Apakah Anda pernah mengalami gangguan kesehatan yang berhubungan dengan saraf kejepit? Saraf kejepit dalam istilah kedokteran biasa disebut dengan penyakit HNP. HNP kepanjangan dari Hernia Nukleus Pulposus. Penyakit tersebut bisa disebabkan oleh berbagai macam faktor.
Hernia Nukleus Pulposus (HNP) merupakan penyakit yang terjadi saat bantalan bagian ruas tulang belakang mengalami pergeseran. Kondisi tersebut menyebabkan saraf tulang belakang mengalami penekanan, sehingga Anda bisa merasakan nyeri pada bagian tubuh tertentu.
Penyakit HNP biasanya akan menimbulkan gejala nyeri pada bagian punggung bawah, leher, punggung atas atau daerah lain yang memang mengalami masalah pergeseran tulang.
Banyak yang mengatakan, penyakit tersebut bisa sembuh dengan sendirinya. Akan tetapi jika rasa nyeri sudah berlangsung cukup lama bahkan sampai berbulan-bulan, maka sebaiknya segera memeriksakan diri.
Tujuannya untuk mengetahui sejauh mana tingkat keparahan HNP yang dialami serta jenis pengobatan yang cocok untuk dilakukan.
Jika pergeseran bantalan tulang tidak sampai menjepit bagian saraf, maka penderita bisa saja tidak merasakan sakit atau hanya mengalami nyeri punggung ringan. Namun bila sudah menekan saraf tulang belakang, maka gejala yang ditimbulkan bisa lebih banyak.
HNP yang menjepit saraf leher biasa dikenal dengan istilah HNP Cervical. Gejala yang bisa dialami misalnya nyeri leher dan bahu, sering mengalami kesemutan, kaku otot bagian lengan serta sensasi terbakar pada lengan, bahu dan leher.
Penderita akan mengalami sakit pada bagian punggung bawah atau tulang ekor, area bokong seperti ditusuk dan mengalami lemah otot tungkai. Walaupun jarang terjadi, kemungkinan terburuk akan menyebabkan penderita sulit menahan buang air kecil.
Selain bisa disebabkan karena pergeseran tulang, ada beberapa faktor pemicu dari penyakit HNP yang perlu diketahui. Dengan demikian, Anda bisa lebih berhati-hati dalam beraktivitas dan terus berusaha menjaga kesehatan dengan baik.
HNP sering kali dialami oleh pria dan wanita yang sudah memasuki usia lanjut. Mengapa demikian? Karena HNP bisa disebabkan akibat degenerasi dari bantalan tulang belakang yang terlalu menonjol ke bagian saraf tulang belakang.
Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan penyakit HNP juga bisa dialami oleh orang yang lebih muda. Faktor penyebabnya bisa dikarenakan trauma atau cedera yang terjadi pada bagian tulang belakang.
Berat badan berlebih bisa memberikan tekanan tambahan pada tulang belakang. Orang yang obesitas, tulang belakangnya akan bekerja lebih berat dalam menahan dan menopang tubuh.
Sebuah penelitian menyebutkan, obesitas bisa memicu kekambuhan HNP, walaupun sudah dilakukan penanganan operasi. Bagi Anda yang merasa memiliki berat badan berlebih, sebaiknya mulailah berusaha untuk mengurangi berat badan secara sehat, untuk mengurangi risiko terkena HNP.
Seperti penjelasan sebelumnya, pemicu risiko HNP yaitu terjadinya cedera. Cedera pada tulang belakang bisa terjadi karena banyak hal, misalnya olahraga dengan menggunakan beban berat. Cedera yang berkepanjangan akan menyebabkan terjadinya HNP cukup serius.
Beberapa aktivitas dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit HNP, misalnya membawa beban berat atau memindahkan beban dari posisi rendah ke posisi tinggi dengan postur tubuh yang salah.
Selain itu, risiko juga meningkat pada orang yang banyak menghabiskan waktu untuk duduk lama dengan posisi yang tidak baik (misalnya membungkuk terus menerus). Apabila posisi tubuh tidak ergonomis, maka bisa menyebabkan terjadinya saraf kejepit.
