Saraf kejepit pada siku merupakan kondisi yang masih jarang didengar oleh rata-rata masyarakat umumnya.
Umumnya masyarakat hanya mengetahui saraf kejepit yang mengenai punggung, tetapi ternyata pada siku juga dapat mengalami hal yang sama.
Tanpa disadari, pada siku kita berjalan saraf yang mempersarafi area tangan. Jika adanya faktor yang mempengaruhi keadaan saraf pada siku, saraf pada siku dapat mengami penekanan yang disebut dengan saraf kejepit pada siku .
Pentingnya untuk selalu mengenali tanda saraf kejepit pada siku sejak dini, agar anda bisa mencari pertolongan segera.
Bacalah artikel ini untuk mengetahui lebih lanjut mengenai saraf kejepit pada siku.
sumber: shoulderclinicofidaho.com
Pada siku, terdapat salah satu saraf yaitu saraf ulnaris yang berjalan melalui terowongan cubital yang membentang dibawah tulang yang menonjol di bagian dalam siku. Tonjolan tulang ini disebut dengan Epikondilus Medial.
Di luar siku, saraf ulnaris berjalan di bawah otot-otot di bagian dalam lengan bawah dan masuk ke dalam tangan di sisi telapak tangan yang terdapat jari kelingking. Saat saraf memasuki tangan, saraf berjalan melalui terowongan lain, yaitu kanal Guyon.
Saraf ulnaris mempersarafi jari kelingking dan setengah dari jari manis. Saraf ini juga berfungsi dalam mengontrol sebagian besar otot-otot kecil di tangan, dimana otot-otot ini membantu dalam gerakan halus, dan beberapa otot yang lebih besar di lengan bawah untuk membantu Anda mengenggam lebih kuat.
Saraf kejepit pada siku atau dalam istilah medis lebih dikenal dengan Cubital Tunnel Syndrome adalah suatu kondisi medis dimana saraf pada siku teriritasi dan terjepit di dalam siku anda.
Saraf kejepit pada siku tidak hanya mempengaruhi area siku, tapi juga dapat mempengaruhi area lengan atas atau area pada pergelangan tangan.
Saraf kejepit pada siku terjadi disebabkan oleh adanya tekanan saraf di siku. Ada beberapa kondisi yang dapat menyebabkan kondisi ini terjadi, meliputi :
Faktor Risiko Saraf Kejepit pada Siku
Beberapa faktor yang dapat membuat Anda lebih berisiko terkena Cubital Tunnel Syndrome, antara lain :
Mengenali tanda saraf kejepit pada siku dapat membantu untuk mendapatkann pengobatan segera. Berikut tanda saraf kejepit pada siku yang harus diketahui :
Nyeri siku bagian dalam, keluhan mati rasa dan kesemutan pada tangan merupakan tanda saraf kejepit pada siku yang paling sering dirasakan. Keluhan ini biasanya paling sering dirasakan saat siku tertekuk.
Segeralah konsultasikan diri anda ke dokter jika anda mempunyai tanda saraf kejepit pada siku yang dirasakan lebih dari 6 minggu atau keluhan yang dirasakan semakin memberat.
Kondisi ini juga dapat menyebabkan pengecilan otot di tangan jika keluhan dibiarkan terlalu lama. Namun, jika anda segera mendapatkan perawatan, tanda saraf kejepit pada siku dapat membaik.
Selain melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik, diperlukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui secara pasti tanda saraf kejepit pada siku. Pemeriksaan yang mungkin dianjurkan, adalah seperti :
Ada 2 cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi tanda saraf kejepit pada siku, yaitu dengan pembedahan atau tanpa tindakan pembedahan.
Tetapi, biasanya untuk penanganan pertama kali dipertimbangkan terlebih dahulu untuk melakukan terapi tanpa pembedahan.
Terapi Tanpa Pembedahan
"Latihan Fisik Saraf Kejepit pada Siku"
sumber: https://www.schreibermd.com
Terapi dengan Pembedahan
Jika terapi tanpa pembedahan telah dilakukan tapi keluhan tersebut tidak kunjung membaik atau saraf kejepit pada siku telah menimbulkan kelemahan pada otot tangan, maka mungkin akan dipertimbangkan untuk dilakukan terapi pembedahan.
Dilakukannya terapi pembedahan tidak memberikan efek 100% kesembuhan dalam mengatasi keluhan saraf kejepit pada siku, tetapi dengan dilakukannya terapi pembedahan minimal keluhan yang dirasakan pada saraf kejepit ini dapat membaik secara signifikan.
Proses penyembuhannya cukup membutuhkan waktu hingga berbulan-bulan, karena proses penyembuhan saraf cukup membutuhkan waktu daripada bagian tubuh yang lain.
Terjadinya cubital tunnel syndrome ini tentunya dapat dicegah, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko terjadinya cubital tunnel syndrome, meliputi:
Referensi:
Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.
Klinik Flex-Free Jakarta Utara
Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421Klinik Flex-Free Bandung
Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806Klinik Flex-Free Jakarta Selatan
The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561