Saraf kejepit bisa terjadi di bagian tubuh manapun, termasuk di bahu. Jepitan pada saraf yang keluar dari tulang belakang leher menuju bahu dapat menyebabkan gejala sakit bahu, baal ataupun kesemutan, meskipun sakit bahu juga bisa disebabkan karena banyak hal, misalnya tendinitis, arthritis, dan lainnya.
Jepitan saraf di bahu biasanya menimbulkan gejala nyeri, baal, atau tidak nyaman di bahu. Gejala lainnya yang dapat muncul antara lain:
Bahu merupakan sistem yang rumit, yang terdiri dari tulang, otot dan ligamen, sehingga saraf-saraf di area bahu sering berisiko terjepit.
Sakit bahu seringkali terjadi akibat kerusakan pleksus brakialis, yang merupakan jaringan saraf, yang membawa sinyal dari saraf tulang belakang menuju ke lengan.
Saraf-saraf di Bahu
Penekanan pada saraf suprascapula yang memanjang melewati otot trapezius menuju scapula, dapat menyebabkan gejala nyeri bahu dan kelemahan.
Cedera pada bahu, gerakan berulang, dan kista juga dapat menyebabkan penekanan saraf di bahu.
Jepitan saraf di leher juga dapat menyebabkan gejala sakit bahu. Saraf terjepit di leher bisa disebabkan karena herniasi diskus, degenerasi (proses penuaan), atau akibat cedera.
Sebagian besar kasus saraf kejepit dapat sembuh dengan istirahat. Sekitar 85% jepitan saraf leher sembuh tanpa pengobatan khusus dalam 8–12 minggu. Akan tetapi untuk membantu mengurangi peradangan yang terjadi, dapat dipertimbangkan obat anti radang dan terapi fisik.
Bila gejala nyeri atau sakit bahu sangat berat dan mengganggu, Anda dapat melakukan penanganan seperti berikut ini:
Setelah gejala sakit bahu mereda, Anda dianjurkan untuk melakukan hal-hal berikut ini untuk membantu mencegah gejala nyeri kambuh:
Meskipun sebagian besar gejala saraf terjepit akan sembuh tanpa pengobatan khusus, apabila setelah satu minggu gejala tidak membaik, periksakan diri Anda ke dokter.
Selain itu bila ada gejala berikut, segera ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut:
Untuk mendiagnosis jepitan saraf di bahu diperlukan pemeriksaan yang komprehensif. Dokter akan memulai dengan menanyakan riwayat keluhan Anda, dan melakukan pemeriksaan fisik leher dan bahu.
Dokter mungkin juga akan memeriksa refleks, sensasi, dan kekuatan Anda. Anda akan diminta untuk melakukan peregangan atau gerakan tertentu yang menyebabkan keluhan Anda timbul, dan gerakan seperti apa yang dapat meredakan gejala.
Jelaskan kepada dokter Anda kapan sakit bahu mulai dirasakan dan apa pencetusnya. Bila Anda mengalami cedera leher atau bahu, jelaskan kepada dokter kronologi terjadinya cedera.
Pemeriksaan rontgen dapat memberikan gambaran rinci tulang-tulang belakang, tetapi tidak bisa memberikan gambaran saraf dan diskus. Pemeriksaan rontgen dapat menunjukkan penyempitan jarak antar tulang belakang, dan bone spur (penonjolan tulang tambahan) bila ada.
Pemeriksaan rontgen bahu juga dapat menunjukkan tanda-tanda arthritis atau cedera pada tulang.
Pemeriksaan MRI sangat membantu mendiagnosis jepitan pada saraf karena dapat menunjukkan gambaran saraf dan diskus dengan baik.
Pemeriksaan MRI (atau USG) dapat menunjukkan gambaran jaringan lunak di bahu dan menetukan apakah gejala sakit bahu disebabkan karena cedera ligamen atau tendon.
Karena saraf terjepit adalah keluhan yang bisa didiagnosis dan diobati, jangan abaikan keluhan sakit bahu Anda dan periksakan diri Anda ke dokter. Sakit bahu juga bisa disebabkan karena masalah lain, sehingga akan lebih baik bila Anda mendapatkan pemeriksaan, diagnosis dan pengobatan yang tepat dari dokter untuk menghindari penyakit bertambah berat.
Sebagian besar penderita saraf kejepit sembuh dengan penanganan di rumah. Akan tetapi bila gejala tidak membaik, diperlukan penanganan lebih lanjut.
Pilihan pengobatan non-operasi biasanya akan direkomendasikan terlebih dahulu oleh dokter. Bila gejala tidak juga membaik setelah diberikan terapi konservatif, dokter mungkin akan merekomendasikan pembedahan atau operasi.
Pengobatan saraf kejepit tanpa operasi diantaranya:
Dokter mungkin juga akan menyarankan Anda untuk sementara membatasi gerakan leher. Anda mungkin akan diminta untuk menggunakan korset leher yang lembut selama beberapa waktu tertentu. Dokter mungkin juga akan menyarankan dilakukannya traksi bila ada indikasi. (Anda dapat membaca lebih lanjut mengenai pengobatan saraf kejepit leher dalam artikel: Pengobatan Saraf Kejepit Leher tanpa Operasi).
Bila pengobatan di atas tidak dapat mengatasi gejala nyeri, atau masalah yang dialami cukup berat, dokter dapat menyarankan dilakukannya operasi. Operasi dilakukan bergantung pada gejala masing-masing pasien dan letak saraf yang terjepit.
Operasi untuk mengatasi penyebab jepitan saraf misalnya membuang tulang (bone spur) yang menjepit saraf, dekompresi saraf suprascapular atau saraf lainnya.
Referensi:
Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.
Klinik Flex-Free Jakarta Utara
Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421Klinik Flex-Free Bandung
Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806Klinik Flex-Free Jakarta Selatan
The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561