Saraf kejepit yang tidak segera ditangani akan menyebabkan rasa nyerinya semakin memburuk bahkan membuat penderita sulit melakukan aktivitas. Selain itu, akan ada beberapa komplikasi lain yang berbahaya, diantaranya:
Jika Anda sudah terdiagnosis menderita penyakit HNP, maka sebaiknya hindari aktivitas berikut ini:
Mengangkat beban yang berat merupakan salah satu aktivitas yang perlu dihindari oleh para penderita HNP. Mengangkat beban berat terutama jika dilakukan dengan posisi yang salah dapat memperberat penyakit HNP.
Saraf kejepit akan menyebabkan terjadinya kelemahan otot. Jadi sebaiknya berhati-hati dalam mengangkat benda apapun, terutama yang bebannya sudah melebihi 2 kilogram.
Saat tidur terjadi penyembuhan, pembentukan sel-sel baru dan perawatan bagian-bagian tubuh kita. Jadi, bila Anda menderita penyakit (dalam hal ini HNP), cobalah untuk tidur lebih cepat dan lebih lama, dan coba untuk tidur siang agar tubuh dapat beristirahat lebih lama untuk mendukung penyembuhan.
Akan tetapi pastikan Anda menggunakan bantal dan kasur yang tepat agar penyakit tidak justru bertambah buruk.
Bila Anda menderita penyakit HNP tetapi tetap melakukan olahraga berat, penyakit hanya akan memburuk dan proses penyembuhannya memakan waktu lebih lama.
Selain olahraga berat, olahraga dengan kecepatan tinggi juga dapat memperburuk penyakit saraf kejepit, misalnya lari, dan bersepeda. Risiko cedera lebih tinggi, terutama jika ada tulang belakang yang tidak sejajar.
Bila Anda ingin tetap berolahraga, lakukan olahraga ringan seperti berjalan kaki atau peregangan ringan selama masa penyembuhan.
Umumnya kondisi herniasi nucleus pulposus hanya membutuhkan terapi konservatif, bahkan keluhan dapat hilang dengan sendirinya.
Namun terapi pembedahan kadangkala diperlukan apabila dengan terapi secara konservatif tidak memberikan hasil maksimal.
Operasi dapat berupa pengangkatan herniasi diskus (discectomy), penggabungan tulang belakang (spinal fusion), atau mengangkat bagian tulang belakang dan mengurangi tekanan pada saraf (laminektomi).
Namun operasi dilakukan saat gejala HNP yang dialami sudah sangat berat, atau bisa dikatakan sebagai pilihan terakhir.
Untuk penanganan awal bisa dilakukan dengan banyak istirahat, konsumsi obat antinyeri dan melakukan latihan khusus yang diawasi dan dipandu oleh dokter dan terapis yang berpengalaman.
Di klinik kami, Flex Free Musculoskeletal Rehabilitation Clinic, Anda bisa mendapatkan penanganan penyakit HNP dari dokter ahli kami tanpa operasi. Salah satunya dengan terapi DTS.
DTS adalah salah satu metode terapi untuk mengatasi saraf kejepit dengan memberikan tarikan pada tulang belakang secara ritmis dengan pola tarikan.
Kekuatan dan kecepatan tarikan diatur oleh komputer secara presisi dan akurat sesuai dengan dosis yang sudah ditentukan oleh dokter.
Proses penarikan terapi saraf kejepit DTS dapat menurunkan tekanan intra-diskal sehingga akhirnya menghilangkan gejala nyeri dan gejala penjepitan saraf lainnya seperti kesemutan dan rasa baal.
Efek vakum ini juga dapat memberikan kesempatan kepada diskus untuk mengambil nutrisi sehingga dapat mempercepat proses regenerasi diskus dan mempercepat penyembuhan.
Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.
Klinik Flex-Free Jakarta Utara
Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421Klinik Flex-Free Bandung
Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806Klinik Flex-Free Jakarta Selatan
The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561