Nyeri Punggung (Back Pain) dan 10 Tips Mengatasinya

Jumat, 08 April 2016
Flex Free
Jumat, 08 April 2016
Flex Free

Sakit punggung atau nyeri punggung (back pain) dapat dirasa sebagai rasa sakit yang tajam atau hanya berupa rasa pegal di awalnya.

Sakit punggung/nyeri punggung (back pain) sering dipicu oleh aktivitas berat sebelumnya, namun adakalanya sakit punggung/nyeri punggung ini terjadi hanya akibat aktivitas ringan seperti membungkuk untuk mengambil sesuatu.

Penyebab sakit punggung/nyeri punggung (back pain) dapat terjadi karena cedera, infeksi, penyakit degenerasi, skoliosis dan kondisi-kondisi lain yang dapat memicu kelainan pada tulang belakang daerah punggung.

Selama aktivitas belum terganggu, orang sering mengabaikan rasa sakit dan nyeri punggung ini.

Umumnya mereka akan mencari bantuan atau melakukan upaya mengatasi keluhan sakit punggung/nyeri punggung (back pain) setelah timbul keluhan yang berat yang mungkin saja masalah atau kerusakan yang terjadi sudah semakin parah dan menetap.

Para ahli yang memahami tentang masalah tulang belakang mengatakan, sangat penting untuk segera mengatasi keluhan sakit punggung/nyeri punggung (back pain) yang dirasakan.

Intervensi dini dapat membantu mencegah masalah berkembang menjadi kronis (akibat kerusakan yang sudah menetap) dan membantu untuk mengurangi risiko pemakaian obat-obatan dan tindakan operasi lebih lanjut.


Video Seminar online Back Pain dan Latihan Pernapasan dgn dr.Ferius Soewito, SpKFR & dr. Siti Chandra Widjanantie, SpKFR


Kombinasi intensif aktivitas fisik, latihan penguatan disertai terapi fisik akan menurunkan keluhan sakit punggung/nyeri punggung (back pain) pada fase awal.

Beberapa tips mengatasi sakit punggung/nyeri punggung (back pain) berikut sering dianjurkan para ahli untuk membantu meringankan keluhan yang Anda alami:

1. Batasi Bed Rest

Bed rest dianjurkan pada fase akut sakit punggung/nyeri punggung (back pain).

Namun bed rest tidak dianjurkan terlalu lama, karena justru akan meningkatkan rasa sakit untuk beraktivitas setelahnya.

Bed rest di tempat tidur yang terlalu lama justru akan membuat otot-otot dan struktur jaringan yang ada di area tulang belakang menjadi semakin kaku dan akan memicu sakit untuk bergerak setelahnya.

Dokter akan merekomendasikan pasien untuk tetap bergerak dan melakukan aktivitas non stres dalam waktu 24–72 jam dengan pembatasan yang diperlukan.

2. Olahraga

Banyak orang menghindari aktivitas olahraga setelah mengalami keluhan sakit punggung/nyeri punggung.

Hal ini merupakan pendapat dan cara yang salah. Olahraga teratur akan mencegah sakit punggung/nyeri punggung (back pain).

Dokter akan merekomendasikan latihan fisik bagi orang-orang yang baru saja mengalami keluhan sakit punggung/nyeri punggung (back pain) atau masalah pada punggung segera setelah rasa sakit berkurang atau mereda.

Latihan dimulai dengan gerakan yang lembut dan secara bertahap ditingkatkan.

Latihan fisik umumnya ditujukan untuk meningkatkan kekuatan dan fleksibilitas struktur pada punggung mereka selain untuk meningkatkan kebugaran tubuh.

Latihan kekuatan untuk memperkuat otot-otot di daerah perut dan otot punggung, karena dengan memperkuat otot perut, sering mengurangi ketegangan pada punggung bawah

Sementara fleksibiltas dibutuhkan untuk mengurangi ketegangan dan kekakuan otot di daerah punggung.

Dapatkan informasi lengkap dan detail dari Dokter yang memiliki kompetensi tentang latihan-latihan fisik ini, karena masing-masing penyebab akan memiliki rekomendasi cara yang berbeda.

3. Menjaga Postur Tubuh

Postur tubuh sangat mempengaruhi kondisi punggung (tulang belakang) dan postur yang salah dapat memicu timbulnya atau memperberat keluhan sakit punggung/nyeri punggung yang dialami.

Postur yang salah dapat meningkatkn ketegangan (strain) dari struktur jaringan di daerah punggung, yang mungkin sudah berlangsung bertahun-tahun tanpa disadari.

Kebanyakan orang memiliki postur tubuh yang buruk saat melakukan aktivitas sehari-hari. (baca artikel : Kebiasaan-Kebiasaan Pemicu Nyeri Pinggang dan Nyeri Punggung).

