Operasi Penggantian Lutut : Prosedur, Rehabilitasi, dan Pemulihan

Selasa, 26 Agustus 2025
dr. Ferdinand Dennis K
Selasa, 26 Agustus 2025
dr. Ferdinand Dennis K

Mungkin Anda pernah mendengar terapi pada pengapuran tulang dengan melakukan operasi penngantian lutut .

Operasi ini tidak serta merta langsung dilakukan pada penyakit pengapuran tulang atau mungkin memiliki kondisi lainnya yang memerlukan operasi penggantian lutut .

Perlu pertimbangan dan akan dilakukan jika sesuai dengan kondisi penderita. Jika anda telah disarankan untuk dilakukan operasi penggantian lutut , mungkin banyak pertanyaan yang muncul dibenak anda, mulai dari prosedur, rehabilitasi, dan bagaimana pemulihannya setelah tindakan tersebut dilakukan.

Untuk itu pentingnya membaca lebih lanjut mengenai operasi penggantian lutut dan juga banyaklah bertanya kepada petugas kesehatan yang melakukan tindakan tersebut.

Bacalah artikel berikut dibawah ini untuk mengetahui selengkapnya.

1. Apa itu operasi penggantian lutut dan kapan dilakukan

Operasi penggantian lutut adalah prosedur ortopedi untuk mengganti permukaan sendi lutut yang rusak dengan implan buatan (prostesis) agar nyeri berkurang dan fungsi lutut kembali (Wang, Li; Orthopaedic Trauma Principles; 2023). Prosedur ini terutama ditujukan pada pasien dengan osteoartritis lutut lanjut, ketika tulang rawan sudah aus sehingga lutut menjadi kaku, nyeri, dan sulit digerakkan (Kim, Sungho; Geriatric Orthopaedics; 2024).

Selain osteoartritis degeneratif, indikasi lain meliputi rheumatoid arthritis, kerusakan sendi akibat trauma berat, deformitas kronis, dan tumor sekitar lutut yang tidak dapat ditangani dengan cara lain (Smith, Andrew; Essentials of Orthopaedics; 2022). Pedoman terbaru menegaskan bahwa pasien dengan osteoartritis sedang–berat yang tidak membaik dengan obat, fisioterapi, atau injeksi sebaiknya segera dipertimbangkan untuk menjalani operasi penggantian lutut (Brown, Jessica; Current Concepts in Trauma Surgery; 2023).

2. Rehabilitasi setelah operasi penggantian lutut sesuai fase penyembuhan

Rehabilitasi pascaoperasi bertujuan mengembalikan kekuatan otot, menjaga kelenturan lutut, dan memperbaiki kemampuan aktivitas sehari-hari. Program dimulai segera setelah operasi, bahkan sejak hari pertama pasien kembali ke ruang perawatan (Lopez, Maria; Rehabilitation in Orthopaedics; 2022).

  • Fase akut (0–2 hari) : fokus mengurangi nyeri dan bengkak, melatih gerakan dasar lutut, serta mengaktifkan otot quadriceps dengan latihan sederhana.
  • Fase subakut (1–6 minggu) : latihan rentang gerak aktif, penguatan otot paha dan betis, latihan keseimbangan, serta mulai berjalan dengan walker atau kruk (Rahman, Imran; Principles of Musculoskeletal Rehabilitation; 2024).
  • Fase lanjut (>6 minggu) : peningkatan intensitas latihan, berlatih naik-turun tangga, dan aktivitas fungsional lain hingga pasien mandiri.

Modalitas seperti terapi panas, es, ultrasound, atau laser juga dapat dipakai untuk mempercepat pemulihan jaringan (Karekar, Rahul; Advances in Physical Therapy; 2023). Nutrisi kaya protein, kalsium, dan vitamin D mendukung penyembuhan tulang dan otot (Chow, Elaine; Bone Health and Nutrition; 2024).

3. Kapan pasien boleh mulai berjalan dan kembali beraktivitas

Mobilisasi dini sangat dianjurkan setelah operasi penggantian lutut. Banyak penelitian menunjukkan bahwa pasien sudah bisa berdiri dan berjalan dengan alat bantu dalam 24 jam pertama pascaoperasi (Zhou, Wei; Journal of Orthopaedic Trauma; 2023).

Pada kasus lutut dengan implan total, pasien biasanya diperbolehkan menapak sesuai toleransi nyeri, menggunakan kruk atau walker untuk menjaga keseimbangan (Nguyen, Bao; Clinical Orthopaedics and Related Research; 2024). Setelah 6–12 minggu, sebagian besar pasien sudah dapat kembali mengemudi, menaiki tangga, dan melakukan pekerjaan rumah tangga.

Studi terbaru melaporkan sekitar 80% pasien mampu kembali ke aktivitas harian penuh dalam enam bulan setelah operasi penggantian lutut, termasuk olahraga ringan seperti berenang atau bersepeda (Martinez, Carla; Principles of Early Mobilization; 2025).

4. Pantangan dan anjuran aktivitas sesuai tahap pemulihan

  • Pantangan awal (0–6 minggu) : jangan berlutut, jongkok dalam, melompat, atau mengangkat beban berat. Hindari memutar tubuh secara mendadak dengan lutut menopang beban (Patel, Nikhil; Post-Fracture Recovery Guidelines; 2022).
  • Anjuran fase subakut (6–12 minggu) : berjalan jarak pendek, latihan lutut terkontrol, dan naik tangga secara bertahap. Gunakan alat bantu bila masih dibutuhkan (Hernandez, Laura; Functional Rehabilitation in Orthopaedics; 2023).
  • Anjuran fase lanjut (>12 minggu) : kembali ke aktivitas normal dengan latihan daya tahan seperti bersepeda ringan atau berenang. Aktivitas berdampak tinggi (lari, olahraga kontak) sebaiknya ditunda hingga 6–12 bulan (Tanaka, Hiroshi; Modern Concepts in Fracture Healing; 2024).

Dengan menjalani rehabilitasi terstruktur dan mematuhi pantangan sesuai fase pemulihan, pasien operasi penggantian lutut dapat kembali beraktivitas secara optimal dan aman (Lopez, Maria; Rehabilitation in Orthopaedics; 2022).

 


Buat Kunjungan

Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.

Klinik Flex-Free Jakarta Utara

Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421

Klinik Flex-Free Bandung

Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806

Klinik Flex-Free Jakarta Selatan

The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561
WhatsApp ×

Jika ada pertanyaan, silahkan menghubungi kami melalui