkan suntikan hyaluronat dapat menggerakkan lututnya lebih mudah dan nyeri lutut berkurang. Efek dari penyuntikan hyaluronat dapat dirasakan paling lama 6 bulan.
Efek samping dari penyuntikan asam hyaluronat adalah nyeri dan bengkak pada lokasi penyuntikan dan sulit menggerakkan lutut setelah prosedur penyuntikan. Efek ini biasanya sementara, dan kompres dingin dapat membantu mengurangi nyeri.
Efek lain dari prosedur ini yaitu perubahan warna kulit di lokasi penyuntikan, infeksi, dan melemahnya tendon (jaringan yang menghubungkan otot ke tulang).
Efek samping yang lebih jarang misalnya perdarahan, rasa gatal atau menyengat, rasa seperti terbakar, baal, kemerahan, ruam, peradangan, benjolan, atau ulkus (luka terbuka) pada lokasi penyuntikan.
Di klinik Flex Free, biaya suntikan pelumas sendi sebesar Rp. 3.000.000,- sampai 5.000.000,- untuk setiap kali tindakan.
Pada kondisi tertentu, misalnya setelah cedera, dapat diperlukan tindakan operasi. Ada beberapa jenis operasi untuk lutut, yang dilakukan sesuai dengan kondisi masing-masing pasien.
Konsultasikan lebih lanjut mengenai kondisi lutut Anda dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.
Referensi:
Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.
Klinik Flex-Free Jakarta Utara
Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421Klinik Flex-Free Bandung
Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806Klinik Flex-Free Jakarta Selatan
The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561