Terapi Nyeri Otot dan Sendi dengan Stimulasi Listrik

Jumat, 12 Maret 2021
Flex Free
Jumat, 12 Maret 2021
Flex Free

Nyeri adalah rasa tidak nyaman yang memberikan tanda bahwa ada sesuatu yang salah ditubuh. Rasa nyeri bisa menetap, berdenyut, seperti tertusuk, dicubit, dan lain-lain.

Nyeri dapat menyebabkan masalah emosi terutama bila nyeri dirasakan berkepanjangan. Nyeri juga dapat mengganggu aktivitas, pekerjaan dan kemandirian, terutama bila nyeri dirasakan pada tulang, otot atau sendi karena pergerakan menjadi terbatas.

Terapi Nyeri dengan Stimulasi Listrik

Anda mungkin sudah mencoba mengatasi nyeri dengan mengkonsumsi obat-obat antinyeri namun nyeri masih Anda rasakan, lalu adakah pilihan terapi nyeri lainnya?

Untuk mengatasi nyeri pada otot dan sendi, salah satu terapi yang dapat digunakan adalah stimulasi listrik dengan TENS, atau transcutaneous electrical nerve stimulation.  

Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (TENS)

Transcutaneous electrical nerve stimulation (TENS) adalah terapi yang menggunakan aliran listrik rendah. Alat TENS menghantarkan arus listrik melalui elektroda yang diletakkan di kulit.

terapi nyeri dengan stimulasi listrik

Sumber gambar: www.performancehealth.com

Elektroda dipasang di sekitar area yang nyeri atau area pencetus nyeri.

Terapi TENS menghambat atau mengubah persepsi nyeri.

Cara Kerja TENS

Ada dua teori mengenai cara kerja TENS.

Teori pertama adalah arus listrik menstimulasi sel-sel saraf yang menghambat transmisi sinyal nyeri, yang memodifikasi persepsi nyeri.

Teori kedua adalah stimulasi saraf menyebabkan peningkatan level endorfin (hormon alami tubuh yang dapat menghambat persepsi nyeri).

Keuntungan Terapi Nyeri dengan TENS

TENS adalah terapi nyeri non invasif. TENS dapat digunakan sebagai terapi tunggal, maupun dikombinasikan dengan obat antinyeri.

Keuntungan lain dari terapi TENS adalah alatnya yang berukuran kecil dan mudah dipindahkan, sehingga dapat digunakan kapanpun diperlukan.

Akan tetapi manfaat TENS sebagai terapi nyeri bervariasi dan kurang meyakinkan. Efikasi atau kemanjuran terapi TENS bergantung pada banyak faktor termasuk kondisi bebas nyeri yang diharapkan, posisi elektroda, dan pengaturan TENS (frekuensi, durasi, intensitas dan jenisnya).

Kondisi yang Diatasi dengan Terapi TENS

Terapi TENS secara umum digunakan untuk mengatasi nyeri akut dan kronis.

TENS sebagai terapi nyeri pada otot tulang dan sendi sering digunakan untuk mengatasi kondisi seperti:

  1. Osteoarthritis
  2. Fibromyalgia (nyeri pada otot, tendon, dan sendi di seluruh tubuh, terutama di sepanjang tulang belakang)
  3. Tendinitis (peradangan atau iritasi tendon)
  4. Bursitis (peradangan bursa atau kantung bantalan sendi yang berisi cairan)
  5. Sakit punggung bawah
  6. Sakit leher dan leher kaku
  7. Cedera olahraga
  8. Nyeri pelvis kronis
  9. Neuropati diabetik (kerusakan saraf yang menghubungkan otak dan saraf tulang belakang ke seluruh tubuh)
  10. Penyakit arteri perifer (pengerasan pembuluh darah arteri)

Terkadang TENS juga digunakan sebagai terapi nyeri pada persalinan, migraine dan untuk menstimulasi pertumbuhan tulang.

