Tulang belakang bermula dari bawah tulang tengkorak hingga tulang ekor. Tulang belakang membantu melindungi sumsum tulang belakang (kumpulan serabut saraf) dari cedera.
Sumsum tulang belakang menghubungkan saraf-saraf dari seluruh tubuh ke otak. Akar saraf adalah bagian awal dari saraf yang keluar dari sumsum tulang belakang. Akar-akar saraf di sepanjang tulang belakang memanjang ke berbagai bagian tubuh.
Ketika akar saraf terjepit, hal ini akan mempengaruhi saraf yang terhubung dengan akar saraf tersebut.
Saraf kejepit leher terjadi ketika ada akar saraf di leher yang tertekan dan mengalami peradangan.
Jepitan ini dapat disebabkan karena dua hal:
Seperti halnya bagian tubuh lainnya, bantalan diantara tulang belakang (diskus) juga mengalami penuaan. Tinggi diskus akan berkurang dan mulai menonjol. Kandungan air di dalamnya akan berkurang dan menjadi lebih kaku.
Ketika tinggi diskus berkurang, jarak antar tulang belakang akan berkurang dan tubuh merespons dengan membentuk tulang baru (bone spur) di sekitar diskus sebagai penguat.
Bone spur dapat membuat lubang di tulang belakang menyempit, dan kemudian menjepit saraf.
Cedera pada tulang belakang leher dapat menyebabkan lapisan terluar diskus melemah atau pecah, dan bagian dalam diskus menonjol keluar (disebut dengan herniasi).
Ketika penonjolan diskus tersebut menekan saraf terdekat yang sensitif, dapat muncul gejala nyeri dan kelemahan pada area yang dipersarafi.
Herniasi diskus sering terjadi ketika kita melakukan gerakan mengangkat, menarik, membungkuk, atau memutar badan.
Saraf yang keluar dari leher memanjang ke bagian tubuh seperti bahu, lengan, dada, dan punggung atas.
Apabila ada saraf di leher yang terjepit, gejala neurologis yang muncul dapat menjalar dari leher ke salah satu atau beberapa bagian tubuh di atas. Saraf kejepit di leher biasanya hanya mengenai satu sisi tubuh.
Gejala saraf kejepit di leher antara lain:
Nyeri yang dirasakan dapat tajam atau seperti terbakar. Gerakan leher tertentu dapat menyebabkan nyeri bertambah.
Selain pemeriksaan fisik, dokter mungkin akan meminta pemeriksaan tambahan berikut untuk memastikan diagnosis:
MRI Leher
Sumber gambar: www.physiocheck.co.uk
Sekitar lebih dari 85% kasus saraf leher terjepit dapat membaik tanpa pengobatan spesifik dalam 8–12 minggu.
Bila gejala menetap atau bertambah, ada berbagai pilihan pengobatan saraf kejepit leher, yang dapat berbeda-beda bergantung pada masing-masing kasus yang dialami pasien.
Biasanya terapi non bedah diutamakan, akan tetapi bila dalam 6–12 minggu tidak ada perbaikan, maka pembedahan akan dipertimbangkan.
Pilihan pengobatan saraf kejepit leher yaitu:
Membatasi aktivitas berat (seperti olahraga atau mengangkat benda berat), menggunakan korset leher (cervical collar) selama periode waktu singkat, dapat membatasi gerakan leher dan mengurangi iritasi akar saraf.
Kompres dingin atau hangat di leher dapat membantu meredakan nyeri pada sebagian orang. Kompres dingin ketika leher nyeri akibat beraktivitas dapat membantu mengurangi peradangan dan nyeri.
Jangan tempelkan es langsung ke kulit, gunakan handuk atau kain untuk membungkus untuk menghindari luka di kulit, dan batasi hanya 15–20 menit setiap kali mengompres. Lakukan setiap 2 jam sekali.
Pada sebagian kasus, obat-obatan tertentu dapat membantu meredakan gejala saraf kejepit, misalnya:
Terapi fisik dan latihan khusus yang fokus pada kekuatan dan peregangan otot leher dapat membantu mengatasi saraf kejepit leher.
