Dislokasi Bahu, Gejala dan Cara Mengatasinya

Kamis, 27 Juni 2024
dr. Vidya Hartiansyah
Kamis, 27 Juni 2024
dr. Vidya Hartiansyah

Sendi bahu adalah sendi yang paling banyak bergerak di tubuh kita. Hal ini memungkinkan tangan kita dapat bergerak ke berbagai posisi, sekaligus menjadikan sendi bahu mudah sekali mengalami dislokasi.

Sendi bahu merupakan tipe sendi “ball and socket”, yang terbentuk dari tiga buah tulang, yaitu tulang selangka, bagian kepala tulang lengan atas, yang berada dalam cekungan tulang belikat.

anatomi sendi bahu

Selain tulang, ada struktur-struktur lain yang membantu menjaga stabilitas bahu, seperti ligamen dan otot. Ketika bahu mengalami dislokasi, setiap struktur di bahu dapat mengalami cedera. Pada dislokasi yang berat, juga dapat terjadi kerusakan pembuluh darah atau saraf.

Penyebab Dislokasi Bahu

Penyebab dislokasi bahu paling sering adalah cedera, misalnya terjatuh, atau akibat kecelakaan kendaraan bermotor. Dislokasi bahu paling sering ke arah depan.

Seseorang yang terlahir dengan kondisi sendi yang longgar lebih berisiko mengalami dislokasi bahu. Selain itu, apabila Anda pernah mengalami dislokasi sebelumnya, maka risiko terjadinya dislokasi berulang lebih besar.

Gejala Dislokasi Bahu

Biasanya dislokasi yang terjadi akibat cedera terasa sangat sakit dan terlihat dengan jelas bentuk bahu berubah dan tidak dapat bergerak dengan normal.

Gejala dislokasi bahu antara lain:

  • perubahan bentuk bahu
  • bahu bengkak, memar
  • nyeri, baal atau mati rasa

Dislokasi sebagian dapat lebih sulit terdeteksi karena tulang dapat kembali dengan sendirinya dan sendi dapat terlihat normal. Bahu juga dapat bergerak, tetapi ada nyeri.

Terapi Dislokasi Bahu

Segera ke rumah sakit bila Anda mengalami dislokasi bahu. Jangan menggerakkan bahu, mengembalikan posisi bahu sendiri, atau meminta orang lain yang tidak terlatih melakukannya. Bila dipaksakan, cedera dapat bertambah berat dan dapat terjadi kerusakan struktur bahu lebih lanjut.

Pemeriksaan Dokter

Anda perlu memberitahu dokter bagaimana dislokasi terjadi dan apakah Anda pernah mengalami dislokasi sebelumnya. Dokter akan memeriksa kelainan bentuk, bengkak dan nyeri di bahu dan mengevaluasi sirkulasi dan persarafan di lengan dan bahu.

Pemeriksaan Pencitraan

Pemeriksaan pencitraan seperti rontgen, CT scan atau MRI diperlukan untuk memastikan dislokasi, menentukan apakah ada cedera pada tulang, dan mengevaluasi struktur di sekitar bahu.

Terapi Dislokasi Bahu tanpa Operasi

Terapi paling penting dari dislokasi bahu adalah mengembalikan lengan ke posisinya. Prosedur ini disebut dengan manipulasi atau reduksi tertutup.

Dokter akan menarik dan mendorong bahu agar kembali sejajar. Anda akan diberikan obat bius lokal dan obat nyeri sebelum prosedur dilakukan. Biasanya nyeri segera mereda ketika sendi bahu sudah kembali pada posisinya.

Setelah prosedur reduksi tertutup dilakukan, terapi dislokasi pada bahu selanjutnya adalah:

  1. Imobilisasi

Setelah bahu dikembalikan ke posisi awalnya, untuk menjaga agar posisi tidak berubah, digunakan sling. Sling biasanya digunakan selama beberapa minggu.

Hindari melakukan aktivitas yang menggunakan atau membebani bahu. Jangan melakukan gerakan yang menyebabkan dislokasi. Batasi mengangkat benda berat atau mengangkat lengan ke atas sampai bahu terasa lebih baik.

  1. Kompres dingin dan hangat

Es dapat membantu mengurangi peradangan dan nyeri. Kompres bahu dengan es (gunakan ice gel, atau sayuran beku). Gunakan handuk atau kain untuk membungkus es, jangan tempelkan es langsung ke kulit.