Kapan TENS Tidak Boleh Digunakan?

Ada kondisi-kondisi tertentu yang mengakibatkan terapi TENS tidak dapat digunakan, yaitu:

  • Pada pasien yang terdapat implant di dalam tubuhnya (misalnya pemacu jantung, neurostimulator, dll). Penggunaan TENS dapat menyebabkan alat-alat tersebut menjadi tidak berfungsi.
  • Pada pasien yang sedang hamil, kecuali sudah dalam proses persalinan.
  • Pasien kanker. Jangan gunakan TENS pada pasien kanker dan pasien yang memiliki keluhan nyeri yang belum diketahui penyebabnya yang memiliki riwayat kanker selama 5 tahun terakhir.
  • Pada pasien epilepsi. Arus listrik dari TENS dapat mencetuskan kejang.
  • Pada pasien dengan penyakit thrombosis vena dalam atau tromboflebitis. Penggunaan TENS dapat berisiko melepaskan bekuan darah.
  • Pada pasien dengan penyakit gangguan perdarahan atau baru-baru ini mengalami perdarahan aktif. Penggunaan TENS sebagai terapi nyeri dapat meningkatkan perdarahan dan risiko perdarahan pada pasien dengan gangguan perdarahan.
  • Pada pasien dengan penyakit jantung, gagal jantung, atau aritmia.
  • Pada seseorang yang mengalami kesulitan berkomunikasi atau gangguan mental yang tidak dapat mengkomunikasikan kebutuhannya.
  • Pada kulit atau jaringan yang luka, atau terinfeksi.
  • Pada vena varikosa.
  • Pada area yang baru saja menerima terapi radiasi.
  • Pada area tubuh yang mengalami penurunan sensasi (kebas atau baal).
  • Penggunaan di sekitar mata, mulut, pelipis, leher depan maupun samping, dekat alat kelamin atau reproduksi, dan penggunaan di dada dan punggung atas secara bersamaan.

Konsultasikan dengan dokter Anda sebelum Anda ingin mendapatkan terapi nyeri dengan TENS.

Risiko dan Efek Samping Terapi TENS

Bagi sebagian besar orang, TENS tidak menimbulkan efek samping.

Efek samping yang mungkin timbul setelah terapi nyeri dengan TENS misalnya:

  1. Alergi. Beberapa pasien mungkin alergi terhadap perekat pada elektroda yang digunakan atau terhadap bahan pad elektroda. Kulit tampak kemerahan, iritasi atau muncul ruam. Apabila kulit Anda sensitif, tersedia pad khusus untuk menghindari alergi.
  2. Beberapa orang mungkin sensitif atau merasa tidak nyaman dengan sensasi seperti tertusuk/kesemutan karena penggunaan TENS.
  3. Pada kasus yang jarang, pasien melaporkan mengalami luka bakar di bekas tempat meletakkan elektroda.

Apabila Anda memiliki masalah nyeri pada otot dan sendi, terlebih yang sudah berkepanjangan, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi di klinik kami, Flex Free Musculoskeletal Rehabilitation Clinic, untuk mendapatkan pemeriksaan dan terapi nyeri otot dan sendi secara menyeluruh, yang salah satunya bisa dilakukan dengan terapi TENS.

 

 

 

 

Referensi:

  • https://my.clevelandclinic.org/health/treatments/15840-transcutaneous-electrical-nerve-stimulation-tens
  • https://www.hopkinsmedicine.org/pain/blaustein_pain_center/patient_care/what_is_pain.html
  • https://www.nhs.uk/conditions/transcutaneous-electrical-nerve-stimulation-tens/
  • https://www.spine-health.com/treatment/pain-management/how-electrotherapy-works-ease-pain

Buat Kunjungan

Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.

Klinik Flex-Free Jakarta Utara

Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421

Klinik Flex-Free Bandung

Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806

Klinik Flex-Free Jakarta Selatan

The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561