Memperbaiki kekuatan dan fleksibilitas leher dan punggung dapat membantu menjaga postur tubuh lebih baik dan lebih tahan terhadap nyeri.
Terapi fisik dapat berbeda antara satu pasien dengan pasien lain bergantung pada masing-masing kasus. Akan tetapi secara umum terapi fisik akan berkembang menjadi beberapa tahapan berbeda seiring dengan berkurangnya nyeri.
Terapi fisik dimulai dengan latihan rentang gerak yang lembut, dan menambhakan latihan penguatan dan pengkondisian setelah gejala akut hilang.
Injeksi steroid (cervical epidural steroid injection/cervical ESI) adalah penyuntikan obat anti radang (steroid) ke dalam rongga epidural di sekitar saraf tulang belakang leher. Tujuan utama penyuntikan obat ini adalah untuk mengatasi nyeri yang disebabkan iritasi dan peradangan akar saraf di leher.
Meskipun ESI tidak menghilangkan tekanan pada saraf akibat penyempitan rongga atau herniasi diskus, ESI dapat mengurangi pembengkakan dan meredakan nyeri, hingga saraf yang terjepit sembuh.
Sekitar 40–84% pasien yang mendapatkan pengobatan saraf kejepit leher dengan ESI menyebutkan nyeri berkurang sebagian, dan pasien-pasien lainnya mengaku tidak mengalami perbaikan dengan terapi ini.
Tindakan ini memiliki efek samping dan komplikasi yang serius. Konsultasikan dengan dokter Anda untuk mendapatkan penjelasan lebih lanjut.
Seorang chiropractor atau tenaga kesehatan lain yang berkualifikasi dapat secara manual menyesuaikan tulang leher untuk memperbaiki mobilitas dan kondisi untuk sembuh yang lebih baik. Terkadang manipulasi manual adalah bagian dari program terapi fisik.
Pastikan Anda mendapatkan terapi dari tenaga kesehatan yang tersertifikasi, ahli dan berpengalaman menangani kondisi yang Anda alami.
Tidak semua kondisi pada leher bisa mendapatkan terapi ini, oleh karena itu konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter Anda.
Alat traksi leher secara lembut menarik kepala untuk menambah ruang antar tulang belakang leher.
Terapi terbaru untuk saraf kejepit adalah DTS atau decompression tension system. Terapi dekompresi adalah satu contoh pengobatan saraf kejepit leher tanpa operasi.
Pada terapi dekompresi digunakan suatu alat tarik khusus untuk mengurangi tekanan antara ruas tulang belakang dan diskus (bantalan tulang belakang), di mana pada keadaan kelainan diskus atau tulang belakang seperti HNP, disc bulging, dan protruded disc terdapat peningkatan tekanan intra-diskal yang mengakibatkan nyeri dan penjepitan saraf tulang belakang.
Banyak pasien merasakan manfaat dari terapi kombinasi, misalnya injeksi steroid, yang dapat meredakan nyeri sehingga pasien dapat melanjutkan dengan terapi fisik untuk bebas nyeri jangka panjang.
Operasi untuk saraf kejepit direkomendasikan bila gejala nyeri sangat berat dan tidak menghilang meskipun sudah dilakukan berbagai pengobatan saraf kejepit leher lainnya selama setidaknya 6–12 minggu, atau bila ada masalah saraf yang sangat berat atau memburuk.
Prognosis untuk saraf leher yang terjepit bergantung pada berbagai faktor, misalnya:
Pada sebagian besar kasus, pasien yang mengapatkan pengobatan tanpa operasi memiliki prognosis yang baik dan gejala akan menghilang.
Akan tetapi pada hampir sepertiga pasien, gejala muncul kembali setelah sebelumnya mengalami perbaikan.
Konsultasikan dengan dokter Anda untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang Anda butuhkan.
Referensi:
Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.
Klinik Flex-Free Jakarta Utara
Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421Klinik Flex-Free Bandung
Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806Klinik Flex-Free Jakarta Selatan
The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561