Kompres selama 15–20 menit, 3–4 kali sehari, selama dua hingga empat hari pertama setelah cedera. Selanjutnya Anda dapat mengompres bahu dengan air hangat untuk melancarkan sirkulasi darah.

  1. Obat pereda nyeri

Dokter akan memberikan obat pereda nyeri, misalnya parasetamol, atau obat golongan anti radang non steroid seperti ibuprofen.

Ikuti petunjuk minum obat, hentikan obat bila nyeri sudah reda. Jangan mengkonsumsi obat pereda nyeri lebih dari 10 hari berturut-turut tanpa petunjuk dokter.  

  1. Terapi fisik

Terapi fisik dapat membantu selama periode penyembuhan. Terapi fisik dapat membantu mengembalikan rentang gerak bahu dan menguatkan otot-otot. Rehabilitasi juga dapat membantu mencegah dislokasi berulang.

Pada tahap awal, terapi fisik hanya berupa latihan dengan gerakan-gerakan yang lembut untuk mengurangi bahu kaku. Setelah ligamen bahu (kapsul bahu) mulai sembuh, diperlukan latihan peregangan untuk mengendurkan bahu yang kencang. Ketika bahu sudah semakin kuat, latihan akan ditujukan untuk menguatkan otot-otot bahu yang bertujuan untuk mengurangi risiko dislokasi berulang.

(Baca lebih lanjut mengenai latihan untuk dislokasi bahu dalam artikel: Latihan untuk Dislokasi Bahu, Latihan Mandiri untuk Dislokasi Bahu (Instabilitas Bahu Kronis)).

Sebagian besar orang memerlukan terapi fisik selama beberapa bulan setelah mengalami dislokasi pada bahu.

Sebagian dapat kembali melakukan aktivitas seperti sebelum mengalami dislokasi, akan tetapi sebagian lainnya merasa bahunya tetap tergelincir keluar dari posisinya bahkan setelah dilakukan terapi fisik. Pasien-pasien tersebut biasanya perlu menggunakan korset untuk membantu melindungi bahu saat melakukan aktivitas tertentu.

Dislokasi bahu yang ringan (tanpa kerusakan jaringan atau saraf) biasanya membaik dalam beberapa minggu.

Pastikan Anda sudah dapat menggerakkan bahu ke segala arah sebelum kembali beraktivitas seperti sebelumnya. Terlalu cepat beraktivitas setelah mengalami dislokasi dapat menyebabkan sendi bahu mengalami cedera berulang.

Terapi Pembedahan (Operasi)

Terapi pembedahan (operasi) dilakukan pada kondisi:

  • orang yang memiliki sendi atau ligamen bahu yang lemah,
  • mengalami dislokasi berulang (meskipun sudah menjalani rehabilitasi dan latihan penguatan),
  • ada kerusakan saraf dan pembuluh darah,
  • ada cedera pada otot atau tulang yang menyusun bahu,
  • dislokasi terjadi pada atlet yang masih muda (untuk mencegah dislokasi berulang)

Setelah pembedahan tetap diperlukan terapi fisik untuk membantu mengembalikan rentang gerak sendi bahu dan menguatkan otot-otot bahu.

Prognosis Dislokasi Bahu

Sebagian besar orang yang mengalami kondisi ini dapat sembuh sepenuhnya. Meskipun diperlukan pembedahan, pasien dapat kembali melakukan sebagian besar aktivitas dan olahraga seperti sebelum cedera, ketika bahu sudah sembuh. Akan tetapi, risiko terjadi dislokasi berulang akan lebih tinggi bila Anda pernah mengalami dislokasi sebelumnya.  

Konsultasikan lebih lanjut dengan dokter Anda sebelum Anda kembali beraktivitas, terutama bila Anda melakukan olahraga kontak.

 

 

Referensi:

  • my.clevelandclinic.org. dislocated-shoulder. 2023
  • orthoinfo.aaos.org. dislocated-shoulder. 2023
  • www.mayoclinic.org. dislocated-shoulder. diagnosis-treatment. 2022

Buat Kunjungan

Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.

Klinik Flex-Free Jakarta Utara

Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421

Klinik Flex-Free Bandung

Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806

Klinik Flex-Free Jakarta Selatan

The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561