Pantang Menyerah, Usia Tua Bukan Halangan untuk Bebas dari Nyeri Lutut

Kamis, 31 Agustus 2023
Flex Free
Kamis, 31 Agustus 2023
Flex Free

Berikut ini adalah pengalaman Ibu Tania Soejanto (82 Tahun) berobat di klinik Flex Free dengan keluhan nyeri lutut.

 

Di usia yang sudah tidak muda lagi ini, Saya tidak mengharapkan apa-apa. Bisa hidup hingga di usia ini saja sudah membuat saya merasa sangat bersyukur.

Ya, usia saya sudah menginjak 82 tahun.

Banyak orang yang tidak bisa mencapai usia ini. Namun saya cukup beruntung bisa hidup hingga usia ini, dengan tubuh yang masih cukup sehat.

Hidup saya cukup tenang.

Sehari-hari menghias tanaman dan menyiram bunga. Sesekali memasak kue, atau berbelanja bahan makanan di supermarket dekat rumah.

Terkadang, anak dan cucu saya mampir untuk sekedar berkunjung, maupun menemani wanita tua ini sembari bertanya tentang kondisi kesehatan saya.

Saya rutin melakukan medical check-up untuk mengetahui kondisi kesehatan saya.

Di usia ini, memang rentan terkena berbagai penyakit. Orang bilang namanya penyakit tua.

Meski begitu, saya merasa tetap harus menjaga kesehatan meski sudah berusia tua. Tentunya agar tidak merepotkan anak cucu, untuk mengurus saya yang sakit-sakitan.

Sejak dulu, saya selalu bertekad untuk hidup sehat dengan makan makanan yang sehat serta rutin melakukan pemeriksaan.

Saya senang bisa hidup cukup sehat di usia 82 tahun ini, namun, masih ada hal yang selalu mengganggu saya, yaitu rasa sakit pada bagian lutut.

nyeri lutut usia lanjut

Nyeri pada lutut ini sudah saya rasakan bertahun-tahun, mulai dari saya masih berusia 60-an tahun. Terlebih lagi, saya pernah jatuh dari tangga beberapa tahun yang lalu, yaitu pada tahun 2013.

Hal ini juga memperburuk lutut yang nyeri ini.

Bukan tidak pernah diterapi, anak-anak dan cucu saya selalu menyarankan untuk pengobatan lutut.

Selama belasan tahun, saya mencoba pengobatan. Mulai dari pengobatan di dalam negeri hingga ke luar negeri. Namun sayang, pengobatannya hanya berlaku sementara, kemudian akan sakit kembali setelah beberapa saat.

Bahkan hingga sekarang, belum ada terapi yang cocok untuk mengobati lutut saya yang nyeri ini.

Saya hampir menyerah dan hampir tidak ingin melanjutkan pengobatan. Saya merasa ini memanglah penyakit orang tua yang tidak bisa dielakkan.

“Di usia ini, sudah sewajarnya ada bagian tubuh yang rusak”, begitu pikir saya.

Namun pemikiran tersebut tidak berlaku akhir-akhir ini setelah saya menemukan pengobatan yang cocok untuk saya.

Bukan di Penang.

Bukan di Singapura.

Bukan pula di Amerika.

Pengobatan yang cocok ini ternyata ada di Jakarta Utara.

Bukan di rumah sakit terkenal luar negeri, melainkan di dalam negeri. Terlebih lagi, jaraknya cukup dekat dengan domisili saya.

Klinik Flex Free namanya.

klinik otot, tulang dan sendi Jakarta

Diberitahu oleh kenalan anak saya, katanya klinik ini khusus untuk mengobati nyeri tulang dan sendi, yang diisi oleh berbagai dokter spesialis, dan sudah sangat mahir di bidang tulang dan sendi.

Setelah mendengar penjelasan tersebut, Saya pun bersedia untuk mencoba menerima pengobatan lagi.

Saya akhirnya pergi ke klinik tersebut. Berharap setidaknya bisa berjalan dengan lebih nyaman.

Di klinik tersebut, saya bertemu dengan dokter spesialis. Katanya, ia sudah memiliki banyak pengalaman. Banyak sertifikasi, serta banyak keahlian di bidang ini.

Namanya dokter Arif Soemarjono.

Saya kira, awalnya saya akan diobati oleh dokter yang berumur, bergelar profesor, dengan kaca mata tebal dan rambut putih, namun ternyata saya salah.

Perawakannya masih muda dan tampan. Mungkin seusia dengan cucu sulung saya.

Namun saya tidak ragu sedikitpun. Tentunya, karena sudah mendengar tentang pengalaman dan keahliannya.

Setelah bertemu dan berkenalan dengan dokter Arif, Saya pun mulai berkonsultasi mengenai lutut saya tentang apa yang saya rasakan saat ini. Hingga kejadian beberapa tahun lalu saat saya jatuh dari tangga.

Setelah mengobrol dan berkonsultasi, Saya mulai menyukainya.

Ia sangat sopan terhadap saya. Membuat saya teringat pada cucu saya.

Dokter Arif pun menjelaskan kepada saya mengenai langkah-langkah pengobatan apa saja yang akan saya jalani dan alat apa-apa saja yang akan digunakan untuk pengobatan.

Saya menjadi lebih bersemangat dalam menjalani pengobatan. Terlebih lagi, pengobatan ini tak perlu cara operasi.

Total saya berkunjung adalah 14 kali pertemuan.

Pada pertemuan pertama, dokter Arif menyuntikkan sesuatu di lutut saya.

Awalnya, rasa jarum yang menusuknya sungguh sakit.

Katanya, itu adalah terapi injeksi sendi besar menggunakan pelumas.

Ya benar, pelumas. Bukan pelumas motor, namun pelumas sendi.

Pada tulang, terdapat cairan yang menjadi pelumas sendi. Cairan ini berguna agar tulang semakin leluasa bergerak. Serta tidak terasa sakit saat terjadi pergesekan antar tulang maupun sendi.

Namun sayangnya, semakin tua usia seseorang, cairan tersebut akan mulai berkurang jumlahnya.

Hal inilah yang menyebabkan lutut tua saya terasa nyeri seperti ini, karena penyakit bernama Osteoarthritis.

Penyakit ini memang bisa terjadi karena usia yang semakin lanjut disebabkan berkurangnya bantalan sendi, serta cairan pelumas di tubuh saya, semakin saya menginjak usia lanjut.

Oleh sebab itulah, saya butuh terapi penyuntikan cairan pelumas sendi ini.

Cairan ini disuntikkan oleh dokter 4 kali selama setahun pengobatan.

Saya juga perlu suntik pelumas ini lagi. Tak tentu, bisa setahun, 2 tahun, 3 ataupun 4 tahun kemudian, jika nyeri dan rasa tidak nyamannya kembali.

Tak hanya menyuntikkan cairan pelumas, saya juga perlu latihan.

Pada pertemuan kedua dan ketiga, saya mendapatkan latihan pergerakan lutut agar dokter bisa melihat perkembangan lutut saya setelah disuntik cairan pelumas.

Gerakan lutut saya sudah mulai lincah kembali, namun masih terasa cukup nyeri. Oleh karena itu, dokter menggunakan alat-alat.

Katanya, dokter Arif sudah mendapatkan sertifikasi, atas penggunaan alat-alat untuk pengobatan tulang dan sendi.

terapi ultrasound untuk nyeri lutut

Terapi Ultrasound untuk Nyeri lutut

Ada alat Ultrasound, alat TENS, Laser, serta ESWT. Alat-alat ini adalah alat teknologi modern sehingga memungkinkan nyeri lutut saya hilang tanpa operasi, cukup menggunakan obat-obatan dan alat-alat ini.

Dokter menggunakan alat Ultrasound yang dapat membantu mengobati gangguan tulang dan sendi. Dengan memancarkan gelombang suara intensitas tinggi.

Ada pula terapi laser yang berfungsi mengurangi rasa sakit, serta mempercepat penyembuhan pada bagian lutut saya yang sakit.

Tak hanya itu, ada pula 2 alat baru yang berteknologi tinggi.

Alat TENS menggunakan energi listrik yang merangsang sistem saraf. Kata dokter, fungsinya untuk mengurangi nyeri pada lutut saya.

Ada pula alat bernama ESWT yang menggunakan gelombang kejut. Alat ini banyak digunakan untuk masalah tulang dan sendi. Tujuannya adalah memepercepat penyembuhan jaringan, serta mengurangi nyeri pada lutut saya.

Semua alat ini digunakan dokter Arif selama 14 kali pertemuan dengan saya. Dokter juga menyuntikkan anti radang untuk mengurangi nyeri. Serta suntik PRP untuk mempercepat proses penyembuhan lutut saya.

Saya juga diberikan obat-obatan. Setelah pengobatan, saya merasa lutut saya kembali nyaman. Tidak seperti lutut yang berusia 82 tahun sebelum saya ke klinik ini.

Saya tidak menyangka bisa menemukan pengobatan yang cocok.

Terlebih klinik pengobatan ini cukup dekat dengan domisili saya sehingga tidak melelahkan untuk pergi berobat.

Ternyata, klinik Flex Free ini tidak hanya ada di Jakarta Utara namun juga ada beberapa cabang lainnya, yaitu di Jakarta Selatan dan di Bandung.

Klinik Flex Free kini menjadi tempat yang sangat berkesan bagi saya.

Salam Hangat untuk Klinik Flex Free,

Tania Soejanto 82 tahun.


Buat Kunjungan

Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.

Klinik Flex-Free Jakarta Utara

Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421

Klinik Flex-Free Bandung

Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806

Klinik Flex-Free Jakarta Selatan

The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561