4. Penggunaan Brace/Korset

Penggunaan brace atau korset sering dianjurkan, namun  penggunaannya pun harus dibatasi (hanya beberapa jam setiap harinya).

Penggunaan brace atau korset yang terus menerus justru akan semakin melemahkan otot-otot penyokong struktur tulang belakang terutama bagian punggung dan kehilangan kekuatannya.

Tanyakan pada dokter Anda tentang lama penggunaan yang direkomendasikan dan kapan waktu yang baik untuk menggunakan brace atau korset tersebut.

Karena setiap penderita sakit punggung/nyeri punggung (back pain) akan memiliki rekomendasi yang berbeda-beda.

5. Cara dan Posisi Tidur dan Duduk

Kasur atau tempat tidur dan kursi yang terlalu lembut/empuk (seperti sofa) tidak dianjurkan bagi orang-orang yang mengalami atau berisiko tinggi mengalami sakit punggung/nyeri punggung (back pain).

Matras dan kursi dengan bantalan keras dan memiliki sandaran punggung yang baik sangat dianjurkan.

Beberapa posisi tidur akan dianjurkan dan beberapa posisi harus dihindari untuk mengurangi keluhan sakit punggung/nyeri punggung.

Dianjurkan tidur dengan posisi miring, dengan meletakkan guling diantara kedua lutut, untuk menjaga tulang belakang dalam posisi netral.

Pada posisi tidur telentang, letakkan bantal dibawah lutut untuk mengurangi ketegangan pada otot tulang belakang. Posisi tidur dan duduk ini akan dibahas lanjut di bab lain.

6. Berhenti Merokok

Meskipun tampaknya seperti tidak ada hubungan antara kebiasaan merokok dengan sakit punggung/nyeri punggung

Namun sebuah studi yang diterbitkan oleh American Journal of Medicine menemukan bahwa perokok lebih mungkin memiliki atau mengalami keluhan sakit punggung/nyeri punggung dibandingkan orang yang tidak pernah merokok.

Hal ini diduga karena efek nikotin yang menyebabkan pembuluh darah mengecil dan mengerut sehingga aliran dan suplai darah ke jaringan lunak berkurang, termasuk jaringan lunak yang menjadi struktur penopang tulang belakang.

7. Jaga Berat Badan Ideal

Obesitas atau kegemukan akan memberikan tekanan atau beban ekstra pada punggung untuk menjaga posisi tubuh tetap stabil.

Namun tubuh yang terlalu kurus pun juga memiliki risiko mengalami masalah pada punggung.

Pada orang-orang dengan tubuh yang sangat kurus lebih mungkin memiliki struktur tulang keropos sehingga mudah mengalami masalah.

8. Kompres Panas dan Dingin

Dokter umumnya menyarankan penggunaan kompres dingin untuk 48 jam pertama sakit punggung/nyeri punggung (back pain) terlebih apabila sakit punggung/nyeri punggung itu disebabkan oleh cedera.

Kompres panas dapat dilakukan setelahnya, namun tergantung pada kondisi klinisnya. Lindungi kulit Anda saat melakukan terapi dengan kompres dingin maupun panas.

9. Pemijatan/Pengurutan.

Hindari pemijatan/pengurutan pada saat Anda mengalami keluhan sakit punggung/nyeri punggung (back pain), terlebih apabila penyebabnya adalah trauma atau cedera.

Pemijatan/pengurutan dapat memperparah keluhan dan memperburuk kelainan yang ada.

10. Teknik Relaksasi

Untuk jangka panjang, teknik relaksasi sangat dianjurkan untuk meredakan ketegangan dan mengurangi tingkat rasa sakit yang dirasakan.

Segeralah berkonsultasi dengan dokter ketika Anda mengalami keluhan sakit punggung/nyeri punggung (back pain).

Agar Anda mendapatkan kepastian penyebab dan terapinya serta mendapatkan tips-tips yang tepat untuk mengurangi keluhan dan untuk mencegah kondisi bertambah buruk dan kelainan menjadi menetap.

Kombinasi intensif aktifitas fisik, latihan penguatan dan peregangan disertai terapi fisik dengan modalitas alat (pemanasan, ultrasound, stimulasi listrik, dekompresi spinal) akan

  • menurunkan keluhan sakit punggung/nyeri punggung (back pain)
  • membantu mencegah masalah berkembang menjadi kronis (akibat kerusakan yang sudah menetap)
  • membantu untuk mengurangi risiko pemakaian obat-obatan
  • membantu untuk mengurangi risiko tindakan operasi lebih lanjut.

Buat Kunjungan

Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.

Klinik Flex-Free Jakarta Utara

Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421

Klinik Flex-Free Bandung

Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806

Klinik Flex-Free Jakarta Selatan